Chereads / Tulang Rusuk Siapa / Chapter 8 - Teman Tapi Perhatian

Chapter 8 - Teman Tapi Perhatian

Rasyid terus mengikuti ega yang tengah memilih buah buahan untuk hesti, ia berjalan disamping ega dan sesekali mengajak berbicara.

Kalau kamu suka buah apa ga, tanya rasyid seraya menunjuk berbagai macam buah buahan

Aku suka anggur, rasanya manis asam seger, cocok banget dimakan panas panas begini.

Mereka merasa buah yang akan diberikan sudah cukup dan segera membawa ke kasir antrian nya cukup panjang, saat ega sedang membayar rasyid diam diam membelikan ega buah anggur dan menyimpannya dalam jok motor.

Setelah membayar ega menghampiri rasyid di parkiran, dan berangkat bersama ke kost hesti

"Pasti temen temen udah nungguin," kata ega sembari duduk di kursi penumpang.

Teman teman ega sengaja menyuruhnya dan rasyid yang membeli buah,untuk memberi mereka kesempatan jalan berdua.

Cukup pelan rasyid mengendarai motornya membuat banyak waktu untuk dia dan ega.

Sesampainya dikost hesti, rasyid segera memarkirkan motornya, baru melangkah masuk mereka sudah di goda teman teman nya.

Ciee yang habis kencan lama banget nggak nyampe nyampe....

Ega dan rasyid saling menatap dan tersenyum malu, lalu mereka duduk agak berjauhan, ega menghampiri hesti

"Gimana keadaan kamu?"

"Aku cuma sedikit pusing demam nya udah turun kok, besok udah bisa masuk sekolah",jawab hesti

" Syukurlah,, karena kita juga ada tugas kelompok sayang kalau kamu nggak bisa ikut

Oohh yaa ini kami bawakan buah, dimakan ya" pungkas ega seraya memberikan buah ditangannya.

Setelah beberapa saat, mereka pamit pulang.

"Aku anter sampai mess kamu ya," pinta rasyid

"Nggak usah aku jalan kaki aja, deket kok dari sini," tolak ega

Yasudah, ini buat kamu," kata rasyid sambil memberikan buah anggur yang tadi ia beli

"Waahh,, ini buat aku, Kapan kamu beli nya,?" tanya ega tersipu

"Tadi waktu kita beli buah untuk hesti," jawab rasyid dengan senyum

"Aku terima ya, makasih ya,

"Yasudah aku pulang duluan, daaahh," kata ega

"Hati hati yaa dijalan"jawab rasyid

Mereka saling melambaikan tangan dan masing masing pulang kerumahnya.

Di jalan ega bertemu adik nya yang sedang bermain dengan temannya

Vika melihat ega yang membawa kresek bawaan langsung menghampiri ega

" Mbak, itu apa?

"Iiihhh anak kecilll kepooo, ini pemberian dari teman mbak,kamu mau niihh ambil sekalian buat temen kamu,"

"Heheh asikkk,aku ambil banyak ya mbak,"

"Iya ambil aja,"

Meski suka berantem tapi sebenarnya kedua kakak beradik ini saling sayang dan saling memberi persis seperti yang kedua orangtua mereka ajarkan.

"Ya udah mbak masuk dulu ya,"

Vika justru ikut pulang dan mengikuti kakak nya.

"Mbak dari mana kok baru pulang jam segini?"

"Mbak tadi jenguk temen mbak,"

"Terus siapa yang ngasih buah anggur ini mbak?"

"Kenapa enak yaa buah nya? Kepo banget sih kamu,"

Mereka terus berbincang di perjalanan pulang.

Sesampai nya dirumah ega mencari ibu nya dulu ia seperti belum lega jika belum bertemu ibu nya,

"Bu, ini aku bawakan buah anggur"

Wahh enak nih, gimana temenmu," tanya ibu

"Hesti udah baikan bu, besok bisa masuk,"

"Bu, buah anggur ini yang ngasih temen ku lhoo,"

"Siapa?"

Ega mulai menceritakan rasyid kepada ibu nya, sebelum nya dia tidak berani bercerita.

"Boleh berteman dengan siapa saja yang penting hati hati jangan salah bergaul,"

Wejangan itu yang selalu disampaikan oleh ibunya.

Ega melihat tudung saji, terlihat ibu nya memasak masakan kesukaannya ia pun segera mengambil piring dan makan.

Vika sudah mulai aktif les, membuat ega merasa kesepian.

Keesokan hari nya ega beragkat sekolah menghampiri hesti dan mereka berangkat bersama.

"Ga, gimana hubungan mu dengan rasyid"

"Ha? Hubungan apa?,"

"Dia belum nembak kamu juga?"

