Chereads / FROM 2053 TO THE PAST / Chapter 9 - Chapter 9 Ingatan yang Tak Logis

Chapter 9 - Chapter 9 Ingatan yang Tak Logis

Siang itu Sasaki meminta kepada Jayden untuk mengambilkan laptop yang berada dikamarnya beserta beberapa dokumen yang berada di laci mejanya. Sasaki penasaran dengan perkataan Jayden semalam yang mengatakan dirinya dianggap jenius oleh semua peneliti karena mampu memberikan kode ke masa depan.

Sasaki menyadari ada yang salah akan hal itu tapi apa? Ia tidak mengerti sama sekali.

Sesuatu yang mengganjal berada dalam pikirannya yang sudah mulai rapuh dan lupa. Sasaki berusaha mencari petunjuk dalam pikirannya tapi tak ditemukan, Ia lalu mengingat hasil penelitiaannya tentang paradoks waktu saat membuat Desain Chronos.

"Apa Aku boleh masuk!" Tanya Ethan yang menemani Jayden mengambil laptop dan dokumen milik Sasaki.

Jayden yang sedang menunduk membuka laci meja kerja Sasaki menengadahkan kepalanya. "Tidak boleh, ini ruangan pribadi! sekalipun ini bukan kamar perempuan kau tetap tidak boleh masuk."

Ncehhh... [Ethan mendecak]

Ethan yang selalu mengikuti Jayden merasa kesal tidak diizinkan masuk ke kamar Sasaki, Ia berpikir bahwa Ia dan Jayden adalah sahabat jadi seharusnya boleh masuk ke kamar Sasaki.

"Kenapa Ayah mu seperti itu sie!" Tanya Ethan dengan nada meninggi dari luar kamar.

"Dokumen yang ini kah!" Jayden mengangkat beberapa dokumen dalam map hijau dan hitam dari laci. Sebenarnya Ethan tak perlu berteriak karena Jayden dapat mendengarnya. "Disini banyak barang pribadi dan rahasia miliknya jadi dilarang bagi yang bukan siapa - siapanya memasuki kamarnya, termasuk kau Kai!"

Sontak Ethan langsung menoleh ke belakang sambil berucap"Kai...."

Ethan tidak menyadari keberadaan Kai, pria tinggi berbadan kurus dengan rambut pendek berwarna putih sedang memainkan ponselnya sedari tadi berdiri di belakang Ethan. Kai ketua tim Betta, sosok yang mampu menghilangkan hawa keberadaannya. Pria yang katanya mengusai ilmu ninja itu mampu lolos seleksi Kadet Chronos dengan mudah.

"Halo!" Sapa Kai mengangkat 1 tangannya sambil tersenyum menertawakan Ethan yang tidak menyadari keberadaannya. "Padahal Aku tidak menghapus hawa keberadaan ku secara total tapi kau tak menyadarinya yaa Ethan! Harusnya kau pakai mata mu seperti Jayden."

"Apa? Apa maksud ucapan mu!" Ethan tersulut oleh perkataan Kai yang seperti merendahkan dirinya.

Jayden yang sudah menemukan semua benda yang diminta oleh Ayahnya bergegas keluar kamar, Ia harus menghentikan Ethan sebelum membuat masalah lagi. Ethan orangnya terlalu mudah untuk dipancing, selalu menjadi beban bagi Jayden.

"Hentikan Ethan, Kau harusnya melihat bayangan mu ketika Kai berada dibelakang mu!"

"Bayangan!" Ethan menunduk melihat bayangan dirinya.

"Sudah cukup lama Kai berdiri dibelakang mu tanpa Kau sadari!" Jelas Jayden yang tidak bisa mengelak bahwa Kai telah lama memperhatikannya. Ethan memang tidak menyadari keberadaan Kai sampai Jayden memberitahunya.

Ethan yang sedang dalam kesal tidak fokus pada keadaan disekitarnya, hal itu bisa jadi kelemahan bagi Ethan. Kewaspadaan sangatlah penting bagi seorang Kadet Chronos oleh sebab itu selain fokus pada tindakan yang dilakukan juga tidak boleh abai dengan keadaan sekitar. Ethan benar - benar dipermalukan oleh Kai.

Jayden mendekati Kai, memandanginya dengan tajam layaknya elang pada buruannya. "Dan Kau, kenapa ada disini?" Tanya Jayden yang merasa dimata - matai.

