Malam hari di mansion keluarga samudra tengah makan malam. Vanessa baru turun dari kamar segera menuju meja makan. Tetapi saat sampai di meja makan ia tidak melihat kakak kembarnya.
"Selamat malam Ayah,Bunda,Kakak." Ucap vanessa sambil mencium pipi Ayah kemudian Bunda Lalu sang kakak pertamanya.
"Selamat malam princess." Ucap serempak dengan senyum hangat.
"Ayah bunda kok nessa nggak melihat Kak Reno dan Kak Rino, Mereka tidak ikut makan malam?." Ucap vanessa penuh tanda tanya. Sebelum bunda menjawab terdengar teriakan dari anak kembarnya yang baru turun dari kamarnya.
"HAI SEMUANYA SI TAMPAN INI AKAN TURUN, MANA TEPUK TANGANNYA." Teriak Reno dan Rino serempak. Vanessa yang melihat itu hanya menggelengkan kepala dengan tersenyum tipis.
"Kalian ini kebiasaan, gausah teriak-teriak ini bukan hutan." Ucap Bunda Arin
"Selamat malam princess." Ucap Reno dan Rino serempak ditambah senyuman hangatnya.
"Selamat malam kak." Ucap vanessa dengan tersenyum lalu menghampiri mereka mencium pipi kakaknya dan kembali duduk.
Mereka pun mulai makan dan tidak ada yang bersuara disana. Hanya dentingan sendok dan piring saja. Setelah selesai mereka memutuskan untuk ke ruang keluarga. Vanessa benar-benar bahagia dengan keluarga angkatnya. Mereka berbincang-bincang dan bercanda.
Kehangatan yang ada dalam keluarga samudra berbeda jauh dengan apa yang pernah vanessa rasakan saat masih bersama ayah dan mama nya dulu. Ayahnya dulu selesai makan malam segera ke ruang kerja nya, ia hanya menyempatkan waktu bersama vanessa dan sang istri disaat weekend saja.
Tetapi vanessa memahami hal itu karena ayahnya sibuk dengan perusahaan ternyata untuk nyatanya tidak. Sang ayah setelah makan langsung ke ruang kerja untuk menghubungi istri keduanya tanpa dicurigai vanessa dan mama nya. Melihat vanessa diam saja Dean merasa ia sedang memikirkan sesuatu.
"Princess kamu kenapa? Kok diam aja, kalau ada yang mau kamu ceritakan ke kita, gapapa kamu ceritain tapi kalau kamu belum siap jangan di paksakan yah, sekarang kita keluarga." Ucap Dean mengelus puncak kepala Vanessa. Hal itu membuat vanessa berkaca-kaca dan akhirnya tangisannya pecah. Dean yang melihat itu langsung memeluk adik perempuannya.
"Hiks.. vanessa bahagia kak, selama ini vanessa tidak pernah memiliki keluarga seperti ini hiks.. yang selalu memperhatikan vanessa pasti hanya mama, sedangkan ayah selalu sibuk diruang kerja untuk menghubungi istri keduanya, ayah dulu bisa bermain dengan vanessa dan mama saat weekend aja, itupun hanya di dekat rumah hiks.. untuk liburan pun masih bisa dihitung selama ini kak hiks..hiks.." ucap vanessa terisak-isak di pelukan kakak pertamanya. Dean mengelus punggung vanessa agar tangisannya sedikit berkurang.
"Princess sekarang jangan sedih lagi ya, kak dean janji akan bahagia kan princess, bagaimanapun princess sekarang bagian dari keluarga samudra, jadi princess jangan sedih lagi yah." Ucap dean sambil melepaskan pelukannya dan mengusap pipi vanessa dengan tersenyum hangat.
Melihat itu sang bunda dan ayah hanya bisa tersenyum karena mereka tau bahwa anak-anak mereka sangat susah menerima orang baru, tetapi saat melihat princess mereka langsung akrab dan bahagia.
"Sudah ya princess kak Reno janji akhir pekan kita bersenang-senang." Ucap reno dengan semangat
"Reno jangan kau jerumuskan adikmu ke dunia balap, bunda sangat tidak setuju akan hal itu." Ucap bunda memberi peringatan kepada anaknya
"Bunda tenang saja Reno nggak jerumusin princess ke dunia balap kok. Tapi akan Reno ajarin bagaimana caranya menjadi Queen Racing." Ucap Reno. Mendengar hal itu bunda langsung menjewer telinga Reno.
"Aaadduuhhh sakit bunda, ampun iya Reno gabakal ajak princess ke dunia balap kok, aaddduuhh bunda kalau telinga Reno lepas gimana." Bujuk reno dengan raut muka sedih
"Enak dong kalau telinga kamu lepas, tinggal ke rumah sakit buat pasang lagi dengan telinga gajah." Ucap bunda lalu melepaskan tangannya. Melihat hal itu Vanessa tertawa kecil karena melihat tingkah kakaknya yang membuat sang bunda geram.
"Bunda kalau diganti telinga gajah nanti Reno gak tampan lagi dong." Ucap Reno memasang wajah sendu
"Princess jangan mau diajak kak reno mending sama kak Rino nanti kakak ajarin bagaimana cara berkuda dengan sangat cepat." Ucap Rino yang langsung mendapatkan pelototan dari sang bunda.
"Rino berani kamu ngajarin princess seperti itu bunda pastikan 4 kuda kamu dan 2 mobil kesayangan kamu langsung bunda jual, lumayan lah uangnya buat tabungannya bunda." Ucap bunda arin tersenyum sinis. Mendengar ucapan bunda, rino langsung memasang wajah sedihnya.
"Jangan bunda gabakal terjadi kok." Ucap rino karena ia tidak rela kesayangannya dijual. Ayah,Dean dan vanessa hanya menyaksikan itu dengan tersenyum dan menggelengkan kepalanya.