Kini sudah terhitung 3 hari berlalu sejak sang alpha kembali kepelukan omega nya. Ya, Kang Dongho telah selesai menjalani hukuman yang diberikan oleh tetua penasehat kerajaan. Namun hingga kini, ia tidak menceritakan sama sekali hukuman apa yang dijalani olehnya selama ini. Daehwi, sang omega pun enggan bertanya kejadian apa saja yang dilalui oleh alpha nya selama perpisahan mereka 3 bulan yang lalu.
Bukannya Daehwi tidak sayang pada sang alpha, tetapi menurut novel yang dibacanya Dongho harus mendekam di dalam penjara dan akan mendapatkan pengawasan ketat untuk menjaga kemungkinan - kemungkinan yang mungkin akan dilakukannya lagi. Daehwi hanya ingin agar sang alpha dapat melupakan semua pengalaman buruk yang diterima olehnya selama menjalani hukuman. Tidak perlu balas dendam, Daehwi bersumpah demi Moon Goddess ia akan menggagalkan semua usaha buruk sang alpha bila memang ada. Daehwi tau sekuat apapun usaha yang dilakukan Dongho, ia tidak akan menang melawan Daniel karna Daniel lah tokoh utama di cerita ini bukan Dongho.
"Apa yang kamu khawatirkan omega?"
Dongho yang terbangun dari tidurnya mendekati Daehwi yang saat ini duduk di kursi santai depan jendela kamarnya. Saat ini omega nya itu hanya memakai kemejanya, yang terlihat besar untuk tubuh mungilnya itu. Sungguh pemandangan yang sangat menggoda.
Lekuk tubuh sang omega terlihat jelas karena kemeja putih yang dipakai olehnya saat ini sedikit tersingkap. Daehwi nya sedang melamun, pikir Dongho karena setelah Dongho memeluk Daehwi barulah omega nya itu menanggapi kehadiran sang alpha.
"Tidak ada yang aku pikiran alpha"
Berbalik memeluk tubuh sang alpha, Daehwi beranjak untuk duduk dipangkuan alpha nya tersebut. Setelah menyenderkan tubuh sepenuhnya pada sang alpha, Daehwi memeluk tubuh alpha nya dan mendengar melodi yang selalu membuatnya aman dan nyaman. "Aku suka mendengar bunyi detak jantungmu alpha. Ketika aku mendengar itu, aku tau bahwa kini kau ada didekat ku"
"Apakah heat mu sudah selesai? Feromon mu masih tercium sangat harum omega"
"Apa kau akan kembali membantu ku jika aku meminta nya alpha?"
"Hhn, terpisah jauh darimu membuat Baekho sangat posesif kepadamu sekarang"
"Benarkah?"
"Haha, kau tidak mempercayai nya ya?"
"Eemmm" jawab Daehwi menyetujui pertanyaan alpha nya.
"Minggu lalu aku mendapatkan rut ku, itulah yang menyebabkan hukuman ku lebih singkat"
"Eh, apa yang terjadi alpha?"
"Kau tidak akan percaya, sangat kacau. Kamu tau kan jika alpha tidak akan mendapatkan rut sesering omega? Baekho yang kali ini mendapatkan rut nya tanpa dirimu menjadi sangat liar." Baekho bercerita sambil sesekali mengecupi rambut ataupun wajah omega nya ketika ia menatap Dongho.
"Tidak ada yang bisa menahan Baekho. Baekho yang merupakan serigala langka hanya punya 1 hal yang ditakutinya"
"Apa itu alpha?"
"Dirimu"
"Eeehhhh"
"Kau tidak percaya pada alpha mu lagi Kang Daehwi. Hanya mate nya lah yang mampu mengendalikan Baekho bila dia sudah memiliki tujuan"
Bukan nya Daehwi tidak percaya, hanya saja ketika pertama kali mereka menjadi mate, Baekho sama sekali tidak berhenti ketika Daehwi memohon kepadanya. Jadi, haruskah Daehwi mempercayai perkataan Dongho saat ini?
"Beberapa orang terluka cukup parah karena menghentikan Baekho untuk menemui mu saat itu. Aku rasa kamu juga mendapat heat saat itu. Serigala ku sangat terhubung dengan dirimu. Ia benci ketika kita berjauhan"
"Jadi, apakah kamu juga mencintaiku alpha?"
"Hahhaa, lelucon macam apa itu omega?" tawa Dongho sambil menjepit kedua pipi Daehwi.
Daehwi yang mendengar jawaban itu mencoba melepaskan dirinya dan mengerucutkan bibir nya sebal. Sepertinya hanya ada satu fakta yang benar dalam novel yang pernah iya baca, Kang Dongho tidak romantis sama sekali!!.
"Jika heatmu benar-benar sudah selesai, kita harus ke istana. Semua akan sedikit berbeda mulai saat ini. Aku minta percayalah padaku apapun yang akan terjadi. Aku akan melindungi mu omega" perkataan Dongho saat ini cukup serius, namun tangan yang mengelus pipi Daehwi dengan sayang, seakan memberitahu nya bahwa mereka tidak sendirian.
"Bagaimana jika satu ronde sebelum kita mulai masuk ke medan perang?" Dongho mengangkat tubuh mungil Daehwi yang masih berada diatas pangkuannya. Sedikit mengecupi pelipis Daehwi saat dirasa tindakan sang omega menyetujui usul yang diucapkan nya. Perlahan Dongho membawa Daehwi kembali ke atas ranjang sambil terus menciumi nya.
.
.
.
Mobil hitam mahal merek Mercedes-Benz itu memecah kesunyian malam di jalanan menuju pusat kota Seoul Korea. Rombongan mobil lengkap dengan bodyguard yang mendampingi, menjemput sang alpha-omega dari kamar asrama di sekolah mereka. Sang alpha yang duduk berdampingan dengan omega nya menggenggam tangan kecil milik sang omega. Tidak ada percakapan yang terjadi selama perjalanan menuju istana.
Daehwi, sang omega terlalu gugup untuk mengeluarkan kata-kata yang terus berlari di dalam kepalanya. Sebenarnya Dongho, sang alpha belum memberitahu sama sekali mengapa mereka harus datang ke istana. Jujur, walaupun Daehwi termasuk salah satu keluarga terpandang di Negara ini, tapi untuk menghadiri acara ataupun kegiatan bersama dengan keluarga kerajaan masih termasuk mustahil baginya.
Hanya orang yang benar-benar penting saja yang dapat masuk dalam penjagaan istana yang berlapis itu. Jika keberuntungan menghampiri, Daehwi terkadang bisa bertemu dengan keluarga kerajaan saat mereka melakukan aktivitas atau kunjungan keluar istana. Bangunan istana saat ini sangat tertutup sejak konflik keluarga kerajaan yang dilakukan oleh ayah Dongho, sang raja beberapa tahun lalu.
"Tenang saja. Cukup bicara jika ditanya, tidak perlu menjawab bila kamu tidak ingin, sisanya serahkan padaku"
Daehwi merasakan sedikit remasan pada telapak tangan kirinya yang digenggaman oleh sang alpha. Daehwi tau bahwa saat ini alphanya itu tidak baik-baik saya seperti kelihatannya. Ada sedikit getar cemas dalam nada suaranya ketika Dongho berbicara.
"Tidak perlu mencemaskan aku, aku mengerti." seruan Daehwi ini ditujukan agar Dongho tidak perlu melindungi dirinya. Terbesit dalam pikiran Daehwi bahwa selama ini sang alpha harus melewati semua ini sendiri. Daehwi tau bahwa aturan istana sangat ketat dan akan semakin ketat seiring berjalannya waktu untuk melindungi silsilah keluarga kerajaan yang sebenarnya.
Sebelum sempat terdengar ucapan balasan dari Dongho, Daehwi merasakan bahwa mobil yang mereka naiki telah berhenti. Ketukan pada kaca jendela disamping sang alpha, membuat nya mengurungkan perkataan yang ingin dia keluar kan. Satu menit berlalu dan kini pintu mobil sang alpha terbuka.
Kang Dongho melangkah keluar dari mobil seraya membantu omega nya, Lee Daehwi untuk ikut keluar. Beberapa bodyguard sudah berjaga di pintu masuk istana, membuat jalan bagi mereka berdua untuk dilewati. Prosedur istana yang mencekik, mengharuskan siapapun anggota kerajaan yang masuk ke istana harus dikawal. Entah untuk melindungi atau memata-matai yang datang.
Tentu saja Dongho termasuk dalam salah satu anggota penting dalam keluarga kerajaan. Walaupun Dongho anak dari selir yang diangkat oleh sang raja, tetapi sedari kecil peraturan dan segala hal penting tentang kerajaan dan istana sudah Dongho pelajari.
Menjadi calon putera mahkota sempat membuat Dongho ingin kabur. Tetapi penjagaan ketat yang selalu berada disekelilingnya mengurungkan niat itu. Bukan Dongho yang akan dihukum bila ia melakukan kesalahan, tetapi sang ibu dan pengasuh nya lah yang akan mendapatkan hukuman nya itu.
Mati rasa, menjadi robot mungkin adalah bagian dalam hidupnya, bila ternyata Dongho benar-benar akan menjadi putera mahkota yang sah saat umur nya 21, tahun depan. Dongho mendapatkan status alpha nya saat mencapai usia 14 tahun, lebih cepat beberapa tahun dari rentang usia dewasa seharusnya yaitu 17-18 tahun.
Segala sesuatu tentang alpha nya itu memang dituntut untuk menjadi sempurna. Kang Dongho adalah sosok impian yang mungkin hanya bisa terwujud di dalam komik ataupun novel. Tetapi sosok itu berubah sejak tahun lalu, sejak Kang Daniel hadir dikehidupan nya. Daniel dan Dongho masuk ke sekolah dan mendapatkan perlakuan yang sama. Kini segala hal yang berkaitan dengan Dongho secara otomatis akan berkaitan pula dengan Daniel, begitupun sebaliknya.
Entah dimulai dari mana, semua pandangan serta pikiran negatif akan selalu menjadi bagian Dongho. Apa pun itu, sang alpha selalu menjadi pihak antagonis dimata masyarakat dibandingkan dengan Daniel. Daehwi yang mendengar rumor desas-desus yang beredar pun awalnya ikut mencela sang alpha. Namun kini Daehwi tau, semua adalah salah sang penulis novel ini. Hanya untuk menjadikan tokoh utama terlihat sempurna, ia mengorbankan kehidupan tokoh-tokoh yang lain.
"Raja dan selir menunggu anda di dalam pangeran. Silakan masuk"
Tidak sempat mengagumi detail istana yang elegan dan mewah, Daehwi sempat menyesal ketika kesempatan yang dulu sangat ia tunggu-tunggu harus terwujud seperti ini. Ia hanya mengikuti langkah kaki alpha nya yang menuntun mereka kini memasuki sebuah ruangan yang hangat dan nyaman.
"Kamu sudah datang Dongho?" Seorang pria paruh baya berbicara dengan suara yang berat namun terdengar tegas.
"Iya yang mulia" Setelah memastikan Daehwi duduk dengan nyaman, Dongho menjawab perkataan pria paruh baya didepan nya.
"Eomma senang kamu bisa datang Dongho"
Daehwi mencoba melihat wajah pria mungil disamping pria paruh baya yang pertama. Pria yang berkata bahwa dia adalah ibu Dongho itu terlihat masih cantik diusianya yang bisa dibilang tidak muda lagi. Ternyata ibu alpha nya juga omega pria, pikir Daehwi gembira.
"Yang mulia hanya ingin makan malam dan melihat siapa mate mu" kini pandangan Daehwi dan pria cantik itu bertemu.
"Namaku Lee Daehwi Yang Mulia" secepat responnya Daehwi berdiri dan membungkuk untuk memperkenalkan diri.
"Siapa orang tuamu Lee Daehwi" Kini sang raja bertanya langsung kepada Daehwi.
"Lee Kai dan Doh Kyungsoo Yang Mulia"
"Wah benarkah? Aku cukup dekat dengan Kyungsoo Daehwi. Ia sangat pekerjaan keras." seru pria cantik itu tiba-tiba sambil bertepuk tangan gembira. Pandangan tajam yang didapatkan nya menghentikan aksinya itu.
"Maaf aku terlalu gembira. Mate anak ku adalah anak dari Kyungsoo. Apakah ia sudah tau?"
"Eh, iya Yang Mulia" Daehwi menunduk malu mendengar perkataan dari pria cantik didepannya.
"Aku masih tidak menyangka. Pasti Kyungsoo juga terkejut. Tapi kenapa dia tidak mengatakan apa-apa ya?"
"Baekhyun, jaga prilaku mu! Daehwi, kamu tau apa yang sudah dilakukan Dongho pada Daniel kan? Sebentar lagi pemilihan dan penobatan putera mahkota akan dilakukan. Tolong jaga tingkah laku alpha mu."
Genggaman sedikit kuat dirasakan Daehwi pada tangannya. Menoleh sebentar pada sang alpha, tetapi yang Daehwi dapatkan adalah ekspresi tetap sama. Tidak terbaca. Pada akhirnya Daehwi hanya bisa menjawab, "Ya, Yang Mulia"
"Jangan menimbulkan masalah Dongho. Jadilah tidak terlihat. Kamu terlalu banyak menarik perhatian."
Keheningan yang mencekam terjadi diruangan itu, sempat Daehwi rasakan feromon alpha nya menguar kuat. Elusan lembut Daehwi berikan pada punggung tangan alpha nya walaupun hanya lewat jempol tangannya saja.
"Ayo kita makan, eomma sudah memasak banyak makanan kesukaanmu Dongho" Baekhyun, ibu alpha nya itu memecah situasi suram yang terjadi. Berdiri dan menarik Sang Raja dari tempat duduknya untuk pergi ke ruang makan.
Dongho mengikuti Raja dan ibunya dari belakang, masih tetap menggenggam tangan mungil omega nya. Ruang makan yang tidak terlalu luas Daehwi temukan. Awalnya Daehwi mengira bahwa mereka akan makan di meja yang sangat panjang seperti film-film kerajaan yang pernah ditontonnya. Tetapi ruang makan yang mereka tempati kini seperti ruang makan pada umumnya, hanya tersedia 6 kursi dimeja itu.
"Aku akan berbicara denganmu setelah ini Dongho"
"Baik, Yang Mulia" Dongho menjawab perintah itu singkat. Pelayan mulai menyediakan semua jenis makanan diatas meja, bahkan dessert yang dijadikan makanan penutup juga telah disediakan.
Setelah semua pelayan selesai dengan tugas, mereka perlahan undur diri meninggalkan satu keluarga itu makan dengan tenang. Tidak ada yang mulai makan sebelum sang raja memulai makan terlebih dahulu. "Ayo makan" ketika perkataan itu terucap, terlihat Baekhyun mulai mengambilkan makanan dan menaruhnya pada piring raja.
Dongho sudah mulai mengambil makanannya sendiri. Namun Daehwi menyadari bahwa ini adalah salah satu peraturan yang tidak tertulis didalam istana. Menunggu Raja makan terlebih dahulu, kemudian omega bertugas untuk melayani pasangan mereka dengan mengambilkan makanan alphanya.
Daehwi dengan malu-malu mengambil daging berbumbu kecap didepannya dan menaruh daging itu dipiring Dongho. "Wah, omega mu sangat perhatian sayang" Baekhyun yang melihat tindakan Daehwi langsung memuji calon menantu nya itu.
Daehwi yang tertangkap basah, menundukkan kepalanya malu. "Dongho itu orangnya pemalu, sangat sulit untuk mengekspresikan dirinya. Apakah kamu kesulitan menghadapi dia Daehwi?" Baekhyun memulai topik percakapan.
"Tidak, Yang Mulia" jawab Daehwi cepat, kemudian menoleh kearah Dongho seakan meminta persetujuan.
"Benarkah? Itu sangat bagus. Berapa lama kalian sudah bersama? Dongho mendapat rut nya saat dihukum, aku yakin kalian telah bersama sebelum itu"
"Iya, Yang Mulia" Lagi Daehwi menjawab masih dengan menundukkan kepalanya.
"Jika seperti itu, kamu harus memeriksanya Daehwi. Kita tidak pernah tau apa yang bisa terjadi. Sejauh yang aku tau, walaupun pasangan nya adalah omega pria tapi sperma alpha saat rut sangat bagus loh, bisa saja saat ini kamu sedang hamil"
Mendengar hal itu Daehwi tersedak makanan yang sedang ia kunyah. "Ha hamil Yang Mulia?" tanya Daehwi gugup.
"Benar.. Dongho ajaklah Daehwi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan, tidak baik bila awal kehamilan tanpa pengawasan, terlebih ini kehamilan Daehwi yang pertama. Iya kan?"
"Baik ibu" Dongho menjawab sambil mengelus punggung Daehwi yang sempat tersedak itu. Daehwi yang saat ini seakan mendapat informasi penting diam-diam mengarahkan tangan kirinya keatas perut mungilnya dan mengusapnya.
Apakah benar ia hamil?, Daehwi sedikit berharap saat ini.
Tbc