Sasaki berencana merampok Nam Jenn Yun dan orang-orang yang berada di tenda, berbekal pistol yang dibawanya untuk berjaga-jaga dari serangan Dendauls, Sasaki siap melakukan aksi nekatnya tersebut. Sebelum menyergap Nam Jenn, Sasaki mempersiapkan pengaturan pada seragam anti waktu agar dapat kembali ke masa depan hanya dengan menekan 1 tombol setelah melakukan aksi perampokannya.
Aksi ini termasuk nekat karena apapun yang terjadi akan mempengaruhi waktu dan resikonya cukup tinggi untuk Sasaki, Sasaki tidak bisa berlama - lama lagi di masa lalu baik rencananya berhasil maupun tidak berhasil.
Sasaki masuk secara mendadak dan langsung menyergap seseorang yang paling dekat dengan dirinya. "Angkat tangan!!!" ujar Sasaki menunjukan pistol yang dibawanya. Pria tua yang sudah berumur lebih dari 50 tahun ini tidak sadar sedang merangkul gadis cantik idola masa kini dalam keadaan hanya menggunakan bikini pantai yang super seksi.
Nam Jenn tidak menyadari ada laki-laki masuk ke tendanya, jantungnya berdebar sangat kencang ketika Sasaki menyergapnya dari belakang. Pistol yang dikeluarkan makin membuat bathin Nam Jenn tidak karuan.
Aku belum siap untuk mati sekarang! Tolong aku semuanya...
Wajah Nam Jenn pucat seketika dengan keringat yang bercucuran, air mata berusaha keluar dari matanya yang merasa sangat ketakutan hingga hampir mau pingsan.
"Tolong…." Teriak Ursula ketakutan menyaksikan Sasaki menodongkan pistol ke samping perut Nam Jenn.
"Diam…. Serahkan barang yang aku minta sekarang juga!!!" Ucap Sasaki dengan penuh emosional, Ini pertama kalinya bagi Sasaki merampok seseorang, meski gugup namun Sasaki harus berhasil demi misinya.
Sasaki yang masuk tiba-tiba ke tenda Nam Jenn berniat merampok beberapa barang yang nantinya dibawa ke masa depan untuk dijadikan bukti bahwa perjalanan waktunya berhasil namun Sasaki yang penglihatannya berkurang tak menyadari kalo yang dirampoknya adalah model majalah dewasa.
Tubuhnya wangi sekali dan rambutnya panjang, dia wanita! Sasaki menggerakan jari-jarinya yang memegang payudara Nam Jenn yang hanya ditutupi beha. Terasa gumpalan payudara yang lembut dan berisi.
Dia tidak memakai baju! apa - apaan wanita ini, mau telanjang yaa....
"Gawat!!! Dia ini adalah wanita." Sasaki keceplosan
Nam Jenn yang merasa payudaranya diremas, merintih! "Aaaaahhhh….."
"Hentikan, kami akan berikan apapun yang kau mau! Jangan sakitin Nam Jenn!!!" Genma mematuhi apa yang di mau Sasaki karena khawatir dengan Nam Jenn yang sepertinya tercekik lengan Sasaki.
Sasaki yang mendengar hanya ada suara wanita merasa beruntung, tidak ada laki-laki disekitar mereka berarti Sasaki bebas beraksi, tidak akan yang melawannya.
"DIAM….. Cepat serahkan ponsel kalian pegang sekarang juga!"
Mendengar hal itu Ursula dan Genma lekas mengeluarkan ponsel mereka dan menyodorkannya ke Sasaki.
Genma menyodorkan 2 buah ponsel kepada Sasaki. " Ini pak…"
"Mana!" Sasaki yang tidak melihat tidak menyadari bahwa Genma menyodorkan ponsel kepadanya. menggerakan tangannya ke arah yang berbeda.
Genma terdiam sesaat. Orang ini buta kah? padahal sudah disodorkan ponsel itu dihadapannya tapi tangannya malahan menggapai yang lain.
