Di sisi lain di dekat gerbang, segera setelah menyaksikan kehancuran menara hitam, pasukan Cheol langsung berlari menuju tangga dan hendak memeriksa keadaan menara. Mereka merasa sangat panik karena menara yang seharusnya mereka jaga dengan baik telah hancur lebur sekarang. Suara debuman langkah kaki mereka menarik perhatian Woon dan Dan Oh yang hampir lupa dengan keadaan di sekitarnya.
Bangsa Cheol dengan cepat berlari menaiki tangga dengan terburu-buru. Namun belum sempat mereka sampai di puncak tangga tiba-tiba kepala dari monster Cheol yang berada di barisan paling depan telah ditebas habis oleh pedang pangeran Woon.
Woon dan Dan Oh muncul dari balik tangga dan menyerap pasukan Cheol tersebut. Mereka bertarung di atas anak tangga dengan pasukan Cheol yang mengantri di bawahnya. Monster Cheol yang ada di anak tangga itu jatuh satu persatu karena tebasan pedang Woon da serangan busur maupun anak panah Dn Oh.
"Jlebb!!" Woon menusuk dengan keras monster Cheol terakhir yang ada di bawah anak tangga. Keduanya segera bereuni dengan rombongan pasukan kerajaan dan disambut oleh Siera.
"kerja bagus Woon, Dan Oh..." ucap sang putri tersenyum puas kepada keduanya.
Bumerang besar Key tengah menebas monster Cheol yang tersisa hanya beberapa saja di istana itu. Mereka berenam telah berhasil mengalahkan seluruh bangsa Cheol di istana Dam dan menghancurkan menara hitam Binju di kerajaan tersebut.
"chaaaa.... Misi pertama telah selesai!" ucap Dan Oh dengan bersemangat sambil berjalan ke arah Siera, Key, Ryu dan juga Gwi.
Gadis Bumi itu mengajak rekan-rekannya melakukan high five secara bergantian dengan keempatnya. Key dan Ryu telah terbiasa melakukan high five dengan Dan Oh. Berbeda dengan Siera dan Gwi yang nampak masih kaku. Meskipun sang putri menerima high five Dan Oh dengan canggung, namun Siera nampak tersenyum ketika melakukan hal tersebut. Hal ini menarik perhatian Gwi dan membuat manusia serigala itu tersenyum dengan senang. Dia berjalan ke arah sang putri sambil mengangkat salah satu tangannya.
"high five!" ucap sang pengawal menawarkan tangannya kepada sang putri.
Siera tertawa geli dengan perilaku Gwi yang masih memasang wajah serius ketika mengajaknya melakukan high five. Sang putri pun mengangkat tangannya dan menepuk telapak tangan Gwi. Entah mengapa ada dorongan yang membuat lelaki itu menggenggam tangan sang putri sebelum ia menarik tangannya kembali. Senyuman di wajah wanita itu langsung menghilang dan diganti dengan ekspresi yang serius.
"Ah... Maafkan saya..." Gwi dengan segera melepaskan tangan sang putri dan membungkukkan badannya untuk memberikan hormatnya kepada sang putri.
"kerja bagus putri Dan Oh!" ucap Ryu menghampiri gadis SMA itu sambil tersenyum dengan lebar.
"cchh, berhenti memanggilku putri!!" Dan Oh kembali merasa kesal dan segera memukul keras lengan pengawal yang terus-menerus menggodanya tersebut. Ryu segera bereaksi dan mengusap lengannya yang terasa sakit dengan wajah yang meringis.
"Kalian juga melakukan kerja yang luar biasa" ucap Dan Oh kemudian mengelus lengan Ryu yang telah dipukulnya.
"kerja bagus semuanya, sekarang kita harus bersiap-siap untuk misi selanjutnya" ucap Woon mengapresiasi setiap kerja keras dari anggota rombongannya. Mereka semua hanya mengangguk mantap dan mengambil langkah kembali ke hutan menuju ke arah Barat.
"Eun Dan Oh..." panggil pangeran Woon pelan saat keempat rekan lainnya telah berjalan terlebih dahulu mendahului mereka. Dan Oh menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sang pangeran.
"ya?" gadis itu membalikkan badannya dan memandang Woon dengan seksama. Sang pangeran nampak ragu untuk berbicara dan beberapa kali mengusap punggung lehernya.
"aku... Emm... Terima kasih karena sudah menyelamatkan jiwaku di hutan hantu saat itu...." ucap pangeran Woon mengingat kembali kejadian yang menimpanya di hutan hantu.
"aaah.... Tidak apa-apa... Tidak masalah, kita kan teman satu tim" ucap Dan Oh sambil tersenyum tulus. Woon ikut tersenyum melihat ketulusan gadis itu.
"Tapi.... Dan Oh..." pangeran Woon kembali ragu untuk melanjutkan kalimatnya. Dan Oh tidak mampu menyembunyikan ekspresi kebingungannya setelah melihat keraguan sang pangeran.
"kau.... Kenapa....." lanjut Woon masih terus ragu.
