Masih di kediaman Shinta.
๐ผ๐ผ๐ผ๐ผ๐ผ๐ผ๐ผ๐ผ๐ผ๐ผ๐ผ๐ผ๐ผ๐ผ๐ผ๐ผ
"Shin, kamu kok bisa bareng sama om Isyam dan tante Hana? Gimana ceritanya? " Tanya ayah nya
"Oh, tadi aku lagi main di Taman Cempaka sama temen-temen. Sama Radini, Ana, Aji, juga Adam. Tapi ternyata ketemu keluarga tante Hana yang kebetulan lagi piknik juga di sana. Dan ternyata anaknya tante Hana si Abi, dia temen kecil nya Adam dan Aji." Gitu cerita nya yah
"Oh gitu, dunia memang selebar daun kelor ya. Kamu waktu kecil juga sering main sama Abi anaknya tante Hana. Dan ternyata temen sekolah mu juga teman kecil nya Abi" Ucap ayah Shinta terlihat heran karena semua serba kebetulan
"Yasudah kalau gitu kamu istirahat ya nak. Sudah malam"
"Oke. Oya yah, Shinta minta uang jajan dong. Uang jajan Shinta sudah habis. Tadi pagi Shinta minta uang ke Ibu karena uang Shinta bener-bener udah engga cukup buat main "
"Yaudah besok ayah transfer ke ATM kamu ya"
"Oke. Makasih ya yah. Good night" Kata Shinta
" Iya sayang sama-sama. Night to sayang"
Shinta berlalu ke arah kamar tidur . Dan Ayah nya juga berlalu ke kamar tidur nya. Di sana Reni mamah tiri Shintaย sudah menunggu suaminya di kamar, Reni penasaran siapa tamu tadi, kenapa suaminya terlihat begitu akrab dengan tamu-tamu itu. dan gimana ceritanya Shinta bisa pulang bersama mereka.
Di dalam kamar, dan mendapati istrinya yang belum terlelap.
"Eh sayang, kok kamu belum tidur? " Tanya Ibnu
"Iya, aku nunggu kamu"
"Eh ada apa? Ko tumben engga tidur duluan? "
"Aku mau tanya"
"Tanya apa mah? "
"Tamu kita tadi itu siapa? Kok kayaknya kamu akrab banget? "
"Oh jadi kamu penasaran ya? "
"Iya lah aku penasaran mas "
"Penasaran aja, atau penasaran banget nih? " Ibnu mulai menggoda istrinya
"Penasaran banget mas. Ayo lah cepet jelasin dulu. Aku belum bisa tidur tenang kalau kamu belum jelasin." Gerutu istrinya
"Jadi Hana itu teman baiknya mantan istri ku, nah Isyam itu suaminya Hana. Nah Abi yang anak laki-laki itu, dia anaknya Hana. Dulu waktu kecil, Shinta sering di ajak main sama Abi." Gitu loh sayang
"Oh gitu, jadi gimana cerita nya Shinta bisa bareng mereka pulang nya? Shinta juga pasti udah lama engga ketemu mereka kan? Kok bisa mereka saling kenal? " Sangking penasarannya, sampai sampai banyak sekali pertanyaan yang keluar dari mulut istrinya Ibnu.
"Astaga, satu-satu nanya nya sayang. Kan ayah jadi bingung loh mau jawab yang mana dulu. " Ibnu menggaruk kepalanya karena pusing dengan pertanyaan istrinya.
"Yaudah jawab pertanyaan yang kamu inget aja dulu. "
"Jadi tadi tuh Shinta main ke Taman Cempaka sama temen-temennya. Dia sama Radini, Ana, Aji dan Adam. Nah waktu mereka lagi keliling taman, Adam liat ada keluarga mba Hana lagi piknik di taman itu juga. Kebetulan sepertinya. Adam dan Aji ini ternyata teman kecil Adbizar anaknya mba Hana. Pasti si Adam yang menyapa keluarga mba Hana, dan ternyata mba Hana masihย kenal dengan Shinta, walaupun si Shinta ini memperkenalkan nama atas nama Keysa."gitu cerita nya mah
"Oh begitu, pantesan kamu keliatan akrab banget sama mereka, ternyata teman lama mu."
"Iya mah, udah lama banget ayah engga ketemu mereka "
"Yaudah kalau gitu mamah udah lega, udah engga penasaran lagi, mari kita tidur yah. Udah malem juga. Besok kamu harus kerja kan"
"Iya mah, selamat malam sayang"
"Good night sayang. " Mematikan lampu dan mulai terlelap.
