Pagi hari Devan sudah bersiap menjemput sang pujaan hati di kontrakannya. Tapi tentunya dia harus melewati dulu amukan sang Mama. Ibunya tahu semalam Devan pulang larut malam. Dan tak ada yang tahu dia pergi ke mana.
Semuanya tampak sedang berkumpul di meja makan. Seperti biasa, hanya kegiatan makan pagi saja yang bisa menyatukan keluarga tersebut.
"Dev, dari mana kamu semalam? Mama sampai ketiduran menunggu kamu pulang. Sudah Mama bilang 'kan kalau angin malam tak baik untuk kesehatanmu. Apalagi tengah malam kamu masih saja sibuk mengurusi pekerjaan yang menumpuk. Lalu kapan kamu bisa beristirahat dengan nyenyak, Nak," tutur Mama Wina mencemaskan putranya.
"Mama, mengira aku tidak tidur seharian? Salah! Aku cukup istirahat kok, Ma. Lagi pula, Devan seminggu kemarin sudah seperti dikurung di rumah tanpa bisa keluar sekedar cari angin gara-gara fokus ujian. Jadi please jangan larang Devan buat main di luar, Ma." Devan memakan roti tawar dengan selai cokelat bikinan Mama.