Sang pangeran terdiam kemudian memandang lurus ke arah Dan Oh. Dia nampak ragu dan tengah menimbang sesuatu dengan berhati-hati. Melihat betapa ragunya Woon untuk membahas topik yang entah apa itu membuat Dan Oh kembali mengingat momen yang terjadi di hutan hantu. Dia mengingat hal yang telah dia lakukan kepada sang pangeran.... Ketika dia menciumnya. Dengan refleks Dan Oh langsung membungkam bibirnya dan mengalihkan pandangannya.
"a... Aku?? Aku kenapa? Pangeran Woon?" ucap Dan Oh dengan nada datar dan mencoba menyembunyikan kecanggungannya.
"ah tidak.... Tidak ada..." ucap Woon mengakhiri topik dengan senyuman kaku. Dan Oh kembali terdiam dan memandang Woon dengan wajah datar.
"baiklah kalau begitu... Mari kita melanjutkan perjalanan" ucap Dan Oh dengan nada datar kemudian membalikkan badannya menyusul anggota rombongan yang lainnya.
Woon hanya terdiam tidak bergerak dari posisinya. Dia memandang punggung Dan Oh yang semakin berjalan menjauh darinya. Entah mengapa dia tidak menyukai sensasi perasaan yang dia rasakan setiap kali dia melihat punggung gadis itu yang meninggalkannya.
"kenapa kau menangis?" gumam pangeran Woon pelan tanpa mengalihkan pandangannya kepada gadis itu. Woon menghela nafas panjang kemudian berjalan mengikuti langkah kaki Dan Oh dan mengikuti rombongannya.
"kenapa kalian berdua lama sekali?" tanya Ryu memprotes Dan Oh dan Woon ketika melihat keduanya berjalan ke arah mereka.
Mereka telah memanggil serigala putih masing-masing dan telah naik di punggung serigala mereka sementara Gwi telah mengubah bentuknya menjadi manusia serigala. Keempat orang itu telah siap melanjutkan kembali perjalanan mereka.
"Maaf..." ucap Dan Oh singkat. Gadis itu nampak tak lagi bersemangat. Entah kenapa mengingat kembali hal yang terjadi di hutan itu membuat semangatnya meredup.
Dan Oh melepas gelangnya yang kemudian berubah seketika menjadi kerang terompet dan memanggil tunggangannya serigalanya. Setelah serigala itu muncul dari udara kosong, Dan Oh segera menaiki serigalanya dengan diam. Tanpa dia sadari ada sesuatu yang terjatih dari ransel yang ada di punggungnya.
Woon berjalan mendekat dan mengambil kertas bergambar yang terjatuh dari ransel Dan Oh. Di atas kertas itu ada gambar Dan Oh bersama dengan seorang lelaki tinggi dan tampan yang sedang mengecup pipi gadis tersebut. Sementara ekspresi wajah Dan Oh nampak terkejut menerima kecupan dari lelaki tersebut. Itu adalah foto polaroid Dan Oh bersama dengan Baek Kyung.
"ini.... Milikmu?" tanya sang pangeran sambil menyerahkan selembar foto yang dipegangnya kepada Dan Oh.
Gadis itu menoleh dan mengambil foto itu dari Woon. Pupil matanya sedikit melebar karena terkejut melihat foto yang dibawanya. Dia hampir lupa bahwa selama ini dia selalu membawa foto itu di dalam tas ranselnya. Dia memandangi wajah Baek Kyung dengan seksama.
"Kyung-ah" secara refleks gadis itu memanggil nama tersebut dengan nada yang pelan. Ada kesedihan yang tiba-tiba muncul di ekspresi wajahnya.
"siapakah laki-laki itu? Saudaramu?" tanya Woon penasaran. Dia merasa bahwa sebenarnya pertanyaannya tidak masuk akal. Apakah ada saudara yang mengecup pipi saudarinya seperti itu. Namun dia tetap bertanya seperti itu karena tidak ingin memikirkan kemungkinan lain dari identitas lelaki itu. Dan Oh menunduk kemudian menggeleng pelan.
"bukan... Dia adalah Baek Kyung, teman masa kecilku... Dan juga... Kekasihku..." ucap Dan Oh pelan sambil memandangi foto yang dipegangnya. Gadis itu tidak menyadari bahwa saat itu ekspresi pangeran Woon nampak begitu terkejut ketika mendengar jawaban dari Dan Oh.
" ke... Kekasihmu? " tanya Woon ragu dengan suara yang berat. Mulutnya terasa keluh dan dadanya terasa sakit saat mengatakan hal itu. Dan Oh mengangkat wajahnya dan menghela nafas, kemudian mengangguk pelan mengkonfirmasi pertanyaan dari Woon.
"Dan Oh ~~~ kau punya seorang kekasih??" tanya Ryu penasaran dan mendekati Dan Oh dengan menunggangi serigalanya. Dia melihat foto yang dipegang Dan Oh dan memandang foto itu dengan seksama.
"Ooh~~~ dia tampan" ucap Ryu dengan kehebohannya.
"ya benar... Dia memang kekasihku..." ucap Dan Oh pelan dengan datar. Gadis itu kemudian memacu tunggangannya untuk berjalan pelan mendahului yang lainnya sambil tetap memegang erat foto dirinya dengan Kyung di tangannya.