Hampir satu pekan Tuan Sandjaya dan istrinya berada di kota pahlawan, untuk melepas rindu kepada Putri mereka.
Kini, mereka pun harus kembali meninggalkan Putri kesayangannya, bukan karena sudah puas melepas rindu.
Namun urusan pekerjaanlah yang membuat mereka harus kembali terpisah untuk sementara waktu.
Tuan Sandjaya dan Nyonya Mety harus kembali berkecamuk dengan kepenatan hiruk-pikuk di ibukota Jakarta.
Mereka harus kembali beradu dengan kesibukannya mengatur perusahaan milik mereka.
Hari ini Dona, Reyhan, dan juga Sarah berniat untuk mengantarkan mereka ke Bandara Internasional Juanda.
Di pagi buta, Reyhan dan sang kekasih tiba di kediaman Nyonya Lena.
Mereka datang lebih awal karena keduanya tak ingin Tuan Sandjaya dan sang istri menunggu mereka.
Bell rumah yang ditempati Nyonya Lena terdengar bersuara. Suara bising terus bergeming hingga bel tersebut berhenti berdering.
Bi Inah segera melihat siapa tamu yang datang di pagi ini.