Chereads / I'M LEADER MAFIA / Chapter 7 - CHAPTER 7

Chapter 7 - CHAPTER 7

Keesokan paginya vanessa bangun lebih awal karena ingin membantu para pelayan untuk memasak. Ia bergegas membersihkan badan dan segera turun kebawah.

Hmm jam 5 baiklah bantu para pelayan aja buatin sarapan. Batin vanessa lalu beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandi.

Setelah keluar dari kamar mandi ia hanya mengenakan baju santai nya. Lalu segera turun sampainya di dapur ia berbincang-bincang kepada para pelayan.

"Selamat pagi bi. Bibi sedang masak apa." Ucap vanessa ramah dengan tersenyum

"Oh selamat pagi nona vanessa, seperti biasa kalau pagi ya masak sup ayam spesial dan ayam goreng andalan tuan reno dan tuan rino." Ucap pelayan itu

"Nama bibi siapa?" Tanya vanessa lembut

"Non vanessa panggil aja bi ira non." Ucap bi ira sambil menundukkan kepalanya

"Bi jangan terlalu formal ya sama nessa, ini jadi nessa yang nggak enak ke bibi, anggap aja nessa ini anak bibi yah jangan terlalu formal, nessa kurang suka." Ucap vanessa lembut

Nona hati anda sangat baik, semoga anda selalu dilindungi oleh tuhan. Batin bi ira

"Bibi gak enak non, karna non vanessa anak dari majikan bibi." Ucap bi ira yang masih menundukkan kepalanya

"Humm ya sudah terserah bibi saja, sini bi vanessa bantuin yah." Ucap vanessa lalu membantu memotong sayuran dan membantu membersihkan daging ayamnya

"Aduh tidak usah non, nanti tuan besar sama nyonya besar akan marah bila tau...

Belum selesai bi ira bicara sudah dipotong oleh vanessa

"Bi nessa bantuin bibi juga pengen loh nyiapin makanan untuk ayah,bunda dan kakak. Udah bi gapapa ayah sama bunda gak bakal marah kok." Ucap vanessa meyakinkan bi ira.

Akhirnya bi ira pun pasrah dibantu vanessa. Biasanya bi ira akan di dapur dengan bi susi. Tapi karena bi susi sakit jadi hanya bi ira sendiri. Setelah membantu menyiapkan makanan vanessa segera mencuci tangannya hingga bersih, tak lama kemudian ayah dan bunda nya turun kebawah ia melihat vanessa yang ada di dapur. Bunda pun angkat bicara.

"Princess kok ada di dapur kan ada bi ira nak." Ucap bunda arin

"Selamat pagi bunda." Ucap vanessa lalu mencium pipi bunda arin

"Tidak apa-apa bunda ini permintaan nessa, nessa ingin bantu bi ira memasak untuk ayah,bunda dan kakak." Ucap vanessa menatap bunda nya dengan tersenyum hangat

Hati kamu benar-benar baik nessa. Bunda tidak salah pilih kamu jadi anak bunda . Batin bunda arin dengan tersenyum hangat

"Ayo ke meja makan princess kan udah selesai." Ucap bunda arin menggandeng tangan vanessa. Di meja makan sudah ada ayahnya dan kak dean.

"Selamat pagi ayah kakak." Ucap vanessa tersenyum lalu mencium ayah dan kakaknya

"Selamat pagi princess." Ucap ayah dan dean serempak. Tidak lama kemudian terdengar suara Reno dan Rino yang membuat heboh di pagi hari.

"SELAMAT PAGI SEMUANYA ABANG GANTENG TURUN. SAMBUTANNYA MANA NIH" teriak Reno dan Rino. Vanessa dan bunda hanya menggelengkan kepala nya pelan.

