Chereads / Takdir Yang Aneh (BL) / Chapter 2 - #02 Mated

Chapter 2 - #02 Mated

--------

Warning

18+

"Ahh aahh alpha hhsstt hentikan" suara desahan dan rintihan yang Daehwi keluarkan sejak tadi tidak menyurutkan semangat Dongho yang masih dengan setia membobol lubang Daehwi. Hentakan demi hentakan yang dilakukannya selalu mengenai titik puncak kenikmatan Daehwi. Apalagi yang harus Daehwi lakukan untuk menolak rangsangan demi rangsangan yang trus dilakukan oleh sang alpha yang saat ini mulai menciumi dirinya dengan ganas seakan tidak ada hari esok.

"Cu cukup alpha aahh aku tidak kuat lagi" Daehwi yang mendekati pelepasannya entah yang keberapa kali nya saat ini hanya dapat memohon pasrah. Tenaganya sudah tidak ada lagi, entah sudah berapa jam mereka melakukan hal ini, namun sang alpha sepertinya masih belum puas juga. Daehwi tidak bisa mengerti bagaimana kejadian ini bisa terjadi. Kenpa ia dan Dongho melakukan hal ini dan saat ini. Sayangnya, pikiran Daehwi sekarang hanya dapat terpusat pada bagian bawah tubuhnya yang sebentar lagi akan mengeluarkan cairannya serta lubangnya yang terus terasa gatal walaupun Dongho, sang alpha masih dengan tenaga yang seakan tidak pernah habis terus mengeluarmasukan miliknya dengan ritme yang cepat pada lubangnya.

"Sabar omega, sebentar lagi ah bersamaku.. Aku akan keluar sekarang" seruan penuh gairah yang Dongho keluarkan saat ini terdengar jelas di telinga Daehwi ketika pada akhirnya mereka keluar bersama, mencapai puncak kenikmatan bersama. Daehwi yang menyemprotkan spermanya pada dada dan perutnya serta Dongho yang mengeluarkan cairannya di dalam perut Daehwi.

"A aah alpha" seru Daehwi ketika ia merasakan sakit kembali datang pada lubangnya. Saat ini sangat berbeda dengan saat pertama kali Dongho memasukkan dirinya kedalam Daehwi, karena saat ini Daehwi merasakan penis Dongho mulai membesar dan membentuk knotting dalam lubangnya tersebut.

"Ssstttt tenanglah, sebentar lagi ini akan berakhir" jawab Dongho sambil mengecupi tanda gigitan pada leher jenjang Daehwi yang merupakan tanda miliknya. Ia mengagumi semua tanda yang sudah dibuatnya pada tubuh Daehwi, terutama tanda bond mereka. Dibawah tanda bekas gigitan itu kini tertulis nama Kang Dongho yang telah terukir indah menandakan hubungan mereka saat ini yang sudah terhubung secara sempurna. Mereka akan saling merasakan perasaan masing-masing, serta perasaan cinta dan rindu yang sangat besar kepada mate mereka jika mereka terpisah jauh dan dalam waktu yang lama.

"Eeuungg aaahh alpha" desahan Daehwi kembali muncul ketika Dongho terus mengecupi tanda miliknya itu. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Daehwi rasa ia sudah terjerat sekarang. Apalagi tanda itu sudah melekat di dirinya dan tidak mungkin hilang. Mungkin selamanya tanda itu akan menjadi pertanda akan kelemahan dan sikap submissive nya akan Dongho, alphanya. Mengapa takdir harus kejam kepadanya?

*

*

*

Beberapa jam sebelumnya,

"Mate" kata sakral tersebut terucap dari bibir seorang Kang Dongho ketika dia mencengkram wajah Lee Daehwi. Serigala di dalam dirinya melolong bahagia ketika akhirnya ia dapat bertemu dengan takdirnya, belahan jiwanya. Cengkraman yang semula bertujuan untuk membuat tunduk omega didepannya ini, kini berganti menjadi usapan lembut pada pipi Daehwi.

"A a alpha" Daehwi kembali berseru dengan terbata - bata. Pikirannya kali ini hampir meledak, ketika ia harus memilih apa yang akan ia katakan kepada matenya ini.

'Apakah ia harus menolaknya?'

Dan berakhir meninggal atau paling tidak sekarat karna kemarahan matenya? Oh tidak jangan tolol Lee Daehwi, ritual pemisahan ikatan mate yang pernah kamu baca juga akan sangat menyakitkan kan?

