Chereads / Tulang Rusuk Siapa / Chapter 5 - Menjadi Anggota Baru

Chapter 5 - Menjadi Anggota Baru

Gedebuk gedebuk gedebuk suara anak anak berkerumun melihat papan pengumuman di mading sekolah.

Ternyata ada pembukaan anggota baru ekstra kulikuler SUAKA yang bertujuan melatih kemandirian dan tanggung jawab siswa.

"Ga, ikutan ekstra kulikuler ini yuk,"ajak hesti kepada ega

" Aku tanya orangtua ku dulu lah", jawab ega ragu

Maklumlah ega adalah anak mama yang tidak pernah mengikuti ekstra kulikuler apapun.

Hesti langsung mengambil dua formulir dan yang satu diberikannya kepada ega.

***

Sesampainya dirumah ega langsung menemui ibu nya

"Bu, di sekolah ada ekstra kulikuler SUAKA, mirip pramuka tujuannya untuk melatih kemandirian dan tanggung jawab siswa, boleh nggak bu ega ikut?" Tanya ega kepada ibunya

"Betul kamu mau ikut nak? Tanya bapak mu dulu aja!" perintah ibunya

Ibu ega sangat menyayangi anak anak nya sehingga sering bersikap protektif.

"Waduh malah disuruh tanya bapak", gumam ega mulai merasa takut.

Bapak ega adalah tipe orang yang tegas dan tidak banyak bicara jika sudah emosi terkadang suka main kasar membuat anak anak nya kurang dekat dengannya.

Sore itu ega sengaja menunggu bapaknya pulang bekerja.

Melihat bapak nya duduk santai sambil nge teh dia memberanikan diri menghapirinya,

" Bapak,, ega mau minta izin disekolah kan ada ekstra kulikuler SUAKA sebuah kegiatan yang mirip pramuka tujuannya untuk melatih kemandirian dan tanggung jawab siswa, ega boleh ikut kan pak?" Sambil menyodorkan formulir itu ke bapaknya.

Bapak nya menerima formulir itu dan mulai membaca nya,

"Ehm, boleh asal hati hati ya dan jaga diri", jawab bapak ega

" Iya pak, terimakasih ya pak," jawab ega lega

Ega terlihat begitu senang telah mendapat izin dari orangtuanya, ia langsung menghubungi hesti dan menyampaikan kabar gembira itu.

Keesokan harinya mereka mengumpulkan formulir kepada ketua anggota, sambil menunggu konfirmasi lebih lanjut.

Saat jam istirahat ega duduk bergerombol bersama teman teman nya. Ilham berlari menuju kelas dan menghampiri ega

"Ga, kamu juga ikut ekstra kulikuler itu?" tanya ilham

"Iya, aku dan hesti ikut, memang kenapa?" ega balik bertanya

"Ehh enggak papa, yasudah," Jawab ilham sambil pergi

"Gimana sihh aneh banget," Nyinyir ega kepada ilham.

Tapi ega tidak begitu peduli dengan kelakuan aneh ilham, dan kembali ngobrol dengan teman temannya.

"Eh nggak nyangka yaa dua minggu lagi puasa", kata teman ega

" Iya yaa, cepet banget" Sahut teman yang lain.

"Bener juga yaa bentar lagi puasa, trus lebaran, wahh bisa pulang kampung," Jawab ega sumringah

"Bisa ketemu nenek," Gumam ega yang merindukan nenek nya.

Kriinggg.... Suara bel menunjukkan istirahat telah usai, dan pelajaran kembali dimulai.

***

Esoknya di sekolah ega mendapat selebaran dari SUAKA bahwa minggu depan ada kegiatan ke daerah terpencil dan mewajibkan mereka untuk ikut.

Ega pun langsung meminta izin kepada kedua oragtuanya.

Beberapa hari sebelum keberangkatan terlebih dahulu para guru dan senior memberi pengarahan dan pembekalan kepada anggota baru.

Ega dan hesti begitu antusias mengikuti acara tersebut.

***

Hari yang ditunggu pun datang, besok mereka akan pergi ke sebuah desa terpencil untuk mengikuti kegiatan SUAKA, ega membawa tas yang tidak begitu besar, hanya perlengkapan yang dibutuhkan saja yang ia bawa.

"Tidak lupa bawa makanan kan? " tanya hesti menggoda

"yaa enggak dong, itu kan yang paling penting", jawab ega mulai bercanda

Pagi sekali mereka sudah berkumpul setelah menyelesaikan administrati mereka masuk ke bus yang telah disediakan.

Didalam perjalanan mereka mendapat pemandu perjalanan yang sangat nyentrik hingga perjalanan menyenangkan, sepanjang perjalanan ada sesosok pria yang ega tidak mengenalnya sedari tadi mengawasi ega.

Mereka berhenti di waduk, ternyata tempat yang mereka tuju betul betul pelosok untuk menjangkau nya harus menggunakan perahu dan berjalan kaki sepanjang 2km.

Karena cuaca habis hujan membuat medan cukup terjal, jalanannya licin karena masih tanah dan bebatuan.

ega terus bergandengan tangan dengan hesti supaya tidak sampai jatuh.

" istirahat dulu yuk, capek banget", pinta ega

"aku juga capek, masih jauh nggak sih", rengek hesti

setelah istirahat beberapa saat mereka pun melanjutkan perjalan, sesekali ega masih melihat ada seseorang yang terus mengawasinya, itu membuat ega agak takut. Pemandangan didesa itu masih asri penduduknya bertani tembakau, rumah nya cukup besar terbuat dari bambu dan kayu dan banyak tembakau kering yang sudah diwadahi karung.

Akhirnya mereka sampai di rumah lurah setempat untuk makan siang, dan selanjutnya diantar untuk menginap di sebuah SD.

team pria dan wanita dipisah, begitu juga ruang tidur mereka.

Sesampainya di tempat mereka didata oleh ketua regu supaya tidak ada yang tertinggal, ketua regu menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan mulai sore hingga jam 10 malam nanti, untuk mempersiapkan diri mereka diharuskan untuk beristirahat sejenak dan kegiatan akan dimulai jam 3 sore nanti.

semua anggota diwajibkan mengikuti dan melaksanakan semua himbauan dari ketua regu, tidak boleh semaunya sendiri.

" udah kayak latihah militer aja", gumam ega dalam hati.

ega merasa sedikit ngeri dengan tempat itu, SD tempat mereka menginap cukup luas tetapi sudah usang dan jauh dari permukiman penduduk sedangkan sekelilingnya adalah hutan jati. Mereka hanya akan tidur di SD itu sedangkan untuk kegiatannya akan dilakukan di sebuah lapangan yang berjarak 300meter dari SD tersebut.

ega tahu bahwa ia harus berusaha tidur supaya kembali bersemangat melanjutkan kegiatan selanjutnya.

jam menunjukkan 14.20 mereka bergantian untuk mandi karena hanya ada 1 kamar mandi

dan harus bergantian dengan setidaknya ada 17 anggota wanita lainnya.

sebelum mandi mereka harus menimba air terlebih dahulu.

Siap,, pas pukul 14.50 ketua regu sudah datang dan mulai mendata team nya kembali.

setelah selesai mereka disuruh menuju ke lapangan untuk berkumpul dan memulai kegiatan.

Kegiatan meliputi berbagai lomba, pembekalan dan acara bebas.

Tidak disangka saat acara lomba anggota team nya di acak, campur mulai dari kelas 1 sampai 3 pria dan wanita, team ega beranggotakan 7 orang, 3 kakak kelas pria 2 kakak kelas wanita dan 2 lainnya teman 1 kelas ega lombanya meliputi membuat simpul pramuka, lomba kekompakan, lomba kesigapan.

Saat lomba membuat simpul pramuka team ega mendapat juara 2.

Pada lomba kekompakan team ega mendapat juara 1, dan pada lomba kesigapan team ega mendapat juara 3.

akhirnya team ega mendapat hadiah uang tunai 900rbu dan dibagi rata, ega menjadi bersemangat. belum sempat mandi karena acara dilanjutkan yaitu pembekalan dan penutup dan selanjutnya adalah acara api unggun disana acara lebih santai. Saat kembali ke SD beberapa dari mereka memilih membersihkan diri dulu ada yang berani mandi ada juga yang hanya berganti pakaian, ega sendiri tidak berani mandi karena gelap dan sangat dingin ia hanya cuci muka dan berganti pakaian selajutnya mengikuti kegiatan api unggun.

Disaat mengikuti acara api unggun ega lupa membawa hp nya, ia memutuskan untuk mengambilnya sendiri, karena kasihan dengan hesti yang terlihat lelah.

Hutan jati itu terlihat sangat gelap dan Sd nya terasa sangat jauh, bagaimana lagi ega harus memberanikan diri, ia seorang diri melewati hutan jati yang gelap itu tapi seperti ada yang mengikutinya entah siapa, ega mempercepat

langkahnya, sedikit berlari.

Setelah ia sampai langsung dicari tas nya dan diambilnya hp nya itu, ia segera kembali ke lapangan untuk mengikuti kegiatan, jalanan betul betul gelap kanan kiri nya hutan jati ia berlari karena takut seperti ada yang terus mengawasinya, ia hampir sampai di lapangan tapi seperti ada suara, ia pun menoleh ke belakang dari arah jalan yang berbeda ia melihat seberkas cahaya , berwarna jingga yang menyala seperti api semakin dekat dan semakin terang, ternyata benar itu adalah api, api itu seperti mengambang tetapi dia tidak melihat ada orang yang membawa api itu, betul betul seperti api yang sedang terbang melewati jalan yang dilalui ega tadi.

ega tetap berdiri di tempat masih penasaran dengan api terbang itu ia menyalakan senter di hp nya, api itu semakin mendekat tetapi akhirnya api itu berbelok di belokan sebelumnya.

ega segera mencari temannya untuk menceritakan apa yang dilihatnya tetapi api itu sudah tidak ada, hingga datang seorang pembina dan menyuruh mereka segera kembali ke lapangan dan mengikuti acara selanjutnya.