Devan sudah ada di depan pintu ketika Nadia dan Aca hendak keluar mencari makan. "Eh, ada, Devan. Bentar ya. Tuan putrimu masih dandan tuh di kamar," celetuk Nadia.
"Iya, Kak Nad," jawab Devan sambil melirik gadis di samping Nadia. "Eh, sepertinya aku pernah bertemu dengannya. Tapi di mana ya? Wajah yang tidak asing," batinnya.
"Oya, kenalkan ini Aca penghuni baru kontrakan kami." Nadia menoleh pada Aca yang malah diam mematung. "Ca, katanya kamu mau dikenalin. Kenapa malah jadi bengong begitu."
Aca gelagapan. "Eh, iya. Namaku Aca. