Dengan kaku El Thariq menegakkan bahu.
Laki-laki itu memandang ke arah asisten pribadinya dengan tegang. Sorot matanya penuh tanya.
Armand menghadapkan layar telepon genggamnya ke arah El.
"Menurut tampilan gambar di layar, kedua mobil tim pengejar sudah sampai di lokasi, tapi dalam beberapa saat ini tak ada laporan masuk. Jika hanya mengambil alih Nyonya ke dari mobil pemasok sayur itu, harusnya tidak butuh waktu lama," jelas Armand khawatir.
Telapak tangan El mengepal.
"Sedangkan, ketika berada di dekatku saja, gadis itu bisa meloloskan diri, gimana lagi yang hanya dikirim dua mobil pengejar yang berisi beberapa gelintir orang," keluh batin El Thariq penuh sesal.
Mendadak telepon genggam itu berdering. Armand segera menempelkankan gadget itu di telinganya. Sedangkan, El menunggu dengan tegang.
Beberapa detik kemudian panggilan singkat itu berakhir.
Armand menjauhkan telepon genggam itu, lalu menatap El dengan ekspresi tegang.