Chereads / Tak pernah usai. / Chapter 9 - BAB 9

Chapter 9 - BAB 9

Jam menunjukkan pukul 13.00 Wib.

Matahari sudah tepat berada di atas kepala. Padat nya ibu kota , dan banyak nya motor mobil yang berlalu lalang membuat kemacetan terjadi sangat luar biasa. Hampir semua orang yang berkendara saat ini menjadi orang yang temperamen.

Panas yang menyengat, macet, dan suara klakson yang berasal dari mobil dan motor saling bersahut-sahutan membuat suasana semakin runyam.

Pejalan kaki yang harusnya memiliki hak untuk jalan di trotoar pun sudah kehilangan hak nya, karena jalanan khusus yang dibuat oleh pemerintah untuk pejalan kaki sudah di rampas oleh para pengguna motor yang sudah tidak sabar ingin cepat sampai tujuan nya masing-masing.

Siang ini, di bawah teriknya sinar matahari. Radini, Dan Ana berboncengan motor lengkap dengan helm, masker, sarung tangan , kaos kaki juga sepatu. Mereka akan menjemput Keysa di rumah nya. Entah mau pergi kemana, tapi ke dua perempuan ini saat ini hanya punya satu tujuan, yaitu ke rumah Keysa.

20 menit menyusuri jalanan ibu kota dengan berbagai hiruk pikuknya, sampailah Radini dan Ana di kediaman Keysa. Mereka segera memarkirkan motor nya dan mengetuk pintu rumah Keysa.

Tok.. Tok... Tok..

"Assalamu'alaikum, Keysa" Radini dan Ana memberi salam bersama

"Waalaikumsalam, eh kak Ana sama kak Radini. Cari kak Shinta ya? " Resti menyambut kedatangan Ana dan Radini

"Iya dek. Keysa nya ada? " Tanya Radini

"Ada kak di kamarnya, masuk aja. Yuk aku antar ke kamarnya" Ajak Resti

"Makasih ya" Kata Ana dan Radini

Masuk ke dalam rumah, menutup pintu dan berjalan menaiki anak tangga satu demi satu. Kamar Keysa ada di pojok kanan setelah anak tangga terakhir.

"Di sini kak, kamar kak Shinta" Ucap Resti

Tok.. Tok.. Tokk.

"Kak Shinta, buka pintu. Ada temen lo nih. Kak Radini sama kak Ana" Teriak Resti di depan pintu Keysa

"Iye bentar" Jawab Keysa dari dalam kamar nya.

"Eh Res, kok Keysa kalau di rumah di panggil Shinta sih? " Tiba tiba Ana menanyakan hal yang membuat nya sedikit bingung. Walaupun dia tau nama lengkap sahabat nya ini

"Oh iya kak, kalau di sekolah kak Shinta memang di panggil Keysa, tapi kalau di rumah Shinta. Karena ayah yang minta aku dan mamah buat panggil kak Shinta dengan sebutan itu. Katanya itu panggilan kesayangan kak Shinta dari ayah dan Ibu kandung nya" Resti menjelaskan

"Oh begitu ya. Oke oke paham sekarang" Jawab Ana sambil menganggukkan kepalanya tanda paham penjelasan dari Resti

Tidak beberapa lama, Keysa membuka pintu.

"Eh kalian, ngapain ke sini? Masuk dulu sini ke kamar gue! " Ajak Keysa

Radini, Ana dan Resti masuk ke kamar Keysa.

"Eh eh eh, elo ngapain ikut masuk ke kamar gue Res? Balik sana ke kamar lo sendiri! " Usir Keysa

"Ih kak, gue kan juga mau ikut maen di kamar lo" Rengeknya.

"Ihh kaga kaga kaga. Balik ke kamar lo sana ah. Jangan ganggu gue sama temen-temen gue! Maen aja sana sama temen-temen lo. Engga punya temen lo ye? Makanya jadi orang jangan angkuh, jangan iri dengki " Keysa kembali mengusir Resti dan menghardiknya

"Ih pelit banget sih lo kak" Ucap Resti sambil menundukkan kepala nya

"Eh Key, udah sih. Biarin aja Resti gabung di sini. Kasian dia " Ucap Ana

"Tuh temen lo aja baik. Lo nya aja yang pelit KEYSSAAA! " Ujarnya sengak karena mendapat bantuan dari Ana

"Heh, bener bener lo ya. Di kasih ati minta jantung " Keysa semakin memuncak emosinya

"Udah udah. Kok malah jadi berantem sih. Resti sini duduk bareng kita. Jangan dengerin kakak kamu yang sedikit sakit itu ya" Ajak Radini

"Kali ini lo boleh gabung, asal jangan aneh aneh kelakuan lo. Jangan ngelakuin hal yang bikin gue sama temen-temen gue malu! " Peringatan Keysa ke adiknya

"Siap bos! Lagian kayak mau ngelakuin apaan aja gue kak. Heran dah. Pikiran lo ke gue jelek mulu. Kaga ada bagus bagus nya. Hemmm" Resti menggelengkan kepala nya

"Dah diem lo"

"Jadi kalian ke sini ada apa? " Tanya Keysa ke pada kedua temannya

"Engga ada apa-apa kok, kita ke sini cuma pengen ajak lo keliling keliling aja. Motor-motoran yok! "