Dengan santai Kai menjawabnya. " Aku hanya kebetulan lewat dan penasaran dengan apa yang kalian berdua lakukan! Disaat kosong seperti ini kita hanya bisa berkeliaran bebas seperti anak sekolahan yang sedang tidak ada kelas."

Semenjak kembalinya Sasaki dari masa depan, seluruh kegiatan uji coba Chronos dan GR System dihentikan sementara waktu. Para Kadet dibebaskan melakukan kegiatan apapun sampai uji coba kembali dilakukan.

"Omong kosong!!!" Balas Jayden yang tidak percaya, sudah sejak lama Jayden tidak menyukai Kai dan mereka sering menjadi saingan dalam uji coba GR System. Sifat Kai yang tidak jelas adalah penyebab utama ketidaksukaan Jayden padanya.

Kai lalu menepuk bahu Jayden, "Terserah, aku pun tak peduli kau percaya atau tidak!"

Kai kemudian pergi meninggalkan Jayden dan Ethan begitu saja, sifatnya yang seenaknya kadang menjadi penyebab tidak akurnya tim Betta dengan 2 tim lainnya. Namun Kai tidak mempedulikannya baginya yang sudah kehilangan kepercayaan tidak butuh lagi orang percaya padanya.

******

Setelah menerima Laptop dan Dokumen yang diminta dari Jayden, Sasaki langsung membuka semua penelitiannya terhadap paradoks waktu yang merupakan sebuah efek dari perjalanan waktu. Ada hal yang terjadi namun tidak bisa dijelaskan dan Ia harus segera menemukannya.

Keesokan harinya Sasaki yang kurang tidur terbangun setelah bermimpi buruk, Ia akhirnya paham akan apa yang terjadi, Sasaki lekas memanggil Thompson, Ben dan Rohan ke kamarnya. Sasaki akan berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi walau hal itu nantinya akan sulit dimengerti.

Ben dan Rohan datang ke ruang perawatan Sasaki, disana mereka telah ditunggu oleh Sasaki dan juga Thompson yang telah tiba duluan. Sasaki sengaja menyuruh semuanya berkumpul untuk menjelaskan apa itu paradoks waktu.

"Apa yang ingin kau bicarakan dengan kami? mendadak sekali rasanya," Tanya Ben yang duduk disebelah Sasaki. "Apa ini soal penglihatan mu!"

Sasaki merapikan kacamata hitamnya. "Perihal kebutaan ini aku sudah jelaskan kepada Rohan, Ia akan membuat perbaikan pada Seragam anti waktu sesuai yang aku deskripsikan."

"Ia pak, Saya sudah mendengarkan penjelasan dari professor Sasaki jadi saya dan tim akan sesegera mungkin menciptakan penangkal radiasi cahaya pada seragam anti waktu." Tambah Rohan yang berdiri di belakang Ben.

"Bisa selesei untuk uji coba selanjutnya?" Tanya Ben.

"Bisa pak!!!" Jawab Rohan dengan yakinnya.

Ben mengangguk – anggukan kepalanya tanda tidak ada masalah lagi namun yang ingin dikatakan Sasaki bukan itu tetapi hal yang berbeda.

"Jangan menyimpulkan sesuatu sebelum orangnya berbicara!" Thompson yang duduk agak jauh dari Sasaki dan Ben berbicara. "Permasalahan seragam anti waktu tidak sebesar itu kan Profesor Sasaki!"

"Permasalahan," Rohan bingung dengan apa yang diibicarakan oleh Thompson, gelagat Thompson pun juga berbeda dari biasanya. Thompson nampak ketakutan dari nada bicaranya.

Semuanya pun diam dan ruangan seketika menjadi hening, sesuatu yang menakutkan akan dijelaskan oleh Sasaki, semua harus fokus mendengarkannya.

Sasaki menatap orang - orang kepercayaannya, "Baiklah akan Aku jelaskan masalah sebenarnya, ini soal paradoks waktu yang terjadi. Aku telah mengubah masa lalu dan hal itu memanipulasi ingatan kalian tanpa sadar."

"Manipulasi!"

"Ingatan!!!"

"Tanpa sadar!!!"

Semua yang mendengar itu terkejut, apa yang terjadi. Ingatan siapa yang berubah.

Sasaki melanjutkan ucapannya, "Ingatan orang - orang di tahun ini semuanya telah berubah, catatan sejarah majalah FJM tentang Nam Jenn Yun sebenarnya tidak pernah ada sampai akhirnya Aku mengubahnya di masa lalu! Sejarah terbaru terukir sejak saat itu dan tersemat dipikiran semua orang." Sasaki menggenggam erat selimut di kasurnya, meski tidak ada alasan yang membuktikannya Sasaki harus menyampaikan hal ini pada semuanya. "Tindakan sekecil apapun di masa lalu akan berpengaruh pada masa depan, sebenarnya Aku tidak punya bukti bahwa sejarah berubah ditambah perubahannya memanipulasi pikiran kita. Mungkin hanya perasaan Ku saja namun sepertinya ini terjadi karena Aku yang melintasi waktu sehingga kenyataan itu hadir dalam pikiran Ku."

Ben berusaha mencerna perkataan Sasaki, sambil memegang jidatnya dengan tangan kanannya, "Yang benar saja pikiran kami termanipulasi oleh masa lalu yang anda ubah! Bagi kami artikel Nam Jenn Yun di FJM adalah bukti nyata tapi bagi anda bukan,"

"Profesor ini aneh!" Tambah Rohan yang tak mampu menerima perkataan Sasaki. "Tidak mungkin hal itu terjadi.

"Hanya pikiran Ku yang tidak termanipulasi karena Aku yang melakukan perjalanan waktu itu, Kalian

semua tidak akan mampu mengingatnya karena waktu telah mengubahnya!"

"Tapi ini aneh Profesor! Semua penelitian itu, hasil pemaparan barang bukti dari masa lalu, pakaian dalam Nam Jenn Yun, semuanya ada dalam ingatan Ku!" Rohan merasakan sakit kepala karena pikirannya bercabang, disatu sisi Ia tak percaya perkataan Sasaki namun di sisi lain Sasaki tidak mungkin berbohong.

Bletaaakkkk.....

[Thompson menepak kepala Rohan]

"Jangan berusaha mengingat karena pikiran mu akan melawannya!"

"Jendral...."

"Semakin kita berusaha memahaminya maka pikiran kita akan menolaknya, Aku juga tidak terlalu paham maksud Profesor Sasaki tetapi jika ini benar dampak pada ingatan atau memori orang - orang di masa depan maka bisa saja setelah Kadet Chronos berhasil meniadakan Denduals maka tidak ada catatan sejarah tentang alien datang ke bumi dan hanya para Kadet yang memiliki ingatan tersebut." Thompson mengeluarkan korek dan rokok dari dalam sakunya. "Maaf hal ini bikin kepala ku sakit!!!" Thompson membuka jendala kamar Sasaki lalu merokok.

Rohan memegangi kepalanya yang ditepak cukup keras oleh Thompson, sepertinya Thompson sengaja menepak kepala Rohan untuk mengeluarkan unek - unek dalam pikirannya yang sama - sama tidak sampai pada kenyataan yang diucapkan oleh Sasaki.

"Ben kau bisa mengerti bukan?" Tanya Sasaki pada Ben yang hanya diam sedari tadi.

Ini adalah kenyataan yang hanya bisa diterima oleh mereka yang melintasi waktu bukan untuk orang - orang biasa, jelas hal ini sangat mengganggu pikiran Ben yang secara logika tidak mungkin diterima.

Bagi Sasaki pun awalnya ini sulit diterima namun sisa ingatannya mendukung hal itu, Sasaki yang suka pada wanita waktu mudanya pernah membaca majalah FJM terbitan agustus 2025 yang memuat artikel tentang Nam Jenn Yun. Disitu tertulis berbeda dengan yang saat ini, saat itu tidak ada bahasan tentang perampokan pria dengan baju penyelam melainkan hanya Nam Jenn Yun yang menyukai keindahan panorama pulau Bali.

Sasaki mengingat 2 hal yang berbeda tetapi Ia tak bisa menunjukan buktinya kepada yang lain namun memang kenyataannya itu semua terjadi, semua catatan sejarah menunjukan hal yang berbeda dari yang Sasaki ketahui. Hanya ingatan saja tidak bisa menjadi bukti yang bisa diakui atau diterima semua orang.

Hanya Sasaki yang mengetahui sejarah berubah dari yang seharunya. karena hanya dia seorang yang melakukan perjalanan waktu. tetapi ingatan itu tidak bisa dijabarkannya bahkan mungkin bisa menghilang begitu saja karena cepat atau lambat ingatan Sasaki bisa termanipulasi seperti orang - orang di masa depan.

Bersambung.....