Berputar-putar 360° di atas ketinggian membuat Abi mual kali ini. Berbanding terbalik dengan Aji dan Adam yang sudah mual bahkan muntah lebih dulu saat menaiki wahana halilintar.
Sekitar 7 menit mereka berputar-putar di atas sana, akhirnya permainan berhenti dan ke tiga orang remaja ini turun dengan hati-hati.
Aji dan Adam turun dengan senang dan tertawa terbahak tanda mereka berdua bahagia. Berbeda dengan Abi, dia turun dari wahana dengan wajah yang pucat pasi dan jalan yang sempoyongan.
"Bi, lo kenapa? " Tanya Aji yang langsung merangkul pundak Abi
"Eh, iyaa. Lo kenapa Bi? Kok pucet banget muka lo? " Adam yang baru sadar kondisi Abi pun langsung reflek merangkul bahu Abi bersama Aji.
"Engga apa-apa kok. Aku mual banget, pusing. Kayaknya gara-gara naik ontang-anting barusan deh" Abi menjawab dengan tangan sambil memijat pelipis nya
"Hahaha aneh deh lo Bi. Tadi naik halilintar lo biasa aja. Sedangkan naik ontang-anting lo pucet. Padahal kan jelas lebih ekstrem halilintar dari pada ontang-anting ini" Aji yang iba terhadap Abi, tapi tetap meledek
"Plaaaak" Suara pukulan tangan Adam melayang di pundak Aji
"Lo nih Ji. Bener-bener dah. Kasian Abi. Lagi kondisi begini, masih sempet nya lo ngeledekin dia" Adam yang geram tetap merangkul Abi dengan kuat
"Anjir, sakit tau Dam" Mengusap-usap pundak yang memang terasa panas karena tamparan dari tangan Adam
"Iya-iya. Sorry ya Bi. Gue engga maksud ngeledek lo kok. Yaudah yuk kita cari teh anget aja" Aji yang mulai melangkahkan kakinya diiringi ke 2 temannya
"Sekalian keluar dari Dufan aja ya. Kita ke pantai karnaval aja. Tadi ada panggung besar kan di sana. Kita ke sana aja ya" Pinta Abi dengan wajah yang pucat dan suara yang lemah
"Lo yakin mau ke pantai aja Bi? Engga mau langsung pulang aja? " Adam yang masih memapah Abi, dan mulai menghawatirkan kondisi temannya ini
"Ih engga papa loh Dam. Nanti di kasih minum teh panas, istirahat sebentar juga sembuh kok. Sehat lagi pasti. Yaudah yuk kita ke pantai" Abi yang berpura-pura sehat melepaskan rangkulan Adam dan Aji yang sedang memapahnya
"Yaudah ayo kita ke pantai sekarang. Lagian Dufan juga udah mau tutup kan" Timpal Aji
Sekitar 5 menit mereka berjalan keluar dari Dufan. Mereka langsung mencari halte bus wara-wiri. Tanpa menaiki bus wara-wiri, mereka akan menempuh perjalanan yang jauh untuk mencapai ke pantai karnaval. Untung nya, halte bus tidak jauh dari pintu masuk Dufan. Setelah menunggu 3 menit, bus wara-wiri datang, tentu saja mereka bertiga langsung naik, tapi kali ini Adam dan Aji benar-benar memperhatikan langkah kaki Abi. Walaupun Abi pura-pura sehat, tapi Adam dan Aji tidak bisa di bohongi.
Bus wara-wiri pun berjalan setelah menaikan semua penumpang yang ada di halte bus tadi. Mengelilingi Dufan dan berjalan di sepanjang pantai. Banyak pantai yang di lalui tapi Abi dan ke dua temannya hanya memilih pantai karnaval karena memang sedang ada acara di sana.
"Bi, ayo turun. Kita udah sampe. Tuh keliatan kan panggung nya" Ajak Adam yang membantu Abi berdiri dari kursi nya dan berjalan menuruni anak tangga bus
"Iya yok turun" Aji yang berinisiatif mengambil tas ransel Abi dan membantu Adam memapah Abi menuruni anak tangga
"Kalian ini, aku kan engga sakit. Kenapa di perlakukan kayak orang sakit begini" Ujar Abi yang sebenarnya terharu dengan bantuan dan perhatian yang diberikan ke dua temannya.
