Chereads / Miracle Planet Kekuatan Elemen Kristal / Chapter 29 - Teman Masa Kecil

Chapter 29 - Teman Masa Kecil

"Kyung-ah" terdengar suara ceria Dan Oh saat melihat lelaki jakung nan tampan itu sedang menunggunya di depan rumah.

Tidak biasanya Kyung akan datang kemari untuk menjemputnya sebelum berangkat sekolah. Sejak SMP lelaki itu lebih sering berangkat dan pulang sekolah sendiri tanpa mengajak Dan Oh bersamanya. Mereka berdua telah berteman baik sejak di usia sekolah dasar, namun sejak memasuki sekolah menengah, Kyung lebih banyak menjauh dan berperilaku cuek padanya. Namun hari ini entah apa yang membuat lelaki itu datang dan mengajak Dan Oh berangkat bersama.

Gadis mungil itu tidak mampu menyembunyikan senyum bahagianya saat melihat lelaki itu muncul dan menunggunya. Sudah lama sekali mereka tidak berangkat sekolah bersama. Siapa yang tidak akan bahagia melihat lelaki yang sudah lama disukainya tiba-tiba muncul di pagi hari sebelum dia memulai harinya.

"Kau datang untuk menjemputku?" Dan Oh bersikap manis dan tersenyum lebar sambil menanyakan hal itu. Setiap orang yang melihatnya pasti akan tahu jika gadis itu sedang terlampau bahagia saat ini.

"Oh..." Kyung berdiri tegak dari sandarannya dan melepaskan wireless earphone berwarna putih yang sedari tadi terpasang di telinganya. Wajahnya nampak datar dan cenderung kesal. Yah... Lelaki itu memang jarang sekali menampakkan senyumannya.

"kau tau jam berapa sekarang?" tanya Kyung datar sambil memeriksa jam tangannya. Keningnya berkerut saat menyadari bahwa mereka hanya memiliki sedikit waktu sebelum terlambat datang ke sekolah. Kyung segera berjalan dengan cepat agar mereka tidak sampai terlambat.

"Maafkan aku.... Aku tidak tahu bahwa kau akan datang pagi ini, kau tidak mengabariku sama sekali, kenapa kau tiba-tiba ingin berangkat sekolah bersama?" tanya Dan Oh penasaran. Dia mengikuti langkah cepat dari kaki panjang Baek Kyung dengan sedikit berlari untuk mengimbanginya. Namun gadis itu masih saja terus memasang senyum cerianya. Kemunculan Kyung di pagi ini benar-benar menaikkan semangat di hatinya.

"ini kejutan" ucap Kyung tetap dengan wajah datar tanpa melihat gadis itu.

"mulai hari ini mari kita berangkat dan pulang sekolah bersama lagi setiap hari" lanjutnya kemudian dengan begitu santainya.

"eeeh.... Sungguh? Baiklah. Terima kasih Kyung-ah!" sambut Dan Oh bersemangat.

Membayangkan bahwa mereka akan berangkat dan pulang sekolah bersama setiap harinya saja membuat gadis itu sudah begitu senang. Senyuman di wajahnya semakin mengembang, dia nampak begitu ceria. Binar matanya nampak sangat berkilauan dan indah. Kyung melirik ekspresi gadis itu dan kemudian dibuat tersenyum karenanya.

"kenapa kau berterima kasih? Apakah kau sangat senang karena kita akan terus bersama seperti ini setiap paginya?" tanya Kyung sambil tersenyum.

"Yupp! Aku sangat senang!" ucap Dan Oh penuh dengan semangat.

Senyuman Kyung menjadi semakin lebar. Dia mengangkat tangannya dan mengusap lembut kepala Dan Oh yang tidak sampai setinggi bahunya. Kyung tahu bahwa selama ini Dan Oh memiliki perasaan spesial kepadanya. Gadis itu tidak pernah mencoba menyembunyikannya. Namun selama ini Kyung tidak tertarik dengan semua itu.

Dan Oh sudah menyukainya mulai di usia sekolah dasar. Melihat Dan Oh menunjukkan perasaannya secara terang-terangan bukanlah hal yang baru untuk Kyung. Dia terlalu terbiasa menerima semua itu, hanya saja dia tidak memperlakukannya dengan baik sebelum ini. Tapi ada satu hal yang membuat Kyung ingin berubah, satu hal yang membuatnya rela menyediakan waktunya untuk menjemput gadis mungil ini di pagi hari sebelum berangkat sekolah. Satu hal yang membuat Kyung tidak ingin menyesal nantinya.

"Cepat! Kita akan terlambat" ucap Kyung meraih tangan Dan Oh dan menariknya agar berjalan lebih cepat. Gadis itu terkejut saat tiba-tiba Kyung menggenggam tangannya. Tapi siapa yang akan memprotes ketika orang yang disukainya memegang tangannya seperti itu. Dan Oh hanya bisa tersenyum dan mengikuti Kyung dengan senang hati.

Sesampainya mereka di kelas, Kyung langsung disambut oleh dua penggemar setianya. Ada dua gadis yang memiliki pesona dan kecantikan masing-masing yang terlibat dalam kompetisi untuk memperebutkan Kyung. Mereka berdua segera melingkarkan lengan mereka di masing-masing satu lengan Kyung. Salah satu dari mereka bahkan mendorong Dan Oh dengan badannya agar gadis mungil itu menjauh dari Kyung.

Kyung nampak tidak nyaman, dia melepaskan tangan kedua gadis itu dari lengannya. Lelaki itu mengalihkan pandangannya kepada Dan Oh dan nampak tersenyum puas saat melihat wajah kesal Dan Oh atas perilaku dua gadis lain yang mencoba bersikap terlalu akrab kepada Baek Kyung.

"jangan lupa kita pulang bersama nanti" ucap Kyung mengingatkan Dan Oh sebelum berjalan menuju tempat duduknya. Tentu saja ucapan lelaki itu seketika mengubah ekspresi kesal di wajah Dan Oh menjadi senyuman yang sumringah.

"Baiklah" ucap Dan Oh sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telinga dengan kedua tangannya.

Berbeda dengan Dan Oh, dua gadis lain tadi mendengus dengan kesal sambil menatap tajam ke arah Dan Oh. Gadis mungil itu tak menggubris mereka. Dia sudah terbiasa menerima perlakuan sinis dari para penggemar Kyung sejak lama. Bahkan di tahun pertama sekolah SMA inipun Kyung sudah banyak menarik perhatian para gadis karena fisik dan keahliannya sebagai kapten tim ekskul sepak bola. Kedua gadis itu menginjakkan kakinya dengan keras ke lantai sebelum kembali ke tempat duduknya masing-masing.

Di jam istirahat Dan Oh sedang membawa tumpukan buku berat di tangannya dan hendak mengembalikannya ke perpustakaan. Tumpukan buku itu sampai menutupi bagian leher Dan Oh. Meskipun gadis itu memiliki tubuh yang mungil, tapi membawa banyak buku sekaligus seperti itu bukanlah hal yang sulit untuknya.

"Yaah.... Eun Dan Oh, pantas saja kau tidak kunjung tinggi. Berat buku ini menahan pertumbuhan badanmu." ucap seorang laki-laki yang tiba-tiba muncul di hadapan Dan Oh.

Lelaki itu memiliki kulit putih dan bersih, perawakannya sedang dan wajahnya cukup tampan. Dia adalah senior kelas dua dan juga ketua ekskul karate yang diikuti oleh Dan Oh. Lelaki itu segera mengambil semua buku yang ada di tangan Dan Oh dan membantu gadis itu untuk membawanya. Aksi ini tidak terlewatkan oleh Kyung yang sedang berjalan di lorong sekolah dan melihat mereka dari kejauhan. Lelaki tinggi itu nampak terganggu dengan interaksi keduanya.

"ah oppa! Terimakasih" ucap Dan Oh tersenyum senang. Senior itu tersenyum lebar dan menunjukkan pesonanya kepada Dan Oh. Dia adalah senior yang selalu membantu Dan Oh selama ekskul karate. Namun akhir-akhir ini sang senior terus berusaha melakukan interaksi dengan juniornya meskipun di luar jam eksul mereka. Dia ingin menjadi lebih akrab dengan gadis mungil itu.

"Dan Oh... Sepulang ekskul nanti apakah kau mau pergi ke suatu tempat bersamaku?" tanya sang senior kepada Dn Oh. Gadis itu baru saja membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan laki-laki itu, tapi belum sempat dia menjawab sudah ada suara lain yang menanggapi pertanyaan itu.

" Tidak. Kau akan pulang bersamaku" ucap Kyung tegas kepada Dan Oh. Dia segera berjalan mendekati keduanya dan mengirimkan sinyal intimidasi kepada senior laki-laki itu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Kyung kemudian melihat ke arah Dan Oh.

"Ah... Aku sedang ingin mengembalikan buku-buku ini dan Woo Young oppa datang untuk membantuku" jelas Dan Oh kepada Kyung. Entah mengapa teman masa kecilnya itu nampak lebih dingin dan mengintimidasi dari biasanya. Sorot matanya begitu tajam saat melihat Ji Woo Young yang merupakan senior di sekolahnya.

"Aku ragu jika dia hanya berniat menolong" komentar Kyung dengan sinis sambil melirik sejenak ke arah Woo Young. Senior itu hanya tertawa kesal melihat perilaku Kyung kepadanya.

"Dia sudah membantumu membawakan buku, biarkan dia juga membantumu mengembalikannya. Ayo pergi" ucap Kyung menarik tangan Dan Oh dan menyeretnya menjauh dari senior yang jelas memiliki ketertarikan sendiri kepada juniornya itu. Woo Young hanya melongo ketika kedua juniornya itu meninggalkannya begitu saja dengan tumpukan buku di tangannya.

Sepulang sekolah, Kyung sedang menunggu Dan Oh setelah menyelesaikan ekskulnya. Dia masih mengenakan baju olahraganya dan menunggu gadis itu mengganti baju karatenya ke seragam sekolahnya. Setelah keduanya bertemu, mereka berjalan bersama menuju gerbang luar sekolah. Dan Oh sesekali melirik ke arah pria tinggi yang berjalan di sampingnya itu. Dia merasa bahwa hari ini lelaki itu nampak aneh dan berbeda dengan biasanya.

Mulai dari pagi hari ketika dia menjemputnya di rumah. Lalu sikap sinisnya kepada Woo Young yang membantunya. Sebelum ini Kyung tidak begitu peduli dengan siapa saja gadis itu berinteraksi, namun kenapa dia bersikap sangat dingin kepada seniornya tadi? Dia bahkan berinisiatif untuk menunggunya menyelesaikan ekskul dan terus-menerus mengingatkannya untuk pulang bersama. Apakah salah jika gadis itu merasa bahwa lelaki ini sepertinya ingin terus bersamanya sedari tadi? Dan Oh hendak bertanya kepada Kyung namun ucapannya terhenti ketika ada suara gadis lain yang memanggil nama Kyung.

"Kyung-ah? Apa kau sibuk? Aku sudah menunggumu sedari tadi. Aku mencarimu kemana-mana dan ternyata kau ada disini sekarang" ucap gadis itu berusaha menunjukkan sisi lemah lembutnya di hadapan Kyung. Gadis itu sungguh nampak berbeda dibandingkan dengan Dan Oh yang tomboy dan menyukai bela diri.

Kyung tidak menjawab ucapan gadis itu dan hanya membiarkannya berjalan mengikuti tiap langkah kakinya dan Dan Oh. Dia adalah salah satu dari dua gadis teman sekelasnya yang sedang berusaha mendekati Kyung.