Genma lalu mengangkat sedikit ponsel tersebut ke tangan Sasaki yang memegangi payudara Nam Jenn, " Ini pak!" Ulang Genma sambil menempelkan ponsel tersebut ke tangan Sasaki lalu mendorongnya.
Nam Jenn yang payudaranya tertekan merasa sangat malu dan berteriak kencang. "IIIAAAAAHHHHHH…." Teriakan Nam Jenn seketika membuat tangan Sasaki yang merangkulnya terlepas.
Melihat tangan Sasaki tidak lagi merangkul badan Nam Jenn, Genma langsung menarik Nam Jenn kepadanya sekuat tenaga hingga mereka berdua jatuh. Nam Jenn yang jatuh segera ditutup mulutnya oleh Genma.
"Jangan berbicara, orang itu buta!" Bisik Genma yang menempelkan mulutnya di pipi Nam Jenn.
Nam Jenn mengerti dan menganggukkan kepalanya.
Sementara itu Sasaki kebingungan karena Nam Jen tidak lagi dirangkulnya. " Eh cewek saya tembak kamu!" Sasaki menodongkan pistolnya sembarangan karena tak mengetahui posisi Genma dan Nam Jenn yang merunduk dibawahnya.
Menyaksikan Sasaki yang menodong meja rias, Genma makin yakin kalo Sasaki buta. Genma bangun perlahan mengambil handuk di kursi untuk menutupi tubuh Nam Jenn sambil perlahan menggesernya untuk berpindah.
"Nam Jenn…" Qwooj berteriak dari luar tenda, Qwooj yang mendengar teriakan Nam Jenn barusan segera mendatangi tenda. "Ada apa Nam Jenn, kenapa kau berteriak?"
Ursula yang tadi terdiam membatu langsung membalas panggilan Qwooj. "Tolong tuan Qwooj ada yang menodongkan pistol ke nona Nam Jenn…."
"Apa pistol!" Qwooj terkejut memegang kepalanya. "Sebentar saya cari bantuan!!!" Tanpa rasa bersalah Qwooj meninggalkan model seksinya bersama seorang perampok bersenjata.
Apa-apaan itu! Dia laki atau bukan sie? Masa kami yang wanita ditinggal begitu saja. Ursula tidak habis pikir.
"Pak Qwooj jangan lari!" Panggil Ursula yang bingung dengan produsernya yang pengecut.
Sasaki yang mendengar percakapan Ursula dan Qwooj mendadak kabur meninggalkan tenda tapi sebelum itu Sasaki mengambil beberapa beda yang ada di atas meja rias didekat Ia berdiri.
"Celana dalam ku" Teriak Nam Jenn spontan melihat Sasaki mengambil celana dalam nya yang berada di atas meja. "Dasar pencuri mesum!"
Genma yang ikut menyaksikan hanya mampu menatap bingung, baru pertama kali ada orang yang buta berusaha merampoknya membuat batinnya ingin tertawa namun sedikit khawatir. Sementara itu Ursula kabur keluar mengejar Qwooj.
Sasaki yang panik dengan merangkul banyak barang berusaha berlari menjauh dari tenda. Sasaki berusaha menyeleseikan misinya walau tak tahu barang apa saja yang diambilnya barusan. Sasaki berharap ada salah satu dari beberapa barang ini yang bisa membuktikan perjalanan waktunya nanti.
Merasa keadaannya menjadi memburuk akhirnya Sasaki memutuskan untuk memencet tombol pada seragam anti waktunya agar ditarik kembali ke masa depan oleh Chronos. Ini adalah sistem darurat yang dibuatnya bersama Rohan.
*****
Kru pemotretan telah berkumpul, mereka memutuskan untuk membatalkan pemotretan hari ini, pemotretan akan dipindahkan ke kamar mandi di hotel tempat Nam Jenn menginap. Insiden yang menimpa Nam Jenn membuat kku takut melanjutkan pemotretan di pantai, Kru yang mencari pencuri yang ingin merampok Nam Jenn tidak menemukan pria tua dengan tanda-tanda yang sudah dijelaskan oleh Genma dan Ursula.
