Chereads / Tak pernah usai. / Chapter 2 - BAB 2

Chapter 2 - BAB 2

Masih di hari yang sama.

Ayah dah Adbizar selesai mencuci mobil juga motor dan membersihkan semua peralatan yang di pakainya.

"Ayah, Abi, Sudah siang. Ayo makan siang dulu. Ibu sudah selesai masak nih" Panggil Ibu dari arah dapur dengan nada sedikit tinggi .

Masuk ke dalam rumah, menuju dapur. Melihat istrinya memasak makanan kesukaan nya dan anaknya. Seketika mukanya langsung sumringah. Padahal tangan nya masih basah karena baru selesai cuci motor dan mobil, tetap aja tangannya menyomot 1 potong tempe makanan favorit nya.

"Wah, ibu masak sayur menir, sambel, tempe, tahu dan ikan cue goreng? Enak banget kesukaan Ayah dan Adbizar ini tuh"

Sayur menir adalah sayur bayam, yang di masak campur jagung yang sudah di ulek dan beras yang sudah di rendam beberapa jam sebelum nya. Dan beras tersebut di ulek bersamaan dengan jagung nya dan lanjut di masukan ke air yang mendidih lanjut masukan daun bayam.

"Wah iyaaa, Ibu masak enak ya Yah hari ini. Wangi nya sampai ke rumah tetangga 😍"

"Kalian berdua bersih bersih badan dulu dan cuci tangan. Abi ganti baju, bajunya basah nak. Kalau sudah, kalian ke meja makan lagi. Kita makan bersama. Sembari Ibu menunggu kalian, biar Ibu lanjut menghidangkan makanan di atas meja makan kita." Ibu berbicara dengan tangan yang masih memegang termos air panas karena sedang menuang air panas untuk membuat teh dan kopi untuk anak dan suaminya.

"Siap bos" Ucap anak dan Ayah serentak sambil berlalu meninggalkan Ibu nya sendiri di dapur.

20 menit berlalu Ayah dan Abi sudah selesai membersihkan badan dan sudah duduk di meja makan bersama Ibu nya.

Ayah memimpin doa makan, dan mereka ber 3 makan dengan tenang tanpa ada suara ataupun pembicaraan di atas meja makan. Sudah kebiasaan keluarga ini kalau sedang makan tidak ada yang berbicara kecuali makanan sudah selesai dan sudah beranjak dari meja makan.

15 menit berlalu Ayah, Ibu dan Abi sudah menyelesaikan makan siang nya. Masing-masing mencuci piring yang sudah di pakai di wastafel.

Setelah makan, mereka duduk di ruang keluarga dan menonton televisi.

"Bu, Abi, besok kita jalan jalan ke taman ya. Kita piknik dan foto foto. Nanti Ayah mau cetak hasil nya" Ajak Ayah

"Ayok yah, Abi mau. Sudah lama juga kita engga pernah jalan keluarga. Ibu mau kan Bu? "

"Oke, besok Ibu masak yang enak buat kita piknik" Jawab Ibu sambil mengacungkan jari jempol nya dan tersenyum

Tiba-tiba terdengar suara memanggil nama Adbizar dari luar.

"Assalamu'alaikum, Abi" Panggil nya

Adbizar cepat cepat beranjak dari sofa dan mengarah ke sumber suara.

"Waalaikumsalam, eh Aji, Adam. Masuk sini. Apa kabar kalian? "

Ya, Adam dan Aji adalah teman baik Adbizar dari Sekolah Dasar. Mereka 1 sekolah bahkan selalu 1 kelas saat di bangku Sekolah Dasar. Maklum, pada zaman nya dulu, SD mereka hanya ada 6 kelas. Jadi memang hanya di pakai untuk siswa siswi kelas 1 sampai Kelas 6 saja tanpa ada kelas 1a, 1b dan seterusnya. Mereka ber tiga mulai berpisah sekolah setelah SMP dan SMA. Adam dan Aji bersekolah di sekolah Negeri, sedangkan Adbizar setelah lulus SD lanjut sekolah pesantren sampai Kelas 12 atau setara dengan kelas 3 SMA. Mereka terakhir bertemu saat liburan sekolah tahun lalu, dan baru bertemu lagi di liburan sekolah tahun ini. Mereka ber tiga sudah seperti saudara, orang tua mereka pun saling kenal dan akrab satu sama lain.

"Alhamdulillah kita baik Bi, lo apa kabar? Kita kangen banget sama lo Bi. Udah lama kita engga ketemu. Lo juga jarang hubungi kita karena ada batasan waktu untuk pegang handphone di pesantren kan" Ucap Aji dan Adam sambil bersalaman dengan Abi dan mereka ber tiga berpelukan melepaskan rindu karena memang sudah sangat lama sekali tidak bertemu.

