Aca tampak mondar-mandir menunggu kedatangan Devan. Gelisah sekali karena tak biasanya pria itu datang terlambat dari jadwal yang ditentukan. Setengah takut juga kalau sampai acara liburan kali ini benar-benar gagal. Sia-sia sudah perjuangannya meminta izin kepada orang tuanya yang super protektif, butuh perjuangan ekstra dengan mengeluarkan rayuan manis. Jadi wajar saja jika Aca yang paling cemas.
"Ca, duduk dong. Udah mirip setrikaan aja lu. Dari tadi mondar-mandir nggak jelas begitu," protes Andre yang sedari tadi memperhatikan sahabatnya itu.
"Tau tuh, macam orang yang lagi pacaran yang cemas banget nungguin kekasih datang. Padahal pacar aslinya aja masih santai banget," timpal Nadia melirik Raya yang malah sibuk sendiri dengan laptopnya hingga tak mendengar sindirannya. "Ray, ini kita mau liburan loh. Kenapa masih kerja aja sih? Kalau orang luar lihat, pasti kamu dikira pebisnis wanita yang gila kerja dengan penghasilan ratusan juta."