Chereads / I'M LEADER MAFIA / Chapter 5 - CHAPTER 5

Chapter 5 - CHAPTER 5

"Tidak apa-apa bi, kami hanya hampir dirampok." Ucap sang istri dengan nada lembut

"Maafkan kami tuan nyonya, kami tidak bisa menjaga kalian, kami siap menerima hukuman apapun dari kalian tuan nyonya." Ucap salah satu pengawal lalu menundukkan kepalanya dengan penuh penyesalan.

"Tidak apa-apa ini juga bukan salah kalian, ini salah kita berdua yang menolak untuk kalian awasi." Ucap sang suami

Kemudian mereka berbincang-bincang, ada dokter yang sedang mengobati luka tuan rumah itu dan vanessa membantu mengobati luka yang ada pada nyonya tersebut, tak lama kemudian ada 3 mobil yang datang, mereka adalah anak-anak dari pasutri itu.

Mereka tau insiden yang menimpa orang tuanya karena dihubungi oleh salah satu pelayan yang mengatakan bahwa orang tua mereka menjadi korban perampokan. Mendengar itu mereka segera pulang dan melihat kondisi ayah dan ibu mereka.

Brakk

Suara pintu mobil yang ditutup dengan keras. Mereka tergesa-gesa masuk untuk melihat orang tuanya. Vanessa yang mengetahui itu hanya menggeleng pelan.

"Ayah bunda katakan padaku siapa yang melakukan ini pada kalian, katakan, akan aku cabik-cabik tubuh mereka." Ucap anak pertama yang bekerja sebagai tentara.

"Kau pikir dirimu itu werewolf kak." Ucap kedua anak kembar.

"Tidak perlu kalian hajar karna kami sudah ditolong sama gadis ini. Oh iya nak siapa nama mu sayang." Tanya sang ibu sambil mengelus puncak kepala vanessa

"Nama saya Vanessa Aulia nyonya." Ucap vanessa dengan sopan

"Kamu tinggal dimana nak, dan siapa keluargamu?." Tanya sang ayah

"Saya datang dari negara C, disini saya baru pindah dan belum memiliki tempat tinggal, ibu saya meninggal karena dibunuh oleh ayah kandung saya sendiri, di umur 17 tahun ini saya kehilangan ibu saya dan dibuang ayah saya, ayah saya tidak mengakui saya sebagai anaknya, karena kata beliau saya hanya anak haram." Ucap vanessa dengan menundukkan kepala karena peristiwa menyedihkan yang ia alami.

Sang ibu terkejut dan merasa simpati sehingga langsung memeluk vanessa dengan hangat, vanessa yang merasakan pelukan itu langsung menangis karena ia merasakan lagi pelukan dari seorang ibu. Ia berniat mengadopsi vanessa untuk diangkat menjadi anaknya.

"Sssst.. jangan sedih sayang, sekarang kamu tidak sendiri lagi sayang. Panggil aku bunda ya nak, bunda akan mengangkat kamu menjadi anak bunda arin dan ayah agung." Ucap bunda arin sambil menepuk pelan punggung vanessa agar berhenti menangis.

"Iya sayang, kami berdua ingin memiliki anak perempuan tapi tuhan tidak menghendaki. Kami hanya dikaruniai seorang tiga putra. Mulai sekarang kamu jadi anggota keluarga kami sayang." Ucap ayah agung mengelus puncak kepala vanessa. Mendengar itu vanessa hanya diam dan terisak-isak bahagia.

"Wah akhirnya aku punya adik perempuan, sini dek peluk kakak. Oh iya namaku Dean Samudra. Kakak tertua dikeluarga ini."ucap dean lalu berhambur memeluk vanessa dengan hangat.

"Kita kakak kembarmu. Namaku Reno Firli Samudra." Ucap Reno tersenyum hangat ke arah vanessa

"Aku Rino Firli Samudra, aku dan reno hanya lewat 5 menit saja dek. Dan nama ayah adalah Agung Samudra dan nama bunda adalah Arindita Samudra." Ucap Rino dengan nada lembut dan tersenyum hangat.

"Sekarang nama kamu adalah Vanessa Aulia Samudra."Ucap Ayah Agung menambahkan marga keluarganya kepada vanessa

"Terima kasih sudah menjadikan Vanessa bagian dari keluarga ini. Vanessa sangat bahagia. Vanessa janji akan menjaga keluarga ini agar tidak ada hal yang terjadi lagi." Ucap vanessa dengan senyum yang merekah sehingga aura kecantikannya bertambah.

"Sama-sama Princess." Ucap ketiga kakaknya serempak.

"Ayo princess kakak antar ke kamarmu." Ucap Dean menarik lembut tangan vanessa menuju kamarnya.

"Hei kak kau curang kami juga mau mengantar princess ke kamarnya." Ucap Reno kesal dengan sikap kakak pertamanya

"Princess jangan dengarkan mereka berdua ya, anggap saja hanya angin lewat." Ucap dean. Vanessa yang melihat itu hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala.

"Ayah Bunda lihat sikap kak dean yang seenaknya." Ucap Rino dengan nada sedih

"Sudah-sudah kalian ini udah pada besar masih aja rebutan. Bunda mau ke kamar dulu. Oh iya ini koper princess kalian antarkan ke kamarnya ya." Ucap bunda lalu pergi ke kamarnya dan disusul sang ayah

"Aku saja ren, kau duduk saja disini." Ucap rino yang mengambil koper vanessa

"Nggak. Kau saja yang disini biarkan aku yang mengantarkan ini ke kamar vanessa. Aku kakakmu jadi aku yang berhak mengantar koper milik princess." Ucap Reno tangannya merebut koper vanessa dari tangan Rino. Akhirnya mereka tarik-menarik koper princess. Karena mendengar keributan akhirnya Dean muncul dan merebut koper vanessa.

"Berisik kalian berdua berebut karena mengantarkan koper princess. Lebih baik kalian pergi ke kamar kalian untuk membersihkan badan." Ucap dean merebut koper itu lalu melangkah menuju kamar princess

"Kak dean kau menyebalkan." Ucap Reno Rino serentak lalu menuju ke kamar masing-masing dengan perasaan kesal.

Vanessa yang sudah diantarkan Dean ke kamarnya. Segera membersihkan badan dan istirahat. Ia berjanji akan selalu melindungi keluarga baru nya ini. Karena vanessa merasa nyaman bersama keluarga barunya.