-------
Helaan nafas kembali keluar dari bibir seorang Lee Daehwi. Entah sudah berapa lama kegiatan ini dilakukan nya. Terhitung sudah 3 bulan sejak perpisahan nya dengan sang alpha. Seharusnya Daehwi sadar bahwa hal ini cepat atau lambat akan terjadi. Alpha nya telah melukai kandidat calon putra mahkota selain dirinya. Tidak mungkin dia bisa lolos dari hukuman akibat tindakannya itu.
Hukuman yang didapatkan oleh Dongho tidak cukup berat karena alphanya itu memiliki cukup kekuasaan, sehingga meskipun Daniel mengalami luka yang cukup serius Dongho tidak dikeluarkan dari posisi nya yaitu calon putra mahkota. Bila nyawa Daniel sudah di ujung tanduk akibat Dongho, baru mungkin hukuman sang alpha akan lebih berat. Nyatanya hingga saat ini, kondisi Daniel masih dalam perawatan sekali pun sudah 3 bulan terlewati sejak peristiwa itu terjadi.
Kini keberadaan sang alpha sendiri masih menjadi misteri bagi Daehwi. Mereka berkomunikasi hanya melaui pesan teks yang singkat menurut Daehwi dan terkadang panggilan telepon tiap kali Daehwi mengalami heat. Ya, mereka hanya melakukan phonesex, Dongho tidak mendatangi Daehwi sekalipun Daehwi memohon merendahkan dirinya agar sang alpha mau datang ketika ia sedang mengalami heat.
Bukannya Dongho, sebagai alpha lepas tanggung jawab sepenuhnya kepada Daehwi. JR yang dipanggil hyung oleh Dongho kerap kali datang ke kamar asrama Dongho untuk membawakan kebutuhan penting Daehwi. Daehwi juga kini telah mengetahui siapa itu Minhyun. Hwang Minhyun adalah mate omega dari JR, dan sudah dianggap seperti kakak oleh Dongho. Bodohnya Daehwi yang sempat cemburu pada sosok itu.
Seiring berjalannya waktu, Daehwi dan Minhyun juga menjadi akrab. Minhyun membantu JR merawat Daehwi selama heat, karna biar bagaimana pun JR tetaplah seorang alpha yang mungkin akan terpengaruh pada heat seorang omega.
Sosok JR dan Minhyun sudah Daehwi anggap sebagai pengganti alpha nya. Kedua sosok itu berperan penting dalam menjaga emosi Daehwi karna omega yang terpisah dengan alpha nya jauh lebih berbahaya dari sang alpha sendiri. Minhyun yang dingin sempat membuat Daehwi menjaga jarak pada awalnya. Namun sosok Minhyun yang sebenarnya adalah seorang kakak yang hangat. Bahkan terkadang Daehwi merasa Minhyun lebih cerewet dari ibunya.
Bicara tentang sosok ibunya, sang ibu telah mengetahui bahwa Daehwi sudah bertemu dengan mate nya. Awalnya sang ibu tidak pernah menduga bahwa mate sang anak adalah salah satu orang yang cukup berpengaruh. Terlebih mate anaknya itu masih keturunan keluarga kerajaan.
Malam itu, setelah mereka pulang dari pantai, Dongho sang alpha langsung membawa Daehwi pulang kerumah keluarganya bukan ke asrama Daehwi ataupun asrama Dongho. Entah dari mana Dongho mengetahui rumah keluarga nya, Daehwi saat itu tidak sempat berpikir apapun selain tamparan kenyataan yang meruntuhkan dinding hatinya. Tangisan Daehwi yang menyayat hati adalah sapaan awal yang didapatkan oleh sang ibu ketika ia masuk ke dalam rumah setelah pulang bekerja.
Daehwi yang menceritakan keadaannya saat ini sambil menangis sesegukan, membuat sang ibu memeluk erat dirinya dan mengelus punggungnya untuk menguatkan Daehwi bahwa ia tidak sendirian. Sang ibu pernah mengalami ini ketika matenya meninggal, dan ia ingin memberikan anaknya kekuatan agar bisa bertahan seperti dirinya.
Daehwi sepenuhnya kini telah terbiasa tinggal di kamar asrama alpha nya. Hanya kamar inilah yang masih memancarkan feromon sang alpha disaat perasaan gelisah timbul di dalam benaknya karna terpisah jauh dari sang alpha. Walaupun perlahan feromon alpha nya mulai memudar namun barang-barang pribadi sang alpha seperti baju dan benda kesayangannya masih memancarkan bau sang alpha.
Lemari dan kulkas di kamar asrama juga sudah berbeda jauh dari awal pertama kali Daehwi menginjakkan diri di kamar itu. Berbagai bahan makanan tersusun dengan baik disana. Bir kalengan yang Dongho punya juga entah berada dimana, karna JR serta Minhyun selalu membawa dan menyusunkan perlengkapan dapur tersebut bagi Daehwi.
Hidup Daehwi kali ini sangat dimanja oleh orang-orang disekitarnya. Namun kekosongan yang masih ada karna absennya kehadiran sang alpha dari dirinya tetap ada. Terlebih ketika Daehwi sekolah. Tatapan dan bisikan terus membayangi langkah nya kemanapun ia pergi. Meskipun sahabat-sahabatnya menjaganya dengan sangat baik, tetapi setiap melihat orang itu di dalam ruang kelasnya, mau tidak mau Daehwi teringat dengan sang alpha.
Namanya adalah Park Jihoon, anak baru yang masuk ke dalam kelas nya yaitu kelas omega pria 2. Sebenarnya Daehwi sudah mengetahui kehadiran Jihoon sejak awal dia terlambat masuk kelas setelah ia bertemu dengan matenya 1 minggu kemudian. Tekad Daehwi yang sejak awal ingin menjauhi Jihoon dan juga Daniel sejak ia masuk ke dunia novel ini perlahan mulai goyah. Terkadang ketika Daehwi menatap Jihoon perasaan benci yang mendalam muncul ke dalam dirinya. Bukan karna alasan yang sama seperti yang ada di novel, tapi karna kepergian sang alpha dari sisi Daehwi karna Daniel, mate dari Jihoon.
"Makan makananmu Daehwi, jangan menghela napas terus. Kamu akan cepat tua" omel Jisung entah untuk yang keberapa kalinya hari ini. Sejak kepergian Dongho, Jisung dengan segala kecerewetan yang ada pada dirinya membayangi tingkah laku Daehwi.
"Untuk menjaga kewarasan Daehwi" kata Jisung kepada Donghyun suatu hari ketika pemuda itu ditanya mengapa tingkat menyebalkan nya bertambah.
"Apa kau ingin ayamku hyung?" sela Seonho setelah menelan gigitan pada paha ayam goreng yang dipegangnya. Seonho dan Daehwi, duo pencinta ayam goreng itu sempat menjadi viral di kantin gedung asrama omega. Bagaimana tidak, mereka berdua bisa menghabiskan lebih dari 10 potong ayam dalam sekali makan. Namun kehebatan yang membuat orang berdecak kagum ketika melihat mereka adalah tubuh langsing keduanya yang seakan mengejek bahwa sebanyak apapun makanan yang mereka makan tubuh mereka tidak akan berubah.
"Tidak perlu Seonho, ayamku masih ada" jawab Daehwi sambil mengaduk-aduk makanan yang ada di piringnya.
"Jangan bermain dengan makananmu Daehwi" omel Jisung lagi, namun gerakan tangannya yang menaruh sosis kedalam piring Daehwi berbeda jauh dengan perkataan kejamnya itu.
"Mengapa kamu terus menatap anak baru itu Daehwi?" Donghyun mengubah topik pembicaraan karena ia tau Daehwi sedang tidak nafsu makan untuk saat ini.
"Siapa? Si Jihoon itu?" Jisung mulai tertarik dengan topik baru ini.
"Bukannya anak baru hanya si Jihoon itu di angkatan kita hyung?" tanya Seonho polos sambil terus memasukkan ayam ke dalam mulutnya.
"Yak. Berhentilah bicara jika mulutmu itu penuh Seonho" lagi, omelan Jisung mewarnai percakapan mereka.
"Mmmmapkaan awu hyuun" jawab Seonho lagi yang langsung mendapatkan jitakan sayang dari Jisung.
"Aku tidak menatap nya hyung" seru Daehwi akhirnya setelah ia terdiam cukup lama.
"Benar. Tidak ada yang bagus darinya, untuk apa terus ditatapi. Bahkan bentuk tubuhnya saja melar. Aku masih lebih baik darinya"
"Tidak ada yang bertanya padamu Jisung" Donghyun tertawa ketika mendengar perkataan narsis dari Jisung.
"Biarkan saja, lagi pula dari gosip yang beredar bukankah ia hanya anak angkat dari keluarga Park. Lihat saja dia baru masuk di sekolah ini ditahun kedua."
"Aku juga mendengar bahwa ia berasal dari desa perbatasan. Makanya tidak ada yang mau berteman dengannya." Jisung terus membeberkan semua gosip yang pernah didengar olehnya saat ia berkumpul dengan grup omega angkatan mereka.
"Apakah di desa banyak ayam goreng juga hyung"
"Tentu saja Seonho sayang. Apakah kamu mau aku kirim ke desa terpencil itu?"
"Tapi Guanlin hyung akan ikut juga kan hyung?"
"Tidak alpha mu akan aku culik untuk ku saja" canda Jisung namun air mata yang tiba-tiba terjatuh dari mata Seonho menjadi pertanda bahwa mungkin minggu ini Jisung harus berhemat karna uang jajannya akan digunakan untuk membujuk anak ayam satu ini yang terus menangis dengan suara yang cukup keras namun tetap menggigit potongan ayam di piringnya.
