"Agh...!" desah Rachel dalam dan panjang.
"Dia nggak tahu betapa berat dan rumitnya jawaban untuk pertanyaannya itu," batin Rachel lelah.
"Ra, bisakah?" ulangnya mendesak kepastian.
Rachel megembuskan napas berat, kedua bahu gadis itu bergerak turun karenanya.
"Mungkin ... jika ada keajaiban terjadi," sahut gadis itu lirih dan lemah.
"Aku akan berusaha menjadi seperti orang itu, orang 'berpengaruh' itu," ungkap Alex dengan yakin.
Rachel mengangkat pandang dan menatapnya lekat.
"Maksudnya apa?" tanya Rachel sedikit bingung.
"Aku juga akan memiliki mobil mewah seperti yang ketika itu diparkir di halaman rumah Om Ronnie, juga mungkin aku akan memiliki orang-orang yang dapat ku perintah seperti orang-orang yang berjaga di halaman rumah pamanmu," celotehnya panjang.
"Hah?!" seru Rachel terperangah.
"Juga rumah megah seperti milik 'orang itu' dan ... itu nggak akan lama, Ra. Aku yakin sebentar lagi aku akan memiliki semua itu," ikrarnya tanpa ragu.