"Yaelah lo kayak sama siapa aja deh Bi. Udah ayo jalan lagi. Di pantai sana banyak yang jual minuman. Kita cari teh panas di sana" Adam yang tetap membantu Abi berjalan dan Aji yang ikut serta di sana
"Tuh ada kios di sana. Bi, lo tunggu di sini sama Adam ya. Gue aja yang jalan ke sana beli teh panas buat lo dan minuman buat kita Dam" Aji langsung meninggalkan Abi dan Adam yang sudah duduk di pinggir pantai dan segera pergi untuk membelikan minuman untuk Abi
"Bu, permisi" Panggil Aji pada pelayan toko.
"Iya. Mau beli apa mas? "
"Beli teh manis panas 1, air mineral nya 2 ya bu"
"Iya tunggu sebentar ya mas"
"Iya bu"
Sekitar 3 menit Aji menunggu ibu toko menyiapkan teh manis panas untuk Abi. Ke dua bola mata Aji tidak lepas dari hamparan pasir di depannya. Ombak yang menggulung gulung dan anak-anak yang berenang di pinggir pantai bersama keluarga nya.
Tapi, kali ini ke dua bola mata Aji tertuju pada satu titik. Ya, titik itu berada tepat di pinggir pantai sana. Terlihat 2 orang remaja perempuan yang sedang asik menikmati makanan yang ada di tangannya masing-masing. Aji tidak asing dengan ke dua nya, hingga ia memutuskan untuk menemui ke dua gadis itu dengan membawa segelas teh manis panas dan 2 botol air mineral miliknya.
"Hei" Sapa Aji tepat di atas kepala ke dua perempuan itu
Sontak saja ke dua perempuan itu terkejut dengan sapaan Aji. Mereka hanya bertatapan mata penuh tanya dan bingung sebelum akhirnya ke dua perempuan itu menjawab sapaan dari Aji.
"Eh, Hai Ji. Kok lo di sini? " Tanya Resti yang masih mengunyah kentang goreng MCD.
"Lah iya, kok lo di sini Ji? " Timpal Keysa yang seharusnya dia juga tidak perlu terkejut, karena Keysa sudah tau Adam dan ke dua temannya akan datang ke sini hari ini.
"Iya, gue Adam dan Abi emang di sini. Kita selesai main dari Dufan. Kalian di sini juga? Beduaan aja? " Tanya Aji yang masih berdiri, tapi kali ini dia berdiri di depan ke dua perempuan ini
"Gue sama Radini dan Resti. Tapi kita pisah, mereka lagi di Dufan sekarang. Dan gue sama Ana di pantai. Tapi nanti kalo mereka udah kelar maen di Dufan, mereka bakal nyusul ke sini kok" Jelas Keysa
"Oh gitu, tapi tadi pas gue di Dufan, kok engga ketemu adek lo sama Radini ya Key" Tanya Aji yang sepertinya lupa kalau ke dua temannya menunggu teh panas dan air mineral yang di tangan nya
"Dufan lebar kali Ji, suatu keberuntungan aja kalo lo bisa ketemu mereka ber dua" Timpal Ana
"Hahaha iya juga, berarti lo sama Keysa lagi beruntung ketemu gue di sini kan" Ledek Aji
"Yeh PD lo. Kan yang nyapa kita duluan elo. Bukan sebaliknya. Berarti elo yang beruntung ketemu kita di sini hahaha" Ana meledek Aji juga yang akhirnya mereka berhasil tiga tertawa terkekeh
"Sini Ji, ngemil dulu. Ada kentang goreng, burger, sama es krim masih ada 1" Keysa menawarkan makanan yang di belinya di MCD tadi
"Boleh tuh, gue minta es krim nya ya. Kayaknya enak nih. Kentang nya juga lah, nanggung amat es krim engga ada kentang hahaha" Aji langsung duduk di samping Ana dan Keysa menikmati es krim dan kentang goreng yang kini sudah di kunyah nya.