Lagi-lagi pikiran Daehwi melayang jauh setelah mendengarkan gosip dari Jisung tentang Jihoon. Ia tidak peduli dengan kejadian yang terjadi didepannya kini, dimana kini Seonho mulai menangis dengan suara yang memekakan telinga dan Jisung serta Donghyun yang mulai menenangkan nya agar tidak mendapatkan kartu peringatan lagi.
Daehwi yang tiba-tiba bangun dari tempat duduknya sempat membuat tangisan Seonho berhenti. Terlebih kini Daehwi sedang menghampiri tempat duduk si anak baru itu.
"Bisakah kita bicara sebentar?" Daehwi yang kini berdiri disamping Jihoon yang sedang duduk dan menyantap makanannya, mendongak kearah Daehwi.
"Duduk lah" ucap Jihoon singkat ketika pandangan Daehwi tidak berpaling sedikitpun dari dirinya.
"Bukan disini, aku ingin bicara berdua saja denganmu" setelah mengatakan itu, Daehwi langsung berbalik dan melangkah pergi dari kantin omega. Tidak perlu berbalik untuk memastikan Jihoon mengikuti langkah nya apa tidak, karna Daehwi bisa merasakan feromon Jihoon dibelakangnya.
Percakapan nya dengan Jihoon tadi siang dikantin omega terus terngiang dibenak Daehwi. Kini, Daehwi mulai meragukan langkah ekstrim yang sudah diambilnya. Ingin mengulang kembali kejadian siang tadi, tapi Daehwi tau nasi sudah menjadi bubur. Ia hanya perlu menambahkan daging, sayuran serta bumbu agar bubur yang terbentuk masih layak untuk dimakan.
Sambil berbaring melingkar di tempat tidur luas alpha nya, Daehwi mencoba mengikuti alunan lagu yang keluar dari piringan hitam koleksi alpha nya. Daehwi ingin ketika ia sudah bersatu kembali dengan sang alpha, ia dapat lebih mengenal karakter alpha nya itu. 1 minggu terlalu singkat bagi Daehwi untuk mengetahui seluk-beluk sang alpha.
nan gieokae geu nunbitdo geu pyojeongdo Oh baby
uyeonhage nae ilsange deureoon neol Oh
nae mameun neoreul (nae mameun neoreul)
neon dareun goseul (neon dareun goseul)
neul hemaeeotdeon geuttae
modeun geon jeonbu da byeonhaegago
urin oneuldo gin harumankeum meoreojyeo
eojjeol su eopgetji
eogeunnabeorin i bame
nareul kkaewo nal kkaewo nal kkaewo
neoe daehan modeun ge
kkumirago saenggakae
joeun kkumieosseo
naro doragal su isseulkka
nan dasi Back to me
I'm back to me
neo eomneun uju sogeuro
I'm back to me
I'm back to me
dareun meon gosen neol geuriwohal naega isseo
Back to me Baby Baby Baby
Back to me Baby Baby
Back to me Baby Baby Baby
Baby come back to me baby
come back to me
Seakan masuk kedalam lantunan lagu yang dinyanyikan olehnya membuat Daehwi makin menggulung tubuhnya dan menggenggam erat boneka kesayangan nya. Ia mendapatkan boneka ini ketika sahabat-sahabatnya menculik dirinya untuk bersenang-senang kata mereka.
Boneka harimau putih yang Daehwi beli ketika ia melihat kesamaan antara boneka tersebut dengan alpha nya. Dingin dan menakutkan, namun sangat perhatian terhadap miliknya. Daehwi mengakui bahwa Dongho selalu membawa perasaan aman dan nyaman bagi dirinya. Bahkan dengan feromon Dongho yang bercampur dengan feromon nya membuat ia cukup ditakuti oleh omega disekitarnya.
Bunyi deringan bel yang dipencet terus menerus awalnya Daehwi abaikan. Ia yakin mungkin itu adalah JR ataupun Minhyun hyung yang membawa persediaan bulanan dapurnya. Namun setelah lebih dari 3 menit dan bel di pintu masuk masih terus dibunyikan, memaksa Daehwi untuk bangun dari tidur nya dan melangkah perlahan kedepan pintu untuk melihat siapa yang datang.
Setelah sempat bingung dengan tampilan intercom yang hanya berisi buket mawar, Daehwi menganggap dia mendapat kiriman bunga dari alpha nya itu. Sambil memeluk boneka didepan tubuhnya sebagai semacam tameng Daehwi mulai membuat pintu asrama tersebut.
Kembali buket bunga mawar yang cukup besar kini disodorkan oleh seseorang dibalik buket ini. Ketika ingin mengambil buket itu dari tangan sang pengirim, bunga itu perlahan turun kebawah menampilkan muka orang yang paling dirindukan oleh Daehwi. Dengan senyuman manis yang bertengger di bibir nya, Kang Dongho berseru "Aku pulang"
Butir air mata yang menetes di tangan Daehwi yang memeluk boneka harimau nya seakan menjadi pertanda betapa rindunya ia akan sosok alpha di depan nya ini. "Selamat datang kembali" ucap Daehwi sambil berusaha tersenyum ditengah derai air matanya.
Tbc