"Kyung-ah... Apakah kau mau menemaniku mencari DVD yang aku ceritakan kepadamu kemarin? Aku rasa kau juga akan menyukainya" lanjut gadis itu dengan suara manja. Dan Oh yang mendengarkan nada bicaranya hanya mencibirnya dalam diam dengan gerakan mulutnya dan memutar matanya kesal. Kyung nampaknya juga tidak nyaman, dia menghela nafas panjang kemudian menoleh ke arah gadis itu.

"Maaf ya Ye Jin... Aku tidak mau. Aku akan pergi kencan dengan Dan Oh" ucap Kyung ringan kemudian merangkul erat bahu gadis mungil di sampingnya. Dan Oh melotot kaget dan memandang Kyung dengan tidak percaya. Sejak kapan mereka akan pergi berkencan? Bukannya mereka hanya akan pulang ke rumah?

"Apakah... Kalian berdua... Berpacaran??" tanya gadis itu dengan ragu dan tidak percaya.

"Ah tidak... Kami tidak berpacaran" jawab Dan Oh cepat tanpa mau melanjutkan kesalahan pahaman ini.

"Cch... Tidak perlu menyembunyikannya lagi, yah... Kami memang berkencan!" ucap Kyung tegas melepaskan pelukannya di bahu Dan Oh dan mengalihkan tangannya untuk menggenggam erat tangan Dan Oh.

"ayo pergi... Sa.. yang..." lanjut Kyung kemudian menarik tubuh Dan Oh untuk berjalan menjauhi penggemarnya itu. Ye Jin memandang kedua teman sekelasnya yang pergi dengan wajah yang menyedihkan. Dia menginjakkan kakinya di tanah kemudian pergi sambil menangis seperti seorang anak kecil.

"Yak! Baek Kyung... Apa yang kau lakukan? Kau mau aku menjadi bahan bulan dari para penggemarmu itu?" tanya Dan Oh kesal kepada Kyung yang berpura-pura menjadikannya pacar sebagai tameng untuk menyingkirkan penggemarnya. Jika saja mereka benar-benar berkencan, tentu saja gadis itu tidak akan merasa kesal seperti ini.

" Jangan khawatir, aku akan melindungi mu" ucap Kyung datar sambil terus menggandeng tangan Dan Oh. Dia bersikap begitu santai seolah-olah hal itu bukanlah masalah yang serius baginya.

"Chh... Lepaskan lepaskan... Aku tidak mau menjadi objek kesalah pahaman" ucap Dan Oh menarik tangannya dari Kyung.

Kyung berhenti berjalan dan membalikkan badannya kepada Dan Oh. Dia memandang gadis itu dengan tatapan tajam dan mimik muka yang serius.

"apakah kau tidak ingin orang tertentu salah paham dengan hubungan kita? Apakah kau khawatir Soo Young atau siapapun itu mengira bahwa kita berpacaran? Apa kau menyukainya? " tanya Kyung dengan nada yang dingin.

Yah, lelaki itulah yang menjadi alasan Kyung mulai cemas akan kehilangan Dan Oh untuk pertama kalinya. Melihat kedekatan mereka berdua di dalam dan di luar kegiatan ekskul membuat Woon khawatir jika perasaan Dan Oh akan berpaling darinya. Setiap kali melihat gadis itu tersenyum ceria kepada Woo Young membuat Kyung menjadi begitu marah dan ingin memukul laki-laki itu. Selama ini Dan Oh hanya melihat ke arahnya dan tersenyum kepadanya saja. Hal itu sudah menjadi sebuah kewajaran yang mengisi keseharian Kyung. Dan ketika ada orang ketiga yang mengancam posisi Kyung di hati Dan Oh, laki-laki itu mulai menyadari perasaan penting yang selama ini sudah dimilikinya untuk gadis tersebut. Hanya saja Kyung tidak pernah sadar tentang perasaannya yang sesungguhnya kepada Dan Oh.