Di sudut kota lain, keluarga Abi baru saja tiba di rumah. Adam dan Aji juga ikut turun di rumah Abi karena rumah mereka tidak jauh dari rumah Abi.
"Om, tante terima kasih buat hari ini ya. Terima kasih piknik nya, terima kasih juga sudah mau di repotkan teman teman kami " Ucap adam
"Iya nak Adam. Sama-sama" Ucap ayah dan ibu Abi
"Kalau gitu, saya dan Aji pulang ya om, tante. Bi, kita duluan ya. Jangan lupa isi kuota lo. Biar enak whatsapp an nya."
"Oke Dam" Jawab Abi
"Assalamu'alaikum semua nya. Kami pamit ya" Mencium tangan ayah dan ibu Abi lalu berlalu pulang ke rumah masing-masing.
"Mari Yah, Bu, kita masuk ke rumah. Biar Abi bantu membawa barang barang nya"
Turun dari mobil dan membawa barang barang menuju dapur.
"Sudah letakan saja di sana Bi, biar ibu yang membereskan nya. Kamu pergi bersih-bersih badan aja. Mandi ganti baju. Kita juga belum solat isya kan. Nanti kita sholat jamaah sebelum tidur ya" Perintah ibu nya
"Baik bu, kalau gitu Abi ke atas dulu. Abi mandi dan ganti baju. Baru kita sholat isya ya bu"
"Iya nak"
"Ayah juga. Mandi dulu yah, bersih-bersih. Selesai ayah mandi, biar gantian ibu yang mandi setelah membersihkan barang barang bawaan kita tadi" Perintah ibu Abi
"Siap bos" Jawab ayah nya
Tidak butuh waktu lama, Ibu Abi selesai membereskan barang-barang bawaanya. Dan mencuci apa yang perlu di cucinya.
Lanjut ke kamar dan ternyata ayah Abi sudah selesai mandi dan sudah rapi dengan baju koko juga kopiah di kepalanya.
"Yah, tunggu ya. Ibu mandi sebentar"
"Iya bu. Ayah dan Abi tunggu ibu di ruang sholat ya"
"Oke yah"
5 menit berlalu, Ayah dan Abi sudah berada di ruang khusus untuk Sholat. Mereka duduk sejajar menunggu ibu nya datang.
"Abi, Ayah.. Ibu sudah siap nih. Mari kita sholat isya. Sudah kemalaman" Ajak ibu nya
"Iya, bu" Jawab Ayah dan Abi
Ayah mengimami sholat isya kali ini, Abi dan Ibu yang menjadi makmum nya.
10 menit berlalu, sholat isya selesai di lakukan. Berdoa dan berdzikir setelah sholat pun tak lupa di kerjakan.
Mencium tangan ibu dan ayahnya "Bu, Yah, Abi ke kamar duluan ya. Abi sudah ngantuk" Pamit Abi ke pada ke dua orang tuanya.
"Iya nak. Silahkan. Pasti kamu capek banget ya seharian jalan jalan. Selamat malam ya bi" Ucap ayah dan Ibu nya
"Iya , Abi kayaknya lelah banget Bu, Yah. Ngantuk banget mata Abi. Sisa 5 wat Heheh. Selamat malam Ayah, selamat malam Ibu" Berdiri dan meninggalkan Ayah juga Ibu nya di ruang sholat
"Yasudah yuk yah, kita masuk ke kamar juga. Kita istirahat. Kamu pasti capek seharian nyupir mobil buat aku dan anak anak. Istirahat yang cukup besok kamu harus ke bengkel kan? Yuk kita tidur" Ajak ibu
"Iya bu. Mari kita naik ke atas. Kita ke kamar"
Ayah Abi memiliki usaha bengkel motor yang tidak terlalu besar tapi cukup untuk menafkahi keluarga nya. Dia juga menjual berbagai macam sparepart motor dan memiliki karyawan. Sedangkan Ibu nya, hanya seorang Ibu rumah tangga yang mengajar mengaji anak-anak kecil sekitar rumah nya. Keluarga Abi terkenal sebagai orang yang dermawan di lingkungan rumah nya dan di lingkungan sanak saudara nya. Maka dari itu ke dua orang tua Abi berharap anaknya bisa menjadi orang yang berguna bagi orang banyak, dan bisa mengamalkan ilmu agama yang di miliki untuk sekitarnya.