"Alhamdulillah aku juga baik. Iyaa kita lama banget engga ketemu ya. Kangen juga aku sama kalian loh" Ucap Abi sambil menghantarkan Adam dan Aji duduk di ruang tamu.

Tiba tiba Ibu Abi datang ke ruang tamu dengan membawakan minuman juga makanan ringan di nampan yang di bawa di tangannya.

"Eh, ada nak Aji dan nak Adam, apa kabar? Orang tua kalian sehat nak? Ini ibu buatkan minuman, di minum ya"

"Eh tante, Alhamdulillah orang tua saya sehat. Tante sehat kan? Om juga sehat kan tante? Jawab Aji dan Adam sembari menjabat tangan Ibu Abi dan mencium tangannya.

"Alhamdulillah tante dan om sehat sehat nak. Yaudah lanjut ngobrol sama Abi nya, tante tinggal dulu" Sambil berlalu meninggalkan Adbizar dan kedua temannya.

Percakapan 3 orang ini di mulai. Aji yang memiliki watak jail, dan Adam yang selalu stay cool.

"Bi, di pesantren selama itu engga bosen? Udah punya gebetan belom lo? Jangan mau kalah sama Adam Bi, gebetan nya banyak tuh dia" ledek Aji

Adam yang sedang asik makan kacang dan minum es teh buatan Ibu nya Abi langsung membulat kan matanya.

"Heh, kenapa gue di bawa bawa? Boong Bi boong, engga punya gebetan gue. Suer deh suer" Gerutunya

"Treeeetetetetttt, ngeles yaaa? Hahaha

Itu Keysa apa kabar? Mau di kemanain? Kok engga di akuin? Jahat lo Dam" Ganggu Aji dengan nada jail nya

"Eh diem lo Ji, gue sumpel mulut lo pake es batu, baru kaku mulut lo kapok" Ucap Adam yang mukanya mulai memerah karena yang di katakan Aji itu benar, Adam memang memiliki gebetan bernama Keysa.

"Kan kan kannnn. Mukanya merah. Malu tuh maluuuuu. Hahahah " Ledek Aji dengan tertawa terbahak. Abi pun sesekali ikut tertawa karena kekonyolan ke dua temen nya ini.

"Udah Ji, kasian loh si Adam di ledekin kaya gitu. Kalau dia emang punya gebetan, ya biarlah. Kamu ini, engga pernah berubah jail nya ya" Ucap Adbizar sambil menepuk pundak Aji.

"Hahaha, Oke oke. Tapi itu fakta loh Bi, Adam emang punya gebetan namanya Keysa. Jadi, lo gimana? Udah punya gebetan di pesantren belom? Hahaha"

"Apaan sih kamu Ji, aku masih fokus sekolah. Nimba ilmu agama juga ilmu dunia biar bisa jadi orang yang berguna buat sekitar dan orang sukses. Aku sama sekali belum kepikiran buat dekat dekat dengan perempuan."

"Bagus Bi, pertahankan sikap lo itu ya. Jangan kaya si Aji yang kerjaannya ngebully gue terus. Padahal, dia sendiri juga banyak gebetan nya. Ada 5 orang mungkin tuh. Di sekolah nya sendiri ada, siswi dari sekolah lain juga ada. Hahaha" Balas Adam menyudutkan Aji yang sedaritadi memojokkan nya juga.

"Eits, jelas dong. Kalian ber dua liat lah. Ketamvanan gue ini. Siapa sih cewe yang engga suka sama Aji Prakasa ini? Hahahah" Jawab nya dengan penuh kepercayaan dirinya.

Bay the way, Aji memang memiliki wajah yang lumayan tampan. Badannya yang tinggi besar dan juga atletis. Di sekolah pun dia sengaja memakai baju yang sedikit pres badan agar dadanya yang bidang jelas terpampang nyata.

"Huwek, huwek, Huwek" Adam bersuara seperti muntah tapi tidak muntah sungguhan.

"Kalian ini benar benar ya. Tidak pernah berubah dari jaman kita SD." Ucap Abi sambil menggelengkan kepalanya karena melihat kelakuan teman temannya ini.

"Hahah jangan kapok ya Bi, peace! " Ucap Adam dan Aji

"Oya Bi, lo libur masih lama kan? Kapan kapan kita main ya. Jalan jalan keluar. Hiling kita hiling, sekolah mulu. Hiling lah biar kaya orang orang, hahaha" Ajak Aji dengan nada sombong.

"Oke, nanti kita chat aja. Atur kita mau pergi kemana ya. Mumpung aku di rumah, aku juga bisa pegang handphone tanpa di batasi"

"Oke deh, kalau gitu gue sama Adam balik dulu ya. Udah pengen maghrib. Salam buat Ibu bapak lo. Byee Bi, assalamu'alaikum"

"Oke, kalian TITI DJ ( hati hati di jalan) ya, waalaikumsalam "