'Lalu, harus kah ia menerima Dongho, sang antagonis sebagai matenya sekarang? '

Ditengah pikiran nya yang kacau itu, Dongho telah membawa Daehwi menaiki tangga di gedung olahraga menuju ke lantai 2. Sebenarnya kata menyeret lebih tepat digunakan dalam situasi saat ini karna Daehwi hanya mengkuti langkah Dongho yang berjalan di depannya sambil menarik tangannya.

Ketika hampir tersandung oleh kakinya sendiri barulah Daehwi menyadari keadaan nya kali ini. Kini ia sudah berada di lantai 2, tepatnya di ruang UKS di gedung olahraga ini. Gedung ini memang memiliki ruang UKS, ruang istirahat, ruang ganti, serta kantin di lantai 2 nya, sedangkan untuk lantai 1 sendiri adalah gudang penyimpanan alat-alat olahraga, lapangan indor untuk olahraga basket, sepak bola, atletik maupun berkuda. Lantai 3 sendiri merupakan area kolam renang dan greenhouse.

"Baumu sangat manis omega. Aku sangat tidak sabar untuk memakanmu" Dongho berhadapan dengan Daehwi, ia membisikkan kata - kata tersebut sambil menjilat telinga Daehwi untuk memberikan rangsangan kepadanya. Setiap mate yang akhirnya bertemu akan mulai mengeluarkan feromon mereka masing-masing agar pasangan mereka tersebut mengetahui dan menerima keberadaan mereka.

"Hentikan aa alpha" seruan putus asa Daehwi lontarkan ketika ia sama sekali tidak dapat melepaskan pelukan Dongho pada pinggangnya serta rangkulan pada bahunya. Apakah semua kemampuan bela dirinya sudah hilang saat ini? Daehwi meratapi nasib nya kini sambil menatap memelas kepada Dongho, berharap ia akan luluh pada mereka. Tidak heran bila salah satu mereka akan memulai heat ataupun rut agar mereka dapat segera bersatu.

Dongho menatap reaksi yang diberikan oleh Daehwi sebagai undangan terbuka baginya. Lagipula matenya kini tidak menangis lagi seperti tadi. Dongho akui ia bukanlah orang suci yang tidak pernah berbuat salah, bahkan tadi ia berencana untuk membunuh saudara tirinya itu jika si manis ini tidak menghentikan nya.

'Cepatlah Dongho aku sudah tidak tahan lagi. Cepat tandai mate kita' Baekho yang merupakan inner serigala milik Dongho berseru dengan nyaring sambil bertingkah agresif didalamnya.

'Tenanglah, aku tidak ingin menyakiti nya' balas Dongho sambil mengendus dan mencium leher Daehwi, tepatnya di kelenjar feromon nya, tepat dibawah tengkuknya.

"Aaa  aaahhhh" desahan pertama keluar dari bibir Daehwi setelah ia tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Walaupun ia telah menggigit bibir nya agar tidak ada desahan yang keluar, namun bagaimana mungkin ia bisa bertahan? Aroma feromon alpha yang dikeluarkan oleh Dongho tercium sangat kuat dan pekat saat ini, tentu saja ini sangat berbahaya bagi tubuhnya.

Tanda-tanda heat pun kini telah Daehwi rasakan. Perasaan tidak nyaman pada anggota bawah tubuhnya dan cairan lubricant yang mulai menetes dari lubang nya itu membuat Daehwi ingin segera pergi dari tempat ini dan meminum obatnya. Tapi tubuhnya tidak bisa berbohong, ia sangat mendambakan sosok alpha yang tengah memeluk nya kini.

"Biarkan aku menandaimu dan menjadikan mu milikku omega" kata Dongho sambil menatap Daehwi penuh damba dan menciumi tangan yang kini ia genggam.

"Ttapi, aku.. alpha akuu" Daehwi tidak tau apa lagi yang harus ia lakukan dan ucapkan. Semua kendali dirinya kini hilang lenyap, yang Daehwi inginkan saat ini hanyalah berada dalam dekapan Dongho dan menghilangkan perasaan kosong dan panas yang kini mulai muncul dalam dirinya.

"Alphaa" kata terakhir yang terucap keluar dari bibir Daehwi menjadi kata kunci persetujuan akan tindakan yang harus Dongho lakukan.

Perlahan dengan gairah yang mulai meletup letup Dongho mencium omega nya. Rasanya sangat berbeda dengan omega maupun beta yang pernah menemani nya selama ini. Semuanya tidak sama, kini Dongho merasakan dirinya utuh, ia seakan dapat menemukan tujuan hidupnya kali ini dan melakukan apa saja bagi omega mungilnya.

Ciuman yang semula sangat menyentuh sekarang telah berubah menjadi lumatan penuh gairah bagi pasangan alpha-omega ini. Tidak ada yang mau kalah, Daehwi yang telah terpancing oleh heatnya pun mulai menjadi liar. Namun semua itu tetap kalah oleh dominasi dari alpha nya. Pergerakan panas yang mereka lakukan mulai menghancurkan keadaan ruang UKS yang tertata rapi tersebut.

Entah bagaimana bisa Daehwi sekarang telah berada di atas kasur UKS dalam keadaan telanjang dengan Dongho yang berada diatas nya. Setelah lama mengagumi tubuh mulus mate nya, kini tangan Dongho tidak tinggal diam. Ia mulai meraba setiap jengkal tubuh matenya untuk menemukan titik sensitif yang akan ia ingat seumur hidupnya.

Ketika rangsangan yang diberikan dirasakan cukup, Dongho mulai memasukkan dan mengeluarkan jarinya ke dalam lubang Daehwi. Daehwi sendiri tidak bisa menyangkal bahwa setiap tindakan yang dilakukan oleh matenya ini membuat ia melayang. Walaupun ia sempat teringat bunyi sobekan yang dilakukan oleh Dongho ketika ia tidak bisa membuka kancing baju kemeja Daehwi, tapi Daehwi akan memikirkan konsekuensi yang ia pilih setelah semua ini selesai.

Daehwi sudah pasrah kali ini dan menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada alpha nya. Ia hanya berharap bahwa sang alpha tidak akan menyakiti nya. Saat ketika Dongho akan mengganti jarinya dengan miliknya yang sudah berdiri tegak itu, Ia membisikan kata cinta kepada Daehwi untuk menenangkan omega nya. Dalam sekali tusukan Dongho menanamkan miliknya itu kedalam lubang sang omega.

'Ah, rasanya sangat nikmat dan luar biasa,' pikir Dongho. Tidak ingin menunggu lebih lama lagi, Dongho langsung menggerakkan penisnya keluar masuk hingga akhirnya menggantikan tangis Daehwi yang sempat timbul ketika awal penyatuan tadi menjadi sebuah alunan desahan yang merdu. Dongho sangat menyukai desahan omega nya ini, ia berjanji mulai saat ini akan terus mendengarkan nya setiap hari.

Kegiatan keluar masuk yang dilakukannya terus berlangsung hingga ia merasakan inilah puncaknya. Daehwi yang telah merasakan orgasme terlebih dahulu kini bersiap untuk mencapai pelepasannya yang kedua bersama dengan sang alpha. Satu tusukan, dua tusukan, dan pada tusukan yang ketiga Dongho mengeluarkan benih-benihnya di dalam diri Daehwi sambil menggigit kelenjar feromon Daehwi agar mereka dapat menjadi mate yang seutuhnya.

Pekikan kesakitan Daehwi keluarkan bersamaan dengan pelepasannya. 'Akhirnya ia menjadi milik Kang Dongho sepenuhnya sekarang,' Daehwi merenungi nasibnya saat ini.

Namun, ketika ia tengah terbaring lemah tengkurap di atas tempat tidur, sang alpha membalik tubuhnya dan menatapnya tajam.

"Aa alpha" Jujur Daehwi sangat takut saat ini. Tatapan Dongho sekarang sangat berbeda dengan tatapan sebelum nya.

"Sekarang giliran ku omega. Desahkan namaku. Panggil aku Baekho" Dongho yang kini dikuasai oleh inner serigalanya mulai menciumi Daehwi dengan rakus, tidak mempedulikan Daehwi yang sudah lelah. Terlebih stamina alpha dan omega yang sangat jauh berbeda.

"Aah aaaa alpa, hentikan, aku tidak sanggup lagi" Daehwi mengiba ditengah ngenjotan yang dilakukan oleh Dongho terhadap nya.

"Kuatkan dirimu omega. Panggil aku Baekho" seru Dongho dengan nada yang tajam dan mengintimidasi. Walaupun Baekho tidak dapat merubah sikapnya yang terkesan dingin dan kejam namun feromon yang dikeluarkan olehnya dapat membuat Daehwi merasa nyaman dan aman saat ini, terlebih mereka telah menjadi mate seutuhnya saat ini.

"Bae ahh Baekho" desah Daehwi akhirnya ketika ia mulai terlarut dalam kegiatan ini.

Tbc