"Reno Rino kalian ini masih pagi teriak-teriak kebiasaan itu dihilangin, gak malu sama princess." Ucap ayah yang jengkel dengan kelakuan anak kembarnya

"Mulut kalian emang minta di jahit ya." Ucap Dean ketus dengan melirik tajam ke adik kembarnya. Sedangkan yang di tegur hanya cengengesan dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Selamat pagi bunda,princess." Ucap mereka dengan mencium pipi bunda dan vanessa. Vanessa yang mendapatkan perlakuan itu hanya tersenyum hangat.

"Selamat lagi sayang." Ucap bunda

"Selamat pagi kak." Ucap vanessa

"Oh iya ayah apakah princess akan sekolah di HSOS(High School Of Samudra) milik ayah." Ucap Reno pada ayahnya

"Iya princess akan sekolah disana." Ucap ayah

"Bagaimana princess kamu mau kan?" Ucap ayah pada vanessa

"Vanessa nurut saja ayah." Ucap vanessa

"Baiklah besok kamu ke sekolah biar ayah yang antar." Ucap ayah

"Tidak ayah biar dean saja yang antar ke sekolah. Ayah kan ada meeting besok pagi." Ucap dean

"Ya sudah kalau begitu kamu antarkan princess ya." Ucap ayah. Dean mengangguk dengan ucapan ayah

Setelah selesai sarapan semua berangkat bekerja. Kecuali Vanessa dan Dean. Bunda Arin pergi ke butik milik nya, ayah Samudra pergi ke kantor pusat, Reno pergi ke perusahaan cabang milik ayahnya, dan Rino pergi ke perusahaan robotik miliknya. Vanessa hanya berdiam diri di kamar nya ia bingung harus melakukan apa sedangkan ia baru sekolah besok.

Ma vanessa memiliki keluarga baru. Mereka menyayangi vanessa seperti anak mereka sendiri. Vanessa mendapatkan kasih sayang seorang keluarga lagi ma. Mama yang tenang disana yah, vanessa disini bahagia. Batin vanessa dengan mata berkaca-kaca. Tidak lama kemudian vanessa mendengar pintu kamarnya diketok orang yaitu kakak pertamanya.

Tok..tok..tok..

"Princess kakak boleh masuk." Ucap dean dari luar kamar

"Boleh kak." Ucap Vanessa sambil menyeka air matanya.

"Hayo kamu nangis ya?." Ucap Dean melihat mata vanessa merah

"E enggak kok kak.. aaku cuma kelilipan aja tadi." Ucap vanessa gugup

"Jangan sedih lagi ya princess." Ucap Dean lalu memeluk vanessa. Vanessa hanya mengangguk dan tersenyum dalam dekapan dean.

"Ayo princess kita pergi belanja keperluan sekolah kamu." Ucap dean melepas pelukannya

"Ayo kak. Nessa ganti baju sama celana dulu yah." Ucap vanessa

"Ya sudah kakak tunggu dibawah ya." Ucap dean diangguki vanessa.

Vanessa segera mengganti baju nya. Ia memakai kaos polos berwarna putih, celana jeans hitam, jaket jeans hitam, sepatu kets putih dan tas ransel kecil kesayangannya berwarna hitam. Vanessa hanya memakai bedak tipis dan liptint, rambut vanessa dibiarkan terurai karena kebiasaannya. Setelah selesai semua vanessa segera turun.

"Ayo kak kita berangkat." Ucap vanessa lalu tangannya di gandeng Dean.

Ia pergi ke mall milik keluarganya untuk membeli kebutuhan sekolahnya. Saat memasuki mall tangan vanessa tidak lepas dari genggaman Dean. Banyak yang mengira mereka sepasang kekasih karena yang cowok tampan dan ceweknya cantik.

"Cocok ya mereka."

"Cowoknya tampan ceweknya cantik."

Ucapan para pengunjung mall.

Setelah selesai belanja kebutuhan vanessa. Tiba-tiba ia tidak sengaja bertemu mantan kekasih Dean waktu SMA.