"Dia nggak ngomong apa apa sih, cuma dia memang beda aja dari yang lain, sikap nya dan perhatian nya, tapi kalau jadian nggak kok, kita masih temenan,," jawab ega menjelaskan

"Nggak gentle banget sih ituu cowok," hardik hesti kepada rasyid

"Hahaha kamu ini, mungkin emang dia enak nya temenan aja, nggak masalah kann," jawab ega sedikit membela

Sesampainya dikelas ega dan hesti ikut menggerombol dengan teman yang lainnya mereka membahas soal kelompok yang diberikan guru

"Gimana persiapan kita?" tanya hesti ketinggalan karena kemaren tidak masuk

"Tenang aja, kita udah punya materi nya besok sepulang sekolah kita langsung ke rumah dwi untuk mulai wawancara,"

"Okelah siap nanti berangkat bareng ya,"pinta hesti

"Iyyaaa," jawab ega

Saat istirahat seperti biasa rasyid ke kelas ega untuk ikut ngobrol dan sesekali menggoda ega,mereka cukup akrab sekarang.

Pulang sekolahpun ega jarang dijemput bapak nya ia berjalan kaki dengan teman temannya rasyid tiba tiba juga ikut jalan kaki

"Gaaa,, tunggu," teriak rasyid dari belakang

Ega menghentikan langkahnya, menoleh ke belakang

"Lhoohh kenapa kamu jalan kaki, kemana motor kamu?"

"Dipinjam temen, aku ikut jalan kaki ya sampai jalan umum,"

"Iya boleh," jawab ega sambil tersenyum

Ega mulai menyukai sifat rasyid yang tidak pelit

Diperjalanan mereka terus mengobrol dan bercanda.

Esok nya setelah pulang sekolah ega dan hesti berangkat ke rumah dwi, memakai motor bapak ega, hesti yang menyetir karena ega belum mahir menyetir, ega hanya sesekali dilatih oleh kakak sepupunya yang juga bekerja di tempat itu saat kakak nya sedang tidak bekerja.

Ega dan kelompoknya sampai di lokasi mereka mulai melakukan wawancara dan langsung menulisnya.

sore itu mereka telah menyelesaikan tugas nya. Mereka bermain ke sungai yang tidak jauh dari tempat itu.

"Enak ya kamu, rumah mu dekat sungai hawa nya sejuk adem," kata ega

"Kamu juga bisa setiap hari kesini, ajak rasyid juga pasti seru,"goda hesti dan yang lainnya

"Haahhh kok jadi bawa bawa rasyid," jawab ega mengernyitkan alis nya

Justru membuat teman yang lain ikut menggoda ega.

Menjelang maghrib mereka semua pulang.

Ega telah ditunggu ibu dan adik nya didepan gerbang,

"Ibu...," ega langsung merangkul ibu nya

Mereka bertiga bergadengan tangan dan masuk kedalam

Keesokan hari nya guru menyuruh siswa mengumpulkan tugas melompok,

Tiba tiba guru itu mendekati ega dan berkata

"Kamu sekolah pakai eyeliner?"

Ega kaget dan mengusap mata nya

"Ega nggak pakai apa apa bu guru"

Guru itu mendekat dan baru percaya.

"Ooohh iya, ke sekolah tidak boleh dandan berlebihan ya anak anak," jelas guru

Ega merasa aneh dia tidak pernah berdandan paling hanya memakai pelembab dan bedak bayi adiknya.

Ega memang gadis yang rupawan tanpa riasan yang berlebihan sudah terlihat cantik.

Bell istirahat telah berbunyi ega yang kelaparan langsung mengajak hesti ke kantin

Hey, kenapa lari mau kemana?"tanya rasyid

"Mau makan udah kelaperan nih,"

"Aku ikut ya,"

Mereka bertiga ke kantin bersama dan mulai memesan makanan.

Ega dan hesti duduk bersebelahan, rasyid memilih duduk didepan ega.

Mereka makan bersama

"Ga, mau minum apa aku pesankan?"

"Aku es teh deh kata ega,

"Aku juga jawab hesti

Selesai makan mereka akan membayar dan akan kembali ke kelas

" Eh nggak usah biar aku bayarin aja," kata rasyid

"Nggak usah kita bayar sendiri sendiri aja," jawab ega

"Udah nggak papa sesekali aja kok,"jawab rasyid memaksa

"Udah mau aja, lumayan gratisan," kata hesti menggoda

"Kamu nihh, kan nggak enak kasihan dia taau,"

Tanpa persetujuan ega rasyid langsung membayar semua,

"Makasih ya syid," kata ega

"Iya santai aja,"

Mereka pun kembali ke kelas, mereka bertiga berjalan beriringan.