Matahari semakin tenggelam, meninggalkan langit malam nan indah. Suara deburan ombak yang tenang membuat semua orang menjadi nyaman dan damai dalam pikiran.
Suara Adzan maghrib pun berkumandang. Mushola-mushola kecil sudah mulai di datangi para pengunjung Ancol untuk melakukan sholat maghrib berjama'ah.
"Udah Adzan, kita sholat dulu yok" Ajak Abi
"Iya yok. Oya, Key, An, kalian mau nonton konser di panggung sana gak? " Tanya Aji
"Iya, kami memang mau nonton konser di panggung gede sebelah sana. Tapi kami belum sempat liat siapa yang akan perfom malam ini" Jawab Keysa
"Kebetulan, kami juga mau nonton. Kalian ber dua bareng kita aja kalau gitu. Tapi kita sholat maghrib dulu. Yuk! " Ajak Aji
"Yaudah yuk kita ke mushola" Ana mengiyakan tawaran Aji untuk bergabung
"Gue tunggu luar ya, gue belum mandi bersih" Lagi-lagi keluar alasan dari mulut Keysa
"Lama ya Key engga sholat nya. Hahaha" Adam meledek dan beranjak dari tempat duduknya
"Yee, emang belum mandi bersih gue. Mau liat darah gue lo? Masih ada nih dikit" Keysa pun tidak tinggal diam di ledek seperti itu oleh Adam
"Jijik weq" Adam langsung berjalan meninggalkan Keysa
"Yaudah yuk kita ke mushola dulu" Aji yang langsung mengikuti Adam dan Abi dari belakang
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Di dalam Dufan,Resti dan Radini pun mulai siap-siap untuk keluar dari sana. Mengambil motor di parkiran dan langsung tancap gas ke pantai karnaval untuk menemui Keysa dan Ana yang sudah sejak tadi ada di sana.
Tidak butuh waktu lama Resti dan Radini pun tiba di depan pantai karnaval, kini mereka mulai kebingungan mencari area parkir motor karena terlihat semua parkir terdekat sudah penuh.
"Kak, kita parkir dimana nih? Kok penuh banget begini ya parkiran nya? " Resti yang melihat sekitar dan langsung kebingungan melihat semua area parkir sangat padat
"Hem, sabar Res. Kita liat pelan-pelan ya. Kamu liat area parkir di sebelah kanan, kaka liat di sebelah kiri. Oke? "
"Oke kak, tapi kok keliatan nya full banget. Sesek begitu"
"Pasti ada yang nyempil deh. Perhatiin aja baik-baik ya"
Mereka menyusuri tiap area parkir pantai karnaval. Sudah hampir sampai di ujung arena pantai karnaval tapi mereka belum menemukan juga tempat untuk meletakkan motor nya.
"Kak, itu di paling ujung pantai ada tuh kak" Resti menunjuk paling ujung pantai
"Mana Res? Oh itu di sana ya? Jauh banget sama panggung nya Res. "
"Ya gapapa lah kak, dari pada kita engga kedapetan parkiran, malah ribet kak"
"Iya sih, yaudah deh. Gas kita ke sana. Tapi jalan ke deket panggung sana jauh banget, kamu gapapa Res? Nanti capek loh"
"Ihhh gapapa kali kak, santai aja sama aku. Kaki ku kuat banget loh. Hahaha"
"Dasar. Yaudah deh kita taro sini dulu motor nya. Sini helm kamu di sangkut di sini" Radini menunjuk bagian gantungan motor nya
"Nih kak." Resti memberikan helm nya dan langsung merapikan tatanan rambutnya
Resti yang sudah turun dari motor langsung meninggalkan Radini yang masih merapikan helm nya. Resti duduk di pinggir pantai sembari menyisir rambutnya dan menyeka wajahnya dengan tisu basah.