"Apa betul Pria tua tadi memakai pakaian menyelam Ursula?" tanya salah satu kru.
Ursula mengangguk, " Iya pak!"
"Apa mungkin perampok itu datang dari laut dengan menyelam!" Celetuk Qwooj yang masih takut.
"Pak Qwooj ada-ada saja!" kru tadi menanggapi pemikiran pak Qwooj yang dianggapnya tidak masuk akal. "Terus dia kabur lagi ke laut gitu pak Qwooj, disini pantai laut berombak tak cocok untuk menyelam pak!"
Di lain pihak Genma bersama Nam Jenn berada di mobil, Nam Jenn nampak sangat shock akan kejadian barusan, tubuh Nam Jenn gemetaran dan mengeluarkan keringat dingin, Ia masih membayangkan pistol yang tertodong diperutnya belum lagi tangan yang sepertinya sengaja ingin meremas payudaranya masih terngiang-ngiang begitu saja dipikirannya.
"Kau tadi melakukan hal itu dengan sengaja kan Gen?" Tanya Nam Jenn yang sepertinya kesal terhadap tindakan Genma yang menekan tangan si perampok ke payudaranya.
Genma yang sedang minum terteguk, "Uhuk.. Uhuuuk!" Ia memang sengaja melakukan itu karena menyadari si perampok buta. "Maafkan aku kak! Yang tadi itu memang sengaja ku lakukan karena aku menyadari pak tua itu buta." Genma yang duduk dibangku depan membalikkan badannya ke belakang tempat Nam Jenn sedang duduk. "Aku khawatir dengan pistolnya, Ia bisa kapan saja menembak mu kak, Aku ingin merebutnya tapi,"
"Makanya kau buat pengalihan!" potong Ursula yang masuk ke mobil lalu duduk disamping Nam Jenn. "Kau berani sekali Genma!"
Nam Jenn menghela nafas panjang merasa lega, " Terima kasih Genma!"
"Kakak!"
Nam Jenn memaafkan Genma yang sudah berbuat nekat pada dirinya.
"tapi sebagai gantinya kau harus melulur seluruh tubuh ku sampai bersih, Aku tidak sudi dengan bau pak tua itu masih menempel dibadan ku!" Jelas Nam Jenn berusaha melepas kekesalannya. "Ursula apa sudah kau bakar bikini dan sticker menyebalkan itu?" Nam Jenn melotot tajam pada Ursula.
"Sudah nona, sudah ku baka hingga tidak tersisa!"
"Mana video dan fotonya!"
"Ini nona," Ursula mengeluarkan ponselnya yang gagal diambil Sasaki lalu menunjukkan foto yang diminta Nam Jenn." Silahkan nona cek sendiri."
"Kirim ke ponsel saya sekarang!!!"
"Baik nona…"
Genma tiba-tiba berteriak " AAAAAHHHHH GAWAT!!!!!"
Nam Jenn kebingungan kenapa Genma tiba-tiba berteriak, apa pria tua itu kembali lagi "Kenapa Gen???" Nam Jenn segera mengeluarkan semprotan merica dari tasnya.
"Ponsel kakak… Ponsel kakak dibawa perampok itu!!!"
"APAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!" Nam Jenn berteriak histeris mendengar kalo ponselnya dibawa Sasaki si perampok tua. "Foto ku saat mandi masih belum ku dipindahkan ke laptop! Tamat karir Ku….."
"Foto kakak yang ku ambil tanpa busana masih tersimpan di ponsel."
"Paris selamat tinggaaalll, impian model ku hanya sampai Bali!!!!"
Nam Jenn meratapi nasib buruknya yang terjadi tidak terduga, semoga saja foto-fotonya tidak tersebar di internet.
Bersambung.....