"Dean." Ucap wanita itu lalu berlari memeluk lengan dean. Vanessa yang melihat itu mengangkat sebelah alisnya. Sedangkan dean yang mendapat perilaku seperti itu memasang wajah dingin.

"Lepaskan tanganku. Dasar tidak tahu malu " ucap Dean ketus

"Kamu kenapa sih dean. Aku kangen tau sama kamu." Ucap wanita itu dengan nada manja

"Jangan melewati batasmu." Ucap dean dingin

"Dean aku masih sayang sama kamu." Ucap wanita itu

"INDRI SUDAH AKU KATAKAN PADAMU, AKU HANYA MASALALU MU, JANGAN PERNAH BERHARAP KEMBALI PADAKU." Bentak dean lalu menghempaskan tangan Indri. Vanessa hanya melihat saja dengan tatapan datar dan dingin.

"Kamu berubah dean, apa karena wanita itu kamu selalu menjauh dariku." Ucap Indri menuding ke arah vanessa.

"Jaga ucapanmu." Ucap dean

"Hei jalang kau harus tau ya, aku ini cinta pertama dan terakhir dean." Ucap Indri kepada vanessa. Vanessa hanya mengangkat sebelah alisnya. Melihat reaksi vanessa seperti itu membuat Indri geram. Dan ingin menampar vanessa. Tangannya mulai terangkat dan akan menampar vanessa tetapi langsung ditahan oleh Dean.

"Berani kau melukainya, akan kuhancurkan karirmu." Ucap dean

"Kenapa kau membelanya Dean. Aku ini cinta pertama mu. Bukan jalang ini." Ucap Indri melirik sinis ke arah vanessa. Vanessa yang sudah geram karena di hina seperti itu akhirnya angkat suara.

"Hei nona yang jalang itu aku atau kau, lihat saja penampilanmu yang berlebihan ini, pantas bila kau ditinggalkan, karena dandananmu tak lebih dari jalang. Sebelum menghina ku bisakah kau berkaca pada dirimu sendiri." Ucap vanessa ketus lalu menarik tangan dean untuk pergi dari hadapan Indri. Dean pun mengikuti langkah vanessa. Indri yang mendapatkan ucapan itu pun kesal.

Kita lihat saja siapa yang akan dipilih dean aku atau kau. Batin indri

Setelah insiden itu vanessa memutuskan untuk segera pulang bersama dean.

"Princess maaf ya kamu sudah di hina seperti itu." Ucap dean sambil melirik ke arah vanessa

"Iya kak tidak apa-apa kok." Ucap vanessa tersenyum hangat.

"Bagaimana bisa kakak memiliki cinta pertama seperti dirinya." Ucap vanessa

"Itu karena aku mendapat tantangan dari teman-temanku dulu. Aku disuruh berpacaran dengannya selama satu bulan. Aku awalnya tidak mau princess tapi karena kakak dibilang pengecut oleh teman-teman kakak akhirnya kakak pun menuruti tantangan itu. Kakak sendiri risih princess. Saat 1 bulan sudah kakak lalui akhirnya kakak bebas darinya. Tapi malah dia yang tidak ingin kakak tinggalkan. Akhirnya sampai sekarang kakak di kejar-kejar deh." Ucap dean

"Dia sangat mirip sama badut sirkus kak, bedaknya tebal, lipstiknya seperti habis makan ayam, oh astaga menyeramkan." Ucap vanessa. Dean yang mendengarnya langsung tertawa

"Princess kamu terlalu jujur. Setelah dengannya kakak tidak pernah menjalin cinta lagi karena muak saat ingat tingkah dia pada kakak." Ucap Dean

"Kak kalau bisa cari yang natural aja, bila seperti yang tadi nessa jadi tidak yakin bagaimana keadaan kakak selanjutnya." Ucap vanessa

"Emmm baiklah kalau kakak akan memilih pasangan, akan kakak kenalkan ke kamu, agar kamu yang menilainya princess." Ucap Dean

"Baiklah kak." Ucap vanessa tersenyum hangat