Kakek Tongkat Setan masih berada di posisinya. Dia belum membalas serangan wanita tua itu meskipun hanya satu kali saja. Datuk sesat tersebut ingin melihat sebenarnya sampai di mana kemampuan lawan.
Tusukan pedang yang dilayangkan Dewi Mawar Putih datang secara beruntun. Tusukan itu seolah-olah tiada habisnya. Pergi satu datang sepuluh. Pergi sepuluh datang seribu. Selain daripada hal tersebut, tusukan itupun mengincar seluruh tubuh Kakek Tongkat Setan.
Mau tak mau ia sendiri dibuat kerepotan untuk menangkis semu serangan tersebut.
Benturan antar senjata pusaka terus terdengar mengiringi jalannya pertarungan di antara mereka berdua. Sejauh ini, setelah pertarungan mencapai lebih dari delapan belas jurus, posisi Kakek Tongkat Setan mulai terlihat seakan terdesak.
Kecuali hanya menghindar atau menangkis, rasanya ia tidak bisa melakukan tindakan apa-apa lagi.
Jurus tusukan itu memang bukan jurus biasa.
Justru itu adalah salah satu jurus andalan milik wanita tersebut.
