Chereads / Tulang Rusuk Siapa / Chapter 6 - Pengalaman Pertama

Chapter 6 - Pengalaman Pertama

Akhirnya ega kembali mengikuti kegiatan api unggun,,

"Aku tadi benar benar melihat api terbang hes,,kata ega

" Kamu ini jangan bikin aku takut dong, kita ditempat kaya gini niihh, jawab hesti yang mulai ketakutan.

"Untung aja api nya nggak nyamperin kamu, bukannya lari malah diem aja gimana sihh", kata hesti cemas

" Yaa waktu itu aku masih penasaran itu apa," Jawab ega.

"Udahlah nggak usah dibahas aku takut",pinta hesti

Merekapun akhirnya mengikuti kegiatan api unggun yang sudah dimulai.

Disitu ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan ega, setiap kali ega melihatnya dia menundukkan wajahnya dan ketika ega melihat ke arah lain ia selalu kembali melihat ega.

Acara selesai pukul 22.45 molor dari jadwal yang ditentukan karena anak anak begitu girang menikmati acara nya. Mereka kembali ke SD untuk beristirahat, mereka berjalan bersama hingga tidak ada rasa takut dalam hati ega, yang sebenarnya masih penasaran dengan yang ia lihat barusan.

Sesampainya di SD mereka langsung menuju ruang masing masing,

Ega belum bisa tidur karena masih teringat dengan api terbang tadi, entah jam berapa ega baru bisa tidur.

Tepat pukul 04.00 mereka bangun untuk beribadah bersama, selesai beribadah ada renungan pagi, ega berusaha membuka mata nya meski terasa perih, ia masih mengantuk, mendengar narasumber memberikan pengarahan membuatnya semakin mengantuk

" Aduh seperti di dongengin" gumam ega seraya ingin segera menyelesaikan kegiatan pagi itu, tak terasa ega betul betul ketiduran dengan posisi masih duduk bersila dan wajah yang menghadap ke atas sambil mulut menganga,,

Sampai sampai narasumber menyuruh teman disamping ega untuk membangunkannya,

"Gaaa,,, bangun!!"

Ega terkaget dan bangun, ia merasa malu karena semua orang diruangan itu jadi melihatnya, dan tertawa.

Ega pun mencuci muka nya supaya bisa segar dan kembali mengikuti kegiatan tersebut.

Tepat pukul 05.30 acara baru selesai mereka bubar dan menuju SD untuk membersihkan diri.

"Yuk cepet, keburu kamar mandinya keduluan yang lain,"ajak ega kepada hesti sembari berlari.

Ega dan hesti menjadi yang pertama sampai, tapi saat mereka mau mandi ternyata air di sumur habis,

" Kok bisa sih air di sumur habis," Kata hesti bingung

"Terus kita mandi dimana?" Jawab ega

Ternyata di tempat itu masih langka air, belum ada air PDAM, yang punya sumur pun masih jarang, akhirnya mau tidak mau mereka semua harus numpang mandi pada penduduk setempat, untuk menghemat waktu mereka mandi bersama, 5 orang wanita dalam satu kamar mandi.

"Oohhh tidak" gumam ega terpaksa ikut.

Setelah rapi mereka segera mengemasi barang bawaan, segera sarapan dan kembali pulang.

Perjalanan pulang lebih lancar dan tidak ada halangan, cuaca sangat cerah dan segar membuat mereka tidak merasa lelah berjalan menuju waduk.

Setelah sampai diseberang ternyata mereka sudah dijemput bus, merekapun pulang kerumah dengan selamat.

Pengalaman pertama ega mengikuti ekstra kulikuler.

"Seru juga", gumam ega.

Waktu menujukkan telah siang dan ega baru sampai, ibu dan adiknya telah menunggu.

" Akhirnya pulang juga kamu nak", kata ibu nya

Ega pun memeluk ibu nya serasa rindu,

"Hihihi baru sehari pergi udah kangen", kata ega.

Ibu nya sudah menyiapkan makanan kesukaan ega, mereka pun makan bersama.

