Chereads / Jurang Cinta / Chapter 21 - Wifey

Chapter 21 - Wifey

Perkataan Alexander saat ini seperti sebuah titah bagi Naura. Mengenali sifat dan karakter dari laki-laki yang sudah menjadi kekasihnya itu, dia tidak akan segan datang ke divisi dan mengacaukan semuanya. Untuk menjaga hubungan sesama rekan kerja, Naura masih berusaha menjaga hubungan itu agar tidak tersebar. Gadis itu tidak mau, dia dituduh merangkak ke ranjang CEO untuk mendapatkan posisi di perusahaan.

Sesampainya di lantai tempat ruang kerja Alexander berada, Naura bergegas menuju ruang kerja tersebut. Tanpa permisi, gadis itu langsung mendorong pintu masuk ke ruangan. Terlihat di atas sofa, laki-laki itu sedang memegang sebuah gelas berisi cairan merah kental darah segar. Mengetahui status kekasihnya sebagai manusia vampire, Naura sudah tidak kaget lagi. Dengan santai, gadis itu berjalan menghampiri Alexander.

"Bagaimana keadaanmu honey..?" dengan tatapan khawatir, Alexander meletakkan gelas di tangannya di atas meja. Tatapan laki-laki itu seakan memindai seluruh tubuh gadis itu.

" I.m fine.. kak. Kenapa kakak sampai sekhawatir ini terhadap Naura. What happend?" dengan tanpa rasa bersalah, Naura balik bertanya pada laki-laki itu. Alexander tidak menjawab, laki-laki itu malah berdiri dan menghampiri Naura di tempat duduknya. Tangannya meraba semua bagian tubuh Naura, seperti memindai setiap jengkal tubuh gadis itu. Naura yang merasa gemetar karena sentuhan itu hanya menahan gejolak rasa yang belum pernah dia rasakan.

"Stop it..! Hentikan kak.., Naura tidak mau diraba-raba seperti ini." merasa tidak dapat mengendalikan detak jantungnya, Naura berteriak dan kedua tangannya menghentikan tangan Alexander yang masih berada di atas dadanya.

Sejenak Alexander terdiam, beberapa saat kemudian...

"He.., he.., he... impulsive ini Na.. Ketika datang, aku mendengar berita di lobby, mereka pada kasak-kusuk menceritakan keadaanmu tadi pagi. Siapa yang telah mengganggumu honey.., katakan! Aku akan memberinya pelajaran." dengan mata tajam, Alexander menatap wajah Naura. Setelah memastikan jika tidak ada luka apapun di tubuh gadis itu, akhirnya Alexander mengambil nafas lega.

"Halah... kak.. Kejahatan di jalanan merupakan hal yang biasa terjadi. Kakak tidak perlu mengkhawatirkan hal kecil seperti itu. Hanya empat orang laki-laki gabut, yang mencoba mencari mainan di pagi hari, cukup memutar tangan dan menendangnya dengan sekali tendangan, laki-laki itu sudah terkapar. Ingat kak..., Naura sudah memiliki sabuk hitam dan Dan IX. Peringkat tertinggi dalam olah raga taek wondo sudah Naura miliki." seperti merasa tidak ada yang terjadi dengan dirinya, Naura menceritakan tentang pencapaiannya pada ALexander.

"Hmm..., iya I.m believe in you.. Sekarang mandilah dulu, sudah tergantung baju di kamar mandi. Aroma parfum bercampur keringat, baunya sangat mengganggu indera penciumanku." tiba-tiba dengan nada sarkasme, Alexander meminta Naura untuk membersihkan dirinya.

"Tadi Naura pas jam istirahat baru mau menghubungi mama, agar mengirimkan pakaian via ojek online. Kenapa kak Alex bisa secepat itu menyiapkan pakaian untukku?" dengan tatapan heran, Naura bertanya pada laki-laki itu.

"Come on..., quickly.. Hidungku sebentar lagi bisa bersin-bersin, jika kamu tidak segera mandi Naura." dengan perkataan sarkasme, lagi-lagi Alexander memaksa Naura untuk cepat membersihkan dirinya.

Tanpa menunggu perkataan Alexander terus menghujaninya, Naura melihat ke arah laki-laki itu.

"Masuklah di pintu belakang meja kerjaku, di dalam ada sebuah kamar mandi." seperti mengerti kebingungan Naura, laki-laki itu langsung menjelaskan letak kamar mandi.

Mendengar perkataan itu, Naura segera bergegas menuju ke tempat yang ditunjukkan Alexander. Baru saja gadis itu membuka pintu, matanya langsung terbelalak melihat penampakan kamar di depannya. Sebuah king size bed terbentang di depan matanya, ruangan itu persis sebuah kamar Presidential Suites. Dua buah kulkas besar berdiri di pojok ruangan itu. Tidak mau membuang waktu, Naura cepat menuju ke bath room.