"Res, yuk jalan ke arena panggung sana" Ajak Radini
"Ih tar dulu kak, dandan dulu yuk. Muka kita dekil banget loh ini"
"Gue engga bawa tisu basah. Biarin aja lah begini aja"
"Ini aku bawa kak. Nih pake aja kak"
"Yaudah aku minta 1 ya, heheh"
"Ambil kak. Eh iya kak, kenapa sih kakak nih kalo ngomong aneh? "
"Hah? Aneh? Kenapa? "
"Iya aneh, kadang-kadang ngomong nya pake kata Aku, kadang-kadang gue. Jadi engga konsisten. Hahaha"
"Eh peka juga lu akhirnya. Maaf ya aku emang gitu. Senyaman aku aja kadang kalo ngomong sama orang selama itu sopan. Hahaha"
"Ya gapapa si kak. Aku nanya aja, dan rada heran. Berubah mulu soalnya kak. Hahahah"
"Iya sorry ya. Tapi lu nyaman aja kan Res? Atau engga nyaman? "
"Nyaman aja aku mah kak. Santuyyy"
"Oke lah kalo gitu. Santuy juga kalo gitu gue hahah"
"Aku udah kelar dandan nih kak. Udah cantik. Cus kita susul yang lain"
"Oke, yuk gas"
Mereka berjalan beriringan menyusuri bibir pantai sambil menenteng sepatu nya masing-masing. Sesekali keduanya sengaja memasukkan kaki nya ke dalam air pantai.
"Eh kak, itu ada jagung bakar di sana. Beli yuk" Ajak Resti sambil menunjuk pedagang jagung bakar itu
"Kamu mau? Ayok lah kita beli dulu. Eh tapi nanti kalo yang lain nungguin kita kelamaan gimana? "
"Ah biarin aja kak, paling mereka nonton konser di sana. Soalnya kayaknya itu konser udah mau mulai kak. Denger deh udah rame banget dari sebelah sana"
"Iya sih. Yaudah yuk kita jajan aja dulu"
Mereka ber dia berjalan ke arah pedagang jagung bakar yang tidak jauh dari pandangan.
"Pak, beli jagung baakarnya 1" Resti yang langsung saja memanggil tukang jagung bakar dengan semangat
"Saya juga 1 ya pak" Timpal Radini
"Iya sebentar ya neng" Saut bapak penjual jagung bakar.
"Kak, itu ada sosis bakar juga. Lu gak mau kak? " Tanya Resti pada Radini
"Hmm, engga deh Res, kayaknya udah kenyang deh makan jagung bakar 1 doang, lu mau? Kalo mau beli aja Res"
"Iya pengen, hehehe. Tapi itu kan jumbo kak, kayaknya gue engga bakal abis sendirian. Nanti join ya makan sosis nya. Mau kan? "
" Yaudah oke. Nanti bagi 2"
"Asikk kalo gitu"
"Pak sama sosis bakar nya 1 ya pak" Teriak Resti pada bapak penjual jagung bakar
"Oke neng. Tunggu ya"
"Oke Pak. Kita tunggu di sana pasir sana ya pak" Sambil menunjuk bagian pasir pantai yang sekeliling nya juga sudah banyak orang yang menggelar tiker untuk alas duduk
"Iya neng. Nanti bapak antar ke sana ya" Saut bapak penjual jagung bakar
"Ayo kak kita ke sana. Duduk di pasir sambil liatin ombak, sambil nge halu juga engga papa hahaha"
"Mau ngehaluin siapa Res?"
"Kak Adam contoh nya. Hahahah"
"Eh buset, itu kan gebetan si Keysa. Kaka lu sendiri Res. Masa iya mau lu galauin juga laki orang hhahaha"
"Tapi emang mereka udah ada status pacaran kak? Belum kan? Bisa lah maju juga gue. Hahaha"
"Hihhh rada-rada lu. Ngamuk nanti si Keysa. Baru tau rasa!"
"Urusan belakang tu kak. Yang penting tergantung kak Adam. Dia mau pilih siapa. Aku atau kak Keysa. Hahaha"
"Wah bocah stres"
"Tapi kakak diem-diem. Ini rahasia kita berdua oke"
"Iya oke"