Ega terus bercerita mengenai pengalamannya, ibu dan adiknya begitu antusias mendengarnya.

" Terus gimana nak, kamu nggak apa apa to? Api nya nggak menghampiri kamu to nak," Tanya ibu nya cemas

"Nggak bu tenang aja," Jawab ega menenangkan ibu nya.

"Besok besok nggak usah ikut kegiatan lagi, bikin ibu khawatir aja,"pinta ibu nya

" Aaalllahhh nggak papa bu, buktinya aku bisa jaga diri, ibu tenang aja, biar aku tambah pengalaman bu...," rayu ega

"Tapi tetep harus hati hati ya," pinta ibu

"Iya bu siappp, makasih ya bu,"jawab ega senang.

Sore itu ega ibu dan adiknya duduk di samping garasi truck (tempat kerja bapaknya) menunggu bapaknya pulang kerja, mereka sambil ngobrol dan membawa segelas es tungtung yang ega beli di depan mess.

" Ihh mbak niihh kok cuma beli satu, aku nggak di beliin," rengek vika adik ega

"Kamu kan emang nggak boleh minum es" jawab ega ketus

"Aku mau ngincipi sedikit aja", pinta vika

"Nih, dikit aja yaaa", jawab ega sambil menyodorkan es itu

" Enak yaa mbak, "kata vika sambil makan

" Ehhhh jangan banyak banyak!!", kata ega sambil merebut es nya

"Aku belum selesai makan mbak", rengek vika sambil kembali merebu es nya

Mereka pun berebut es tung tung tadi.

" Heeehhhhh es aja kok direbutin, sini kasihne ibu" sambil merebut es tadi, dan langsung di ludahi es nya

"Cuh cuh cuh (tiga kali)

" Iyekkkkk" kompak ega dan vika sambil mengernyitkan alis

"Niihhh silahkan dimakan"kata ibu

" Buat kamu aja dek"kata ega

"Buat kamu aja lah mbak, aku udah nggak mau",jawab vika

Melihat reaksi kedua putri nya sang ibu tertawa terbahak bahak,

Kakak beradik itu akhirnya berlalu meninggalkan ibunya.

Ega dan vika memang tidak boleh makan dan minus es berlebihan mereka sangat sensitif dan bisa membuat mereka sakit tenggorokan, itulah yang membuat mereka dilarang keras.

Ega dan vika justru baikan dan tertawa bersama melihat sikap ibu nya tadi

Hampir maghrib barulah bapak ega pulang.

"Capek pak?" tanya ega

ia langsung membuatkan teh untuk bapak nya.

Mereka ber empat lalu berkumpul sambil bercerita pengalaman masing masing, ega yang menceritakan pengalamannya kepada bapaknya, vika mengungkapkan keinginnya untuk berlatih bela diri, ibu nya yang menceritakan bahwa minggu nanti bos nya memesan nasi box untuk acara keagamaan, dan bapak nya yang bercerita tentang perjalanannya mengirim pesanan pupuk.

Waktu yang sangat berharga dan paling membahagiakan bagi ega bisa berkumpul dan berbincang dengan bapak ibu dan adiknya, meski bagi nya kurang lengkap karena nenek nya tidak ada di samping nya.

"Bu, telpon nenek yuk," kata ega

"iya nak, segera telpon nenek," jawab ibu

ega segera mengambil hpnya dan segera

menelepon saudara yang dekat untuk disambungkan kepada nenek,

"Hallo nek, apa kabarr", kata mereka kompak

nenek begitu senang mendapat telpon dari anak cucu nya,

mereka berbincang sangat lama.

Mereka melakukan video call sehingga bisa melihat satu sama lain, rasa kangen mereka sedikit terobati.

Akhirnya setelah selesai menelpon mereka pun makan bersama, ibu ega sangat pandai memasak, masakannya sangat enak dan semua keluarga menyukainya, tak heran bos pun meminta ibu ega untuk memasak untuknya, setelah selesai makan mereka pun segera beristirahat untuk melanjutkan hari esok, sudah banyak agenda yang mereka rencanakan.