"apa maksudmu? Aku tidak menyukainya. Yang aku sukai itu..!!" Dan Oh segera menutup mulutnya saat hampir menyebut nama Kyung. Wajahnya langsung memerah karena merasa malu dengan ucapannya.

"yang kau sukai itu aku?" tanya Kyung kemudian. Lelaki itu memandang Dan Oh dengan penuh harap. Dia berdoa agar perasaan gadis itu belum berubah kepadanya. Jika dia telah berpaling, hal itu akan membuat Kyung merasa sangat tersakiti.

"ehem! Kenapa kau masih perlu menanyakan hal itu?" ucap Dan Oh berbalik bertanya.

Wajah gadis itu terasa begitu panas sekarang. Dan Oh menundukkan wajahnya untuk menyembunyikan rasa malu yang dirasakannya saat ini. Respon dari gadis itu membuat Kyung tersenyum dengan puas. Dia kembali menarik tangan Dan Oh dan memegangnya erat.

"jadi kita akan pergi kemana?" tanya Kyung kemudian. Dia memandang lekat gadis itu dan menikmati setiap semu merah di wajahnya yang disebabkan oleh kehadirannya.

"kemana apanya?" tanya Dan Oh tidak mengerti. Akhirnya gadis itu mengangkat wajahnya dan melihat lurus ke arah Kyung. Laki-laki itu sedang tersenyum kepadanya.

"cchh.. Aku sudah mengatakan kan tadi? Kita akan berkencan. Tempat apa yang ingin kau datangi?" tanya Kyung kemudian.

Gadis itu tidak mampu menjawab pertanyaan Kyung dan hanya mengedipkan matanya untuk beberapa kali. Dia tidak bisa mencerna ucapan Kyung. Apakah laki-laki itu benar mengajaknya berkencan? Tapi kenapa? Apakah akhirnya Kyung juga menyukainya? Tapi laki-laki itu tidak mengatakan apapun tentang hal itu. Dan Oh merasa sangat bingung sekarang.

Melihat bahwa gadis itu hanya terbengong di tempatnya, akhirnya Kyung berinisiatif untuk menentukan tujuan mereka. Kyung menarik tangan Dan Oh dan mengajak gadis itu untuk mengikutinya kemanapun ia pergi.

Mereka berdua menikmati kencan pertama mereka sambil menikmati jajanan di jalan raya. Kyung juga mengajak Dan Oh untuk mengunjungi beberapa toko pernak-pernik dan membelikannya sebuah gantungan tas yang begitu lucu. Dan Oh menyukai hadiah yang didapatkannya. Mereka kemudian mengunjungi taman bermain dan menaiki ayunan secara bergantian. Ketika Dan Oh yang berada di atas ayunan, Kyung akan mendorongkan ayunan itu untuknya. Begitu juga sebaliknya. Mereka bersenang-senang mengunjungi tempat-tempat bermain yang dulu menjadi spot favorit mereka ketika masih kecil.

"Kyung-ah, aku ingin berfoto disana!" ucap Dan Oh bersemangat ketika dia menemukan sebuah foto box yang tak jauh dari taman tempat mereka bermain.

Kyung ragu, dia bukanlah tipe orang yang senang berfoto. Sementara Dan Oh, dia senang mengabadikan setiap momen dengan di dalam gambar. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya dia "mengajak" Kyung untuk berfoto bersama, dan respon Kyung selalu sama. Meskipun pada awalnya dia menolak, pada akhirnya dia akan mengikuti keinginan Dan Oh. Gadis mungil itu menarik paksa lelaki yang jauh lebih tinggi darinya. Dan Oh mendorong lelaki itu masuk ke dalam foto box dan menutup tirainya. Mereka berdua mulai berfoto dengan banyak gaya untuk bersenang-senang. Ralat, hanya Dan Oh yang mengubah-ubah gayanya karena Kyung selalu nampak canggung di setiap fotonya. Melihat gadis itu begitu bersemangat dan bertingkah lucu dalam setiap fotonya membuat laki-laki itu tersenyum dengan penuh makna. Kecanggungannya pun perlahan mulai hilang.

