Tak lama, mobil berwarna putih itu berhenti tepat di halaman sebuah rumah bergaya perpaduan khas Jawa dan Bali. Di sekelilingnya juga ditanami bermacam-macam pepohonan buah dan tanaman hias menambah suasana asri keluar dari sana. Ditambah lagi halamannya luas ditumbuhi rumput tertata rapi.
Seorang pria paruh baya kira-kira seumuran dengan Tante Wina. "Devan, akhirnya kamu ke sini juga, Nak," sapa Oak Wayan sedikit berlari dan merangkul Devan.
"Iya, Ji. Maaf baru bisa ke sini sekarang. Devan begitu pulang dari Singapura, masih disibukkan dengan urusan pindah ke sekolah," sahut Devan memberikan alasan logis.
"Aji mengerti keadaanmu. Oya, ini teman-teman kamu, Dev? Selamat datang di rumah Aji. Senang sekali bisa kedatangan tamu istimewa seperti kalian. Anggap saja rumah ya."
"Wow, aku juga mau punya rumah model begini, Pak. Luas, sejuk, jauh dari polusi," celetuk Andre masih mengagumi rumah tradisional di tengah pedesaan ini.