Debi sangat syok mendengar pengakuan dari Marisa. Yang mengaku tidak dapat mempunyai anak karena Kevin. Ia menatap menantunya dengan iba.
Dengan berderai air mata Debi bangkit dari tempat duduknya. Ia lalu memeluk tubuh menantunya itu sambil mengusap lembut rambutnya, layaknya seorang ibu kepada anak kandungnya sendiri. Sebagai seorang wanita ia tahu betul apa yang dirasakan oleh Marisa. Yang tidak bisa memiliki anak seumur hidupnya dan itu karena ulah anaknya sendiri.
Debi menatap tajam ke arah Kevin. "Kenapa kamu merahasiakan semua ini dariku Kevin?" tanya Debi dengan suara bergetar.
Debi menjadi merasa bersalah kepada Marisa. Lantaran selama ini selalu menekan Marisa untuk segera hamil. Dan menuduhnya yang bukan bukan.
"Kevin yang menyuruhku untuk merahasiakannya ibu." Marisa merancau sambil menunjuk-nunjuk wajah Kevin kemudian melemas dan tertidur.