"satu dua... Chuup" tiba-tiba Kyung mengecup lembut pipi kanan Dan Oh dan membuat kamera menangkap momen indah itu. Dan Oh terkejut dan hanya terdiam di tempatnya. Tiba-tiba dia merasa begitu panas dan detak jantungnya mulai tidak beraturan. Dan segera membuka tirai di sampingnya dan keluar dari tempat foto box itu. Sementara Kyung hanya memandangnya dengan bingung.

"sudah mulai malam, mari kita pulang" ucap Dan Oh pelan. Kyung pun akhirnya menyusulnya keluar dari tempat foto box itu.

"Baiklah... Aku akan mengantarmu sampai ke rumah" ucap Kyung merasa canggung. Dan Oh hanya mengangguk pelan tanpa melihat ke arah Kyung.

Di sepanjang perjalanan pulang, tidak ada satu katapun yang muncul dari mulut keduanya. Mereka berdua hanya berjalan berdampingan dan sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"kita sudah sampai, aku masuk dulu" ucap Dan Oh tanpa menoleh ke arah Kyung. Ketika gadis itu mulai berjalan, Kyung segera menangkap tangannya dan menahan Dan Oh agar tidak pergi.

"Eun Dan Oh, kenapa kau begitu marah? Kau bilang kau menyukaiku?" tanya Kyung yang tidak mengerti dengan perilaku Dan Oh. Gadis itu selalu menyukainya, namun kenapa dia bersikap seperti ini setelah Kyung mencium pipinya? Bukankah seharusnya dia merasa senang?

Dan Oh tidak menjawab dan masih membelakangi Kyung. Laki-laki itu tidak tahan lagi, dia menarik tangan Dan Oh dan membuat gadis itu berbalik badan untuk memandangnya. Dan Oh sedang menangis dalam diam.

"Dan Oh yah... Ada apa?" nada bicaranya melembut. Kyung memandangi Dan Oh dengan penuh perhatian dan rasa cemas. Gadis itu mengusap air matanya kemudian memandang lurus ke arah Kyung.

"Kyung-ah, apakah kau bahkan menyukai ku? Aku memang sudah biasa menyukaimu dan menerima jika perasaan ini hanya sepihak saja. Tapi ketika kau dengan seenaknya menciumku, mengatakan pada orang lain bahwa kita berkencan dan memanfaatkan perasaanku untuk kesenangan mu saja... Semua itu menyakitimu Kyung-ah... Kenapa kau melakukan semua itu? " tanya Dan Oh yang mulai terisak menangis. Dia nampak begitu sedih dan tersakiti. Kyung menghela nafas panjang dan kemudian menarik pelan gadis itu ke dalam dekapan pelukannya.

" gadis bodoh... Aku juga menyukaimu... "ucap Kyung pelan sambil mengistirahatkan dagunya di atas kepala Dan Oh.

" benarkah? " tanya Dan Oh tidak percaya. Gadis itu memeluk erat pinggang Kyung dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Kyung.

" Oh... Maaf karena tidak mengatakannya dengan jelas kepadamu. Sejujurnya aku juga baru menyadari ya sekarang, sejak si senior itu mendekatimu, aku mulai merasa cemas dan takut kehilanganmu... Saat itupun aku sadar bahwa sebenarnya selama ini aku juga selalu menyukaimu... Maafkan aku... " ucap Baek Kyung dengan penuh kelembutan.

Mendengar pengakuan cinta dari laki-laki yang selama ini disukainya membuat Eun Dan Oh semakin menangis haru karena bahagia. Mereka berdua terus berpelukan sampai Dan Oh mampu menghentikan tangisannya. Selama itu Kyung terus saja mengusap lembut rambut Dan Oh dan menepuk punggungnya untuk memenangkan teman masa kecilnya yang saat ini telah menjadi kekasihnya.