"Wahhh, ayo kak ayo. Aku boleh ikut ya? Di bawah kan ada motor kak Shinta. Iya kan kak? " Jawab Resti yang sangat senang

"Dihhh, apaan sih lo? Yang di tanya gue, Shinta! Bukan elo, Resti! " Saut Keysa dengan wajah yang sangat jengkel

"Yaudah sih kak. Jutek mulu deh lo sama gue. Gue kan cuma pengen ikut keliling keliling ukur jalan raya sama kak Shinta, kak Ana dan kak Radini" Resti menundukan kepala nya

"Udah udah Key. Lo tuh kenapa si sama adeknya sendiri kok engga pernah akur. Heran banget deh gue sama lo" Ana yang mencoba menjadi penengah antara kaka beradik ini

"Lo tuh engga tau apa apa soal anak ini An. Makanya dari tadi lo sama Radini belain dia mulu. Kalau lo berdua tau kelakuan ni anak, gue yakin lo berdua bakal dukung kelakuan gue ke dia kaya gini"

"Yaudah dong gays, kok malah pada ribut begini. Jadi Keysa, lo mau engga ikut kita jalan jalan keliling kota? Kita ukur jalan. Yuk. Mumpung masih liburan sekolah nih. " Ajak Radini

"Yaudah yuk. Kita engga ada tujuan ke suatu tempat ? Masa kita cuma ukur jalan doang siang siang bolong begini. Kan panas tau"

"Yaudah kita ukur jalan aja dulu. Nanti kalau laper, haus, kita cari tempat nongkrong" Ana meyakinkan Keysa

"Oke deh kalau gitu. Tunggu sebentar, gue ganti baju dulu ke kamar mandi. Eh iya, Resti kalau lo mau ikut gue sama temen-temen, buruan ke kamar, ganti baju lo. Engga pakek lama. 10 menit gue tunggu di bawah. Dalam waktu 10 menit lo engga turun, lo kita tinggal" Ancam Shinta ke adik nya

"Oke oke kak. Tunggu gue sebentar. Kak Radini, kak Ana. Aku ke kamar dulu ya ganti baju. Tungguin aku ya kak, jangan tinggal aku. Oke! "

Keluar kamar Shinta dan berlari menuju kamar nya sendiri. Kalau kamar Shinta ada di bagian sebelah kanan setelah anak tangga paling atas sebaliknya, kamar Resti ada di sebelah kiri setelah anak tangga paling atas.

8 menit berlalu, Keysa keluar dari dalam kamar mandi dan sudah rapi dengan kaos oblong, celana levis, jaket levis, topi, dan sepatu ketsnya. Rambut yang hanya di ikat satu asalkan tidak mengganggu saat berkendara itu sudah cukup baginya.

"Gue udah rapi nih, ayo turun" Ajak Keysa

"Eh tapi adek lo mana? Belom selesai dia ganti baju " Ana teringat Resti

"Yaudah kita tunggu dia di bawah aja. Gue juga mesti ngeluarin motor dulu dari dalem garasi"

"yaudah yok"

Keluar kamar dan berjalan beriringan menuruni anak tangga satu demi satu. Penampilan Ketiga perempuan ini terlihat sangat siap untuk berkendara.

Ana yang penampilan nya tidak beda jauh dari Keysa, hanya beda model jaket yang dikenakan saja. Sedangkan Radini, tetap memakai jilbab yang sopan, dan memakai rok yang memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai rok dan sebagai celana.

Sampai di lantai bawah, Keysa masuk ke dalam garasi dan mengeluarkan motor R15 miliknya. Terlihat lebih besar motor dari pada orang yang mengendarai, tapi Keysa sudah sangat lihai dalam menunggangi kuda besinya ini.

"Bremmm.. Bremmmm.. Breeemmmm"

Suara nya sangat kencang, tentu saja berasal dari dalam garasi. Ya Shinta sedang menyalakan mesin kuda besinya ini. Sesekali melihat ke bawah motor, dan mengecek kabel kabel Rem nya.

Terlihat aman, dan Shinta keluar dari garasi menemui ke dua temannya.

"Ayo kita jalan. Udah siang banget nih. Panas" Ajak Shinta

"Yeh tar dulu, adek lo mana? " Tanya Ana

"Hadeh emang nyusain tu bocah. Kan gue bilang kaga usah di ajak dia. Repotin kita doang"

"Restiiiii, woy Resti... Cepetan turun! Gue tinggal nih ya kalau lama! " Teriak Shinta dari lantai bawah

Teriakan Shinta membuat mamah nya keluar dari kamar dan melihat langsung ke depan rumah untuk memastikan ada keributan apa di luar rumah nya.

"Loh ada nak Ana dan Radini? Sudah lama nak di sini? " Tanya mamah tiri Shinta

"(Mencium tangan) Sudah hampir 1 jam tante. Hehe maaf ya tante kami lancang masuk ke rumah tante. Tapi tadi kami ditemani Shinta kok tan" Ucap Ana dan Radini yang merasa tidak enak karena memang sejak tadi belum bertemu dengan mamah nya Keysa

"Oh iya engga papa. Kalian mau kemana ini? Sudah cantik cantik sekali? "

"Kami mau jalan jalan tante, ukur jalan besar. Hehe" Saut Radini