**********

Johan bergegas menuju ruang kerja Alexander, baru saja CEO perusahaan itu memintanya untuk segera datang ke ruang kerjanya. Melihat Alexander yang sendiri duduk di sofa, Johan segera menempatkan diri di depan laki-laki tersebut.

"Ada apa Tuan muda.., apakah ada hal penting yang harus segera aku selesaikan hari ini?" melihat Alexander seperti sedang berpikir serius, Johan langsung bertanya.

"Cari rekaman CCTV sepanjang Jalan Gatot Subroto sampai arah masuk ke perusahaan kita pagi tadi!" tanpa mengatakan sebab musabab, Alexander memerintah Johan untuk mencari rekaman CCTV. Laki-laki itu bingung dengan perintah tersebut,

"Untuk apa Tuan Muda.., apakah ada keterkaitan rekaman CCTV tersebut dengan Andromega?" karena merasa tidak tahu, dan merasa perintah itu aneh, Johan langsung melakukan konfirmasi.

"Sesuatu terjadi tadi pagi dengan Naura. Berdasar cerita gosip di lantai satu, telah terjadi kejadian tidak mengenakkan dengan Naura saat gadis itu berangkat ke tempat kerja. Seperti biasa, aku tidak akan mendapatkan jawaban dari gadis itu. Habisi mereka!" tanpa menatap Johan, Alexander membuat sebuah pengaturan.

"Siap Tuan Muda.., secepatnya akan kita dapatkan." Johan langsung berdiri untuk segera melaksanakan perintah dari Alexander.

Sepeninggalan Johan, Alexander masuk ke kamar istirahat yang ada di belakang meja kerjanya. Beberapa saat, laki-laki itu menunggu Naura menyelesaikan kegiatan membersihkan dirinya. Perlahan.., Alexander mengeluarkan koleksi anggur dari lemari kecil yang ada di dekat kulkas. Massandra Sherry de la Frontera sebuah anggur termahal, yang dia dapatkan dari pelelangan di Sotherby's London dengan harga mendekati satu milliar rupiah, saat ini berada di tempat penyimpanan anggur-anggur terbaik di seluruh dunia, di ruang kerja Alexander. Tanpa berbicara, laki-laki itu menuang anggur itu dalam gelas sloki kecil, kemudian langsung meminumnya.

"Apa yang sedang kakak lakukan di ruangan ini?? Tidak mengintip Naura mandi kan..?" tiba-tiba terdengar suara Naura yang sedang berjalan keluar dari dalam bath room. Baju terusan model midi keluaran dari desainer ternama dunia, tampak chic dan sangat modis di tubuh Naura. Meskipun akan menjadi bahan pertanyaan di ruang kerjanya, tetapi tidak ada pilihan lain bagi Naura saat ini. Dari pada harus mengenakan pakaian yang berbau keringat, mending memberi jawaban pada rekan-rekan kerjanya hari ini.

Melihat penampilan serasi Naura pagi ini, mata Alexander terbelalak. Laki-laki itu meletakkan sloki di atas kulkas, kemudian berjalan mendekati Naura sambil tersenyum smirk.

"Wanitaku..., wifey.., kamu sangat elegan hari ini honey.." dengan ucapan lirih, Alexander memegang dagu Naura. Membaca tanda-tanda dari mata redup Alexander, Naura segera memundurkan tubuhnya ke belakang.

"Stop it.., ini jam kerja, dan kita berada dalam ruangan kerja. Jangan lakukan apapun.." kedua telapak tangan Naura menolak tubuh Alexander yang semakin mendekat kepadanya.

"Tidak akan ada apapun yang akan aku lakukan padamu honey... Ijinkan sekejap saja, aku mengagumi penampilanmu pagi ini." ucap Alexander dengan mata redup, berusaha meyakinkan Naura. Gadis itu terdiam, dan baru saja Naura sedikit lengah...., tiba-tiba dengan cepat bibir Alexander sudah mengeksplorasi bibirnya. Dengan pagutan-pagutan yang mendominasi, Alexander menelusuri setiap bagian di mulut Naura dengan menggunakan lidahnya. Tanpa terasa, Naura terlena dalam kenikmatan sesaat itu. Akhirnya..

"Hmm..., enak kan sarapan pagi kita.." bisik lirih Alexander di telinga Naura.

"Mesum.." teriak Naura, kemudian mendorong dada Alexander. Tanpa melihat ke belakang, gadis itu cepat berlari keluar meninggalkan kamar Alexander.

**********