Chereads / rindu pelukan ibu.Ayah / Chapter 3 - awal penderitaan

Chapter 3 - awal penderitaan

" pah!. mama pergi.! hick.hick."

netra bulat nan penuh air mata itu. mendongak menatap. sang papa.

" apa. mama tak akan kembali?".

ucap nya dengan suara serak karna menagis.

" Nana yang sabar ya sayang .kan masih ada papa!

yang sayang sama Nana ".

" tapi pah! papa kan sedang sakit. nanti siapa yang masakin kita?! " lanjutnya.dan masih sesegukan.

sambil memeluk sang papah.

sungguh sanagt sedih. dan entahlah

Ia hanya bisa . menagis. tak bisa melakukan apa.apa

3 bulan berlalu.

kondisi sang papa makin memburuk

ketiadaan yang merawat dan pikiran yang ruwet

membuat kesehatantan nya kian drop.dan makin. terpuruk.

malam itu. tepat pukul 10 malam.

sang ayah memanggil sang anak.

" Nanaa..! Naa.!". sambil membelai rambut putri nya. yang tidur di samping nya.

dengan susah payah Ia menggerakan tangan kananya

dengan sisa.tenaganya.

".Nana.sayang.!"

dengan suara yang kian pelan.karna tak ada kekuatan

untuk sekedar mengeluarkan suara nyaring. agar sang putri.

terbangun.

namun sang putri nampak nya tidur sangat lelap malam ini

mungkin dia lelah karna harus merawat nya seorang diri.di usia yang masih kecil ini.

sambil memeluk tubuhnya yang ringkih. nampak nya

Ia tidak sanggup lagi bertahan

penyakit yang kian parah. Ia harus meninggalkan sang putri hidup sendri. didunia yang kejam ini

" maaf kan papa nak! harus meninggalkan mu sendiri

papa harap suatu saat nanti kamu akan bahagia.

dengan suara yg tersengal.

kian sesak. dengan tarikan nafas. yang tarakhir. sang papa

menghembuskan

Nafas terakhirnya.

malam itu Nana bermimpi.

dia sedang berlarian di taman yang sangat indah.

banyak bunga.bunga.bermekaran.

matanya melirik kesana kemari.

dari kejauhan Ia melihat sang papa.melambaikan tangan kearahnya. sang papa terlihat gagah dan sehat. tidak lagi lumpuh dan sakit.sakitan

" papa..! " Ia pun mendarangi sang papa.

dan memeluk nya.

" papa sudah sembuh.? " .

tanya nya. sang papa hanya tersenyum dan berkata.

" Nana jaga diri.baik.baik. ya sayang.

papa. tidak bisa menjaga Nana lagi.

papa harus pergi papa sayang Nana."

ujarnya. dengan papa yang semakin menjauh.

Nana berteriak. memanggil papanya

dan mencoba mengejarnya

" papa..! papa..! jangan tinggalin Nana pa.!

Nana mau ikut..hick. papa..!". teriaknya

Ia terbangun dengan sisa air mata di pipinya yang tirus..

Ia menoleh menatap sang papa.

seketika Ia memeluk nya. namun Ia sangat terkejut kala merasakan tubuh dingin dan kaku sang papa.

kepalanya mendongak menatap. papanya

di pegangnya pipi sang papa

dan terasa dingin.

" papa..! paa. bagun pah ini sudah pagi". serunya

sambil melirik jendela yang memperlihatkan keadaan di luar. terang sinar matahari yang cerah

kembali memperhatikan papanya. tidak ada respon

atau tanda.tanda. pergerakan akan bangun. mata itu masih tertutup rapat. Ia teringak akan mimpinya semalam.

Nana segera keluar kamar dan berlari mendatangi tetangga sebelah rumah mereka.

" tantee...! tolong .! tantee.". teriak nya sambil berlari

mengagetkan tetangga nya yang sedang

menyiram bunga yang ada d halamn rumah nya

" ada apa .Nana.? kenapa lari.lari begitu dan berteriak. bikin kaget tante saja" ucap nya dengan dahi mengerinyit.heran.

" tolong.! tantee papa..papa ngak bangun.bangun!.

Nana sudah.npanggil.panggil. tapi tetap gak bangun tantee hu.hu.hu. badan papa dingin semua. tantee.hick.hick "

" ya tuhan.! tunggu sebentar ya tante panggil om dedi" ujar tante susi..

bpk..! cepat kelua." teriak nya.

om dedi pun dengan tergopoh gopoh kelar. karna mendengar teriakan sang istri.

" ada apa mah.? kenapa teriak.teriak. begitu ?."

ini pak. kata Nana papa nya .gak bangun.bangun. dari Tadi .dan badan nya dingin semua.

ayo kita cek pak takut kenapa.napa.!".

"ayo mah. ! seru om dedi"

mereka segera melangkah kerumah Nana. yang ada di sebelah rumah mereka.

selama ini hanya merekalah yang sering membantu Nana dalam mengurus papanya

setelah kepergian mamanya beberapa bulan yang lalau.

sanak saudara mereka tidak ada yang peduli.dwngan kondisi papa Nana.

yang sakit bahkan mereka tidak pernah berkunjung kemari.

sungguh miris. sebetul nya

tapi ya itulah manusia

disaat kita senang semua pada mendekat.

berbanding terbalik. dengan .saat kita tertimpah.musibah. atau sakit. mereka pura.pura tidak mnegenal kita. perlahan.lahan menjauh.takut apabila dimintai bantuan.