Chereads / I'M LEADER MAFIA / Chapter 3 - CHAPTER 3

Chapter 3 - CHAPTER 3

Setelah kejadian vanessa kehilangan mamanya. Vanessa memutuskan untuk meninggalkan Negara C menuju ke Negara A. Negara yang begitu keras terhadap orang baru.

"Aku harus meninggalkan negara ini. Dan aku akan kembali untuk membalaskan dendamku." Gumam vanessa yang bersiap-siap dengan barang-barangnya.

"Tapi bila aku pergi siapa yang akan mengurus rumah ini, apa aku jual saja, ah rumah ini kan atas nama si brengsek itu. Biarkan sajalah gak lama juga pasti dibutuhkan sama dia." Gumam vanessa lalu melangkah keluar dari rumah atau tempat kebencian vanessa dimulai. Dan menuju ke jalan raya untuk mencari taksi menuju bandara.

Vanessa pergi ke bandara untuk meninggalkan negara kelahiran dan awal kebenciannya terhadap ayah kandungnya. Dia meninggalkan negara C karna alasan pembalasan dendamnya akan ia mulai setelah ia bisa membangun perusahaan atas namanya sendiri.

Untungnya saat ayah dan ibunya memberikan uang selalu ia tabung untuk masa depannya dan untuk masalah butik milik ibunya ia memutuskan untuk diurus orang kepercayaan ibunya selama vanessa pergi.

Kejadian dimana ia kehilangan sang ibu tercinta membuat dirinya menjadi dingin dan tak tersentuh.

Huh untungnya saat mama memberiku uang selalu aku tabung,Setidaknya aku pergi dari negara ini tak jadi gelandangan karna tabunganku. Batin vanessa

Saat tiba di bandara, vanessa langsung memesan tiket untuk pergi ke negara A. Saat ia di dalam pesawat ia menyandarkan kepala di dekat jendela dengan memejamkan matanya.

Oh iya, seingat ku mama pernah mengatakan bahwa di negara A mama membangun perusahaan yang diurus sekretaris nya. Hemm ma nessa janji akan balaskan perbuatan orang itu dan nessa akan mengurus perusahaan mama. Tapi maaf ma dengan terpaksa nessa harus mengganti nama perusahaan tersebut. Nessa tidak ingin orang itu mengetahui ini ma. Huh seandainya mama dulu tidak menikah dengan dia pasti mama masih di samping nessa sekarang. Batin vanessa.

Karena vanessa tau pernikahan mama dan ayahnya karena bisnis perusahaan, waktu itu perusahaan sang ayah akan bangkrut dan akhirnya ia mendapatkan suntikan dana dari perusahaan mama nya dengan perjanjian menikah. Vanessa memasang earphone sambil memejamkan mata karena lelah ia pun tertidur sepanjang perjalanan.

Saat tiba di bandara negara A vanessa segera turun dari pesawat. Ia berjalan tergesa-gesa dan tak melihat kedepan. Sampai ia tak sengaja menabrak seorang pria tampan dan bertubuh atletis dengan beberapa bodyguard berbadan besar. Hingga vanessa terpental kebelakang dan jatuh.

Brukk..

"Aauu.. hei tuan kenapa anda berhenti di depan saya. Menyingkirlah dari hadapan saya." Ucap vanessa dengan menatap orang di depannya dengan tatapan tajam dan membunuh hingga membuat orang yang menatapnya akan bergidik ngeri.

"Hei nona kau yang berjalan tidak melihat ke depan." Ucap pria itu dengan ketus dan tidak memperdulikan tatapan yang diberikan gadis itu.

"Mari nona saya bantu." Ucap sekretaris mengulurkan tangan kepada vanessa

"Gak perlu,bilang pada tuanmu itu bila berjalan memang menggunakan kaki tapi mata harus tetap kedepan. Bisanya menyalahkan orang saja." Bentak vanessa menepis tangan sekretaris. Ia berdiri lalu meninggalkan orang-orang itu dengan perasaan kesal.

Shit..dia yang berhenti didepanku dengan tiba-tiba malah aku yang salah. Dasar lelaki sialan. Batin Vanessa dengan langkah cepat

Hmm gadis menarik. Sampai jumpa lain waktu nona. Batin pria itu, lalu ia meminta kepada sekretarisnya untuk mencari siapa gadis itu.

"Wah kak aku baru tau kalau ada wanita yang berani kepadamu,biasanya kan pasti langsung tergila-gila kepadamu kak, dia berbeda dan menarik. Kak steve berapa kali kakakku yang datar ini mendapat perlakuan seperti itu?" Ucap sang adik kagum melihat keberanian gadis itu.

"Baru kali ini saya tau tuan arjun ada gadis yang berani kepada tuan muda." Ucap Steve sekretaris kakaknya

"Rekor pertama mu kak, kau di bentak oleh gadis." Ucap Arjun kepada kakaknya

"Steve kau carikan data gadis itu." Ucap pria kepada sekretaris dengan wajah datar tanpa memperdulikan perkataan sang adik.

"Baik tuan." Ucap steve. Ia juga heran kenapa bosnya ingin tahu tentang gadis itu,karena selama ia bekerja dengannya tidak ada satupun wanita yang bisa meluluhkan hati tuannya,padahal orang tuanya sudah menyuruhnya segera menikah.