Raya menopang kepalanya dengan tangan melihat sedari tadi sang kekasih sedang melakukan panggilan telepon dengan Aca. "Kenapa menatapku begitu, Sayang? Ada sesuatu di wajahku ya?" Diusapnya wajah yang sudah bersih itu.
"Kamu tampan kok, Dev. Aku hanya berpikir andai saja kamu memiliki seorang pacar seusia Aca, kira-kira apa yang akan terjadi ya?" Raya malah memberikan teka-teki.
Raya membayangkan Devan bisa berpacaran dengan Aca, mungkin mereka akan terlihat sangat cocok karena usia sepantaran. Dan Raya seperti menangkap sesuatu di mata Aca, saat gadis itu tak sengaja melirik Devan. Apakah seseorang yang disukai Aca adalah kekasihnya sendiri?
"Jika itu bukan kamu, maka sudah dipastikan bahwa aku tak akan bisa bahagia. Kenapa kamu masih menanyakan hal seperti itu, Ray? Bikin aku bad mood saja. Masak pacar sendiri membayangkan prianya menjalin hubungan dengan wanita lain. Ada-ada saja." Devan menghabiskan sepiring nasi gorengnya.