-------
Suara gemuruh dari perut, membangunkan Daehwi dari tidur lelapnya. Ketika akan beranjak bangkit, sebuah lengan kekar melingkari perut ratanya, seakan-akan menahan dan mengingatkan dirinya untuk tidak pergi kemanapun.
Seketika ingatan akan kejadian beberapa saat lalu kembali merasuki pikiran Daehwi. Semburat warna merah muda kini muncul dikedua pipinya ketika membayangkan adegan yang dilakukan nya dengan sang alpha.
Perlahan namun pasti Daehwi mencoba memindahkan tangan sang alpha dari tubuhnya. Dengan segenap kekuatan yang dimiliki nya, ia mencoba beranjak bangun dari tempat tidur itu setelah lolos dari pelukan sang alpha.
"Ah, aduhh, sakit sekali" Daehwi berseru sambil beranjak pergi dari kamar itu. Ia telah memakai baju lengkap, walaupun pakaian itu terlihat terlalu besar di badannya yang mungil. Daehwi yakin alpha nya yang membersihkan dirinya dan juga memakaikan pakaian yang dipakainya saat ini. Tentu saja pakaian ini adalah pakaian alpha nya, karna sangat besar ditubuh kecilnya.
Daehwi sebenarnya tidak begitu mengingat apa yang terjadi kepadanya setelah kegiatan sex yang mereka lakukan diruang olahraga tersebut, karna Daehwi pada akhirnya pingsan setelah tubuhnya tidak sanggup lagi. Bagaimana mungkin alpha nya masih bisa melakukan itu dengan semangat yang tidak menurun sama sekali, sedangkan Daehwi merasa bahwa tubuh nya sudah kehabisan energi dan tidak ada tenaga sama sekali?
Kini Daehwi mulai berjalan untuk melihat dan mencoba menghapal semua yang ada di tempat ini. Pasti ini adalah kamar asrama sang alpha. Kamar asrama alpha memang sangat berbeda dengan omega. Kamar ini bisa dibilang seperti apartemen yang mewah. Kamar ini terdiri dari 2 kamar tidur dengan 1 kamar mandi, dapur, ruang TV, bahkan balkon. Selain karna alpha berada pada kelompok strata tertinggi didunia ini, kamar alpha juga akan dihuni oleh omega mereka ketika mereka telah menjadi mate. Alpha, beta, maupun omega bisa bertemu dengan mate mereka ketika mereka sudah mengalami akil balik yaitu sekitar usia 17 tahun.
Setiap jengkal sudut dari kamar serta ruangan yang Daehwi lewati ini selalu memancarkan feromon sang alpha. Tata letak serta perabotan yang minim dan terlihat maskulin sangat sesuai dengan kepribadian alpha nya tersebut. Setelah melakukan sedikit tour singkat pada kamar asrama sang alpha, Daehwi kini bisa mengetahui warna favorit alpha nya tersebut karna warna kamar dan ruangan yang ada di kamar ini semua didominasi dengan warna silver, abu-abu, dan coklat.
Saat ini Daehwi sedang mencari bahan makanan setelah puas mengamati kamar sang alpha. Kini ia mencari apa pun yang disimpan oleh alpha nya itu baik di lemari maupun di kulkasnya. Namun nihil. Tidak ada satupun benda yang bisa Daehwi sebut sebagai makanan. Hanya ada berbagai macam jenis bir kalengan, serta air mineral, bahkan mie instan sekali pun yang biasanya selalu disimpan oleh rata-rata orang yang tidak bisa masak juga tidak ada disini. Sebenarnya bagaimana pola hidup sang alpa? Mengapa hanya dengan air mineral dan bir bisa tetap membuat tubuhnya tampak kuat dan tetap sehat?
Lelah mencari makanan yang tidak kunjung ia temukan, Daehwi akhirnya duduk di sofa depan TV sambil menyalakannya dengan suara yang cukup keras, berharap alpha nya akan terbangun ketika mendengar suara ini. Kekanakan memang, namun Daehwi tidak bisa menyangkal sifatnya itu. Terlebih saat ini ia sangat lapar.
Daehwi pun bukannya sudah menerima Kang Dongho 100% sebagai alpha nya, namun bond yang sudah tercipta antara sepasang mate akan sangat susah dilepaskan. Terlebih penampilan sang alpha yang sangat mirip dengan preman tukang pukul yang sering Daehwi tonton di sinetron membuat ia tidak berani melawan sang alpha, walaupun ia menyadari bahwa alpha nya itu cukup tampan.
"Kau disini rupanya. Apa yang sedang kau tonton?" Dongho yang terbangun karna suara TV yang cukup keras menemukan bahwa sang mate telah pergi dari sisinya. Bau feromon yang masih terus bercampur di dalam kamarnya membuat ia beranjak perlahan menemukan mate nya, karna Dongho tidak perlu khawatir bila sang mate akan pergi dari sisinya. Ikatan bond yang telah ia buat dan kegiatan sex mereka yang cukup menguras tenaga pasti akan membuat sang mate tidak bisa pergi jauh darinya.
"Aku lapar" Daehwi berseru sambil melipat tangannya di dada pertanda ia sedang merajuk. Jangan lupakan juga bibir nya yang kini sudah merucut seperti bebek.
"Aku juga, bagaimana kalau aku memakan mu? " kata Dongho jail sambil mencium bibir sang omega.
"Hentikan alpha, aku benar-benar lapar" Daehwi mencoba menghentikan aksi mencium dan mengendus yang sedang dilakukan oleh alpha nya.
"Baiklah, apa yang ingin kau makan" Dongho akhirnya menyerah dan memilih untuk memeluk tubuh mungil Daehwi. Tubuhnya sangat kecil bahkan ia bisa menutupi tubuh omega nya hanya dengan satu tangan saja.
"Aku ingin daging. Ayam goreng pedas dengan cola akan sangat enak. Aku mau itu alpha" kata Daehwi bersemangat sambil memikirkan lezatnya makanan itu untuk perutnya yang kini terus berbunyi nyaring.
"Baiklah, ayo kita pergi sekarang" Dongho berdiri dan menarik tubuh Daehwi pula agar mereka bersiap sebelum pergi membeli makanan.
"Eh, kita tidak akan makan disini?" Daehwi yang tersentak berdiri akibat tarikan alpha nya itu bertanya dengan heran.
"Kamu mau makan disini omega? Tidak perlu, aku akan mengajakmu makan enak sebagai kencan pertama kita" Kata Dongho sambil menaik-turunkan alisnya menggoda omega mungilnya itu.
"Eh, ta tapi alpha" Daehwi tetap bertahan ditempat nya sekarang.
"Ada apa?"
"Ki kita makan disini saja ya. Aku masih belum kuat untuk berjalan jauh" bisik Daehwi malu sambil menundukkan kepalanya.
'Ih, jika bukan karna kelakuannya yang melewati batas, aku juga ingin pergi berkencan romantis sekarang' batin Daehwi frustasi, tetapi mana mungkin ia mengatakannya pada sang alpha. Suaranya saja masih terbata ketika membalas ucapan alpha nya itu. Sungguh Kang Dongho memiliki pesona yang tidak bisa dibantah.
Hidup sebagai manusia dan tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta membuat Daehwi banyak menghayal ketika ia sudah bertemu dengan matenya di dunia ini. Namun, kenyataan yang menampar nya saat ini membuat Daehwi tidak ingin berharap banyak pada matenya tersebut.
Dongho yang menatap kelakuan Daehwi saat ini hanya tertawa pelan dan merangkul tubuh omega nya tersebut. 'Mate kita sangat lucu' Baekho sang serigala pun ikut menanggapi aksi omega mereka.
"Baiklah jika itu mau mu. Aku akan membelikan nya untuk mu" Ketika Dongho sudah bersiap menuju kamar, lagi - lagi tangan mungil Daehwi menghentikan nya.
"Disini saja alpha, kita bisa memesannya dengan layanan antar" spontan Daehwi berseru agar ia tidak ditinggalkan sendirian. Tidak mungkin ia yang hanya omega berada sendirian di wilayah kawasan alpha walaupun ia sudah ditandai. Bagaimana jika heat nya kembali muncul secara mendadak. Tidak kah alpha nya menyadari bahwa heat omega bisa berlangsung selama seminggu penuh dan minimal paling cepat 3 hari.
"Apakah kamu takut sendirian? Tenang disini tidak ada yang namanya hantu" kembali sang omega makin menguatkan cengkraman nya ditangan sang alpha.
"Apa yang kamu katakan alpha? Hantu? Dimana? Disini?" Daehwi memutar kepalanya ke segala arah di ruangan itu. Perkataan sang alpha semakin membebani nya kini.
"Hai, tenang lah. Tidak ada yang perlu kamu takuti. Aku akan menemanimu" Sambil mendudukkan kembali dirinya di sofa dengan sang omega diatas pangkuannya, Dongho mengambil HP yang berada di kantong celananya dan menelepon seseorang.
"Hyung, bisakah kau membantu ku?"
"... "
"Tidak, tidak ada masalah yang penting. Hanya saja omega ku kini sangat kelaparan, tapi ia tidak ingin ku tinggalkan"
"... "
"Hahaha, terima kasih hyung. Cukup belikan ayam goreng pedas dan cola. Aku akan menggantinya nanti"
"....."
"Ne, hyung aku akan menunggumu" Dongho mengakhiri percakapannya di telepon. Ia mengintip sang omega yang kini menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Dongho setelah mendengar percakapan sang alpha dengan orang lain diujung telepon sana.
Dongho tertawa pelan melihat kelakuan mate nya ini. Sambil memeluk dan mengusap rambutnya perlahan, Dongho berkata pelan "Kamu akan terus disini bersamaku kan?"
"Apa maksudmu alpha?" pekik Daehwi spontan ketika mendengar ucapan alpha nya tersebut. "Tentu saja aku akan terus bersamamu" Ucapan malu-malu Daehwi tersebut teredam karna ia menyembunyikan kepalanya kembali pada leher sang alpha. Walaupun wajahnya tidak dapat terlihat dengan jelas, namun telinganya yang memerah menandakan bahwa ia saat ini tersipu malu.
"Ah, rasanya aku ingin menculik dan mengurung mu jika kamu bertingkah imut seperti ini terus."
Waktu berjalan begitu cepat bagi pasangan alpha dan omega tersebut. Ketika suara bel pada pintu berbunyi, mau tidak mau sang omega akhirnya turun dari pangkuan alpha nya dan berjalan mengikuti nya dari belakang. Sebenarnya ia agak penasaran, siapa yang ditelpon oleh sang alpha untuk dimintai bantuan.
"Ah, kamu sudah datang hyung?" seruan Dongho terdengar jelas tepat setelah suara pintu depan terdengar.
"Bodoh, omega mana yang kali ini kamu permainkan hah?" maki pemuda didepan Dongho tersebut setelah memukul kepalanya.
"Aw, JR hyung bukan begitu. Kali ini memang omega ku sesungguhnya" bela Dongho ketika JR pemuda yang dipanggil oleh Dongho tersebut hendak memukul kembali kepalanya.
"Omong kosong, ini makanan mu. Segera telpon Minhyun, iya menghawatirkan mu setelah melihat tayangan berita tentang dirimu" sambil menyodorkan makanan yang dibawanya, JR mencoba menasehati Dongho.
"Baiklah, aku juga baru tau setelah membuka HP ku tadi pagi"
"Jangan gegabah lagi, Minhyun tidak ingin kehilangan dirimu"
"Tidak perlu cemas hyung, tenang saja"
"Siapa omega itu Dongho?" bukannya menanggapi perkataan Dongho, JR malah terfokus pada omega mungil yang bersembunyi dibelakang Dongho. Walaupun tubuhnya hampir sepenuhnya tertutup oleh tubuh Dongho, namun feromon yang dikeluarkan olehnya dapat tercium dengan jelas oleh JR.
Bau feromon dari omega itu sudah bercampur dengan feromon Dongho, itu adalah faktanya. 'Jadi Dongho tidak berbohong ketika ia bilang bahwa ia telah bertemu dengan matenya?' pikir JR kesal.
"Namanya Daehwi, hyung. Dan Daehwi, ini adalah hyung ku Kim Jong Hyun. Kau bisa memanggilnya JR" Dongho memperkenalkan Daehwi kepada JR setelah ia sedikit menyingkir dari depan pintu yang menghalangi pandangan JR kepada Daehwi.
"Hallo, perkenalkan nama saya Lee Daehwi" Daehwi yang masih tertutupi sebagian oleh badan Dongho memperkenalkan namanya dengan sangat kaku.
Daehwi sadar bahwa JR adalah seorang alpha sama seperti alpha nya yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan alpha yang biasanya. Hal ini dibuktikan dari feromon yang dipancarkan oleh alpha tersebut. Feromon Dongho yang adalah alpha sangat kuat, walaupun begitu karena Daehwi adalah matenya maka feromon itu malah memberikan perlindungan dan membawa rasa aman. Namun feromon yang dikeluarkan oleh JR sangat terbalik, feromon itu membuat Daehwi gelisah dan juga ketakutan.
Beruntung Daehwi bertemu dengan JR ketika ia telah menjadi mate Dongho, apabila ia belum ditandai mungkin Daehwi saat ini sudah pingsan karna tekanan feromon yang dikeluarkan oleh JR.
"Hentikan hyung, kau menakuti nya" Dongho yang peka terhadap perasaan Daehwi kini mencoba melindungi nya. Baekho dalam diri Dongho juga sudah memasang kuda-kuda siap untuk menyerang JR karna telah menyakiti matenya walaupun tidak secara langsung. Alpha yang memang telah memiliki mate akan menjadi protektif dan posesif kepada mate mereka walaupun yang mengancam adalah keluarga ataupun sahabat terdekat alpha tersebut.
"Baiklah, aku tidak akan lama-lama disini. Segera telepon Minhyun. Kau membutuhkan banyak masukan, terlebih muncul hal yang tidak terduga saat ini" kata JR kepada Dongho, namun tatapannya masih terarah kepada Daehwi seakan dialah yang sedang diajak berbicara oleh JR.
Tanpa menunggu balasan dari Dongho, JR telah berlalu pergi dari hadapan mereka. Seharusnya Daehwi merasa lega JR telah pergi dari sini, tetapi perkataan JR tadi masih terus terbayang dalam benaknya. Dan siapa itu Minhyun? Apakah dia kekasih dari Dongho?
'Ini sangat menyebalkan' pikir Daehwi sebelum berbalik masuk kedalam dengan kaki yang menghentak lucu.
"Ada apa dengannya? Kenapa omega ku itu lucu sekali?" Dongho tertawa riang sambil menutup pintu kamarnya dan bersiap untuk menyiapkan makan malam bagi mereka berdua.
Tbc