Chereads / Tulang Rusuk Siapa / Chapter 13 - Kelakauan Siswa Masa Kini

Chapter 13 - Kelakauan Siswa Masa Kini

"Sampai jumpa saat lebaran nanti ya nek"kata ega kemudian menutup telponnya.

Lebaran nanti ega sudah punya rencana untuk pulang kampung menjenguk nenek nya.

Sebelum lebaran orangtuanya sudah mendapat libur kerja sehingga mereka sekeluarga bisa bersama sama menjenguk nenek di desa.

" Waahhh tidak sabar ingin segera bertemu nenek, bertemu dengan keluarga yang lainnya"kata ega sembari mengepalkan kedua tangannya didada dengan wajah yang berbinar.

"Sudah selesai telpon nenek nduk? Ayo segera bantu ibu!" pinta ibu nya

"Siapp buk"jawab ega sigap

Mereka segera menyiapkan hidangan berbuka puasa untuk seluruh karyawan yang tinggal di mess, ega sangat bersemangat sehingga tidak mengeluh saat membantu ibu nya.

Tinggal beberapa hari lagi mereka akan berlebaran, ega sudah menyiapkan amplop angpau untuk orangtuanya yang nanti akan dibagikan kepada kerabat di desa dia sudah mulai menyicil belanja pakaian dan makanan yang akan di bawa mudik.

***

Kali ini selesai sahur ega tidak langsung tidur dia sibuk menyiapkan barang apa saja yang akan dibawa nya mudik nanti, beberapa setelan baju ganti menjadi bawaan wajib saat pulang kampung,

" Nduk kamu ngapain? tumben nggak tidur lagi?"tanya ibu nya

"Ehh ibuk, aku sedang membereskan beberapa pakaian yang akan dibawa mudik nanti," jawab ega polos

"Kita kan mudik masih sepuluh hari lagi kok sudah beberes sekarang, nanti aja kalau sudah mendekati",nasehat ibu nya

" Ini nyicil aja kok buk, biar nanti nggak ada yang ketinggalan,"jawab ega

"Yasudah terserah kamu saja",ibu mau tidur lagi

Ibu nya beralalu ke kamar untuk istirahat.

Ega yang begitu semangat tetap melanjutkan beberesnya.

***

"Huaaeemmm" beberapa kali ega kedapatan menguap di kelas

"Ga, semalam kamu begadang ya masih pagi udah ngantuk?" celoteh hesti

Ega hanya tersenyum dan tidak menjawabnya, karena guru belum masuk kelas ega sengaja membaringkan kepala nya diatas meja.

Terdengar suara langkah kaki yang menggunakan high heels, dia adalah guru bahasa arab "Bu Nurul" nama nya, ia selalu berpakaian tertutup yang serba besar dan panjang, jilbab nya begitu panjang sampai menyentuh kaki, guru itu sangat disiplin dan sedikit sensitif semua murid harus memperhatikannya saat ia mengajar, ia tidak akan ragu melayangkan penghapus atau apapun ditangannya saat mendengar ada murid yang berani bicara sendiri saat ia sedang mengajar.

"Ga, guru nya sudah datang cepat bangun!" pinta hesti

Ega segera menegakkan kepalanya dan membuka mata nya lebar lebar, ia memang kurang pandai dalam mata pelajaran bahasa arab sehingga kurang suka dengan pelajaran itu, meskipun begitu tidak mengurangi rasa sopannya terhadap guru dengan selalu memperhatikan pelajaran.

Semua siswa bisa dibilang tidak ada yang menyukai mata pelajaran bahasa arab bagi mereka itu pelajaran baru yang merumitkan sehingga terkadang mereka seenak nya sendiri tidak memperhatikan dan terkesan tidak sopan, sehingga sangat sering guru menjadi emosi dan marah ketika mengajar di kelas ega, tidak lain dan tidak bukan edy lah dalang nya, ia selalu memprovokasi murid lain untuk berbicara sendiri saat pelajaran berlangsung membuat guru itu sering menegurnya.

Ega segera mengeluarkan buku bahasa arabnya dan tugas yang diberikan oleh guru pada minggu lalu.

"Kumpulkan tugas yang kemaren!" perintah guru

Semua murid mengumpulkan tugasnya di meja guru.

Sambil mengoreksi pr yang dikumpulkan siswa guru memberi tugas mencatat, sekretaris segera kedepan untuk melaksanakan perintah guru, semua siswa mulai mencatat.

Edy dan teman temannya selalu menjadi biang kerok di kelas selalu berisik dan mengganggu.

"Edy, kamu tidak ikut mencatat?" tanya guru tegas

"Nggak bu, nanti foto copy saja" jawab nya berani

"Tugasmu mana kenapa tidak dlikumpulkan?" tanya guru lagi

"Belum mengerjakan bu",jawab edy santai

" Kenapa belum mengerjakan?"tanya guru mulai marah

Edy terus menjawab pertanyaan guru dengan wajah yang cengengesan sesekali menggoda guru itu,akhirnya hal yang tidak terduga guru itu betul betul marah dan meninggalkan kelas, tapi tak membuat edy memahami kesalahannya, dia justru menjadi bangga dan semakin besar kepala, teman dikelas ada yang mendukung sikapnya ada juga yang menyalahkannya.

Ega dan hesti berbisik

"Gimana nih guru nya benar benar marah," kata ega

"Edy sih terlalu berani, nggak ada hormat nya sama guru," timpal hesti

Pelajaran bahasa arab masih 40 menit tapi guru sudah tidak mau mengajar lagi, akhirnya membuat jam kosong di kelas,siswa menjadi tambah ribut dan tak terkendali mereka mengomentari sikap guru yang terlalu cepat marah seperti mendukung sikap edy.

Ega dan hesti tidak mau ikut campur urusan edy dengan guru itu mereka lebih memilih bersantai membaringkan kepala di meja.

Akhirnya pelajaran bahasa arab berakhir begitu saja tanpa materi apapun.

Tak lama tiba tiba walikelas datang tergesa gesa dengan nafas yang tersengal wajahnya merah dan panik.

"Ayo masuk dulu semua ada yang ingin ibu sampaikan," kata wali kelas

Semua siswa yang awalnya ingin keluar untuk istirahat kembali masuk ke dalam kelas.

Wali kelas segera duduk dan menunggu semua nya berkumpul.

"Semua sudah berkumpul?" tanya wali kelas

"Sudah buu," jawab serentak, dan yang paling keras suaranya adalah edy.

"Apa yang terjadi dengan guru bahasa arab? Apa yang telah kalian lakukan?

beliau menemui saya dikantor dan melaporkan sikap kalian terhadapnya." kata wali kelas dengan tegas

Edy yang merasa dialah yang membuat masalah dengan guru bahasa arab langsung menjelaskan kepada wali kelas.

Wali kelas bukanlah guru yang galak beliau sangat bijaksana meski sedikit centil, selain sebagai walikelas beliau adalah guru akuntansi.

Mendengar penjelasan semua siswa wali kelas langsung memberi saran supaya bersikap lebih baik dan sopan kepada setiap guru, terlebih seperti guru bahasa arab ini karena semua guru memiliki sifat yang berbeda.

Sebelum akhirnya pergi wali kelas sudah mewanti edy untuk segera menemui guru itu dan meminta maaf padanya.

***

Dua hari setelah nya pelajaran bahasa arab lagi, dalam satu minggu ada dua kali pertemuan pelajaran bahasa arab.

Anak anak sudah siap untuk belajar, kali ini mereka lebih tenang daripada pertemuan yang lalu.

Setengah jam sudah berlalu tapi guru tak kunjung datang, semua murid mulai bertanya kenapa guru belum datang atau memberi tugas kepada mereka.

Sampai akhirnya jam pelajaran berganti, guru itu tetap tak datang ke kelas.

Akhirnya pada hari itu tidak ada pelajaran ataupun tugas bahasa arab dan tidak ada konfirmasi apapun dari guru yang mengajar.

"Kira kira kenapa ya guru nya nggak datang?" kata ega kepada hesti

"Nggak tahu,, apa mungkin masih marah sama kita?" jawab hesti

Kayak nya sih gitu, soalnya kemaren marah banget, edy sih suka bikin gara gara"balas ega

Tak berselang lama pelajaran selanjutnya dimulai, kini mereka berganti pelajaran akuntansi guru nya adalah wali kelas mereka sendiri.

Di sela sela guru mengajar, ia bertanya

"Tadi guru bahasa arab masuk ke kelas nggak?"

Serentak semua siswa menjawab

"Tidak bu"

Guru akuntansi terdiam dan terlihat pucat tak melanjutkan pertanyaannya.

Kemudian ia mulai berbicara

Anak anak, lain kali tidak usah bercanda atau cengengesan dengan beliau karena beliau ini memang orangnya serius dan tegas, nanti saat istirahat edy ke kantor guru menemui beliau dan minta maaf ya!"pinta walikelas.

"Iya bu" jawab edy cepat

"Edy terlihat menunduk mungkinkah ia menyesali perbuatannya dan tidak akan mengulanginya lagi?

Hanya dia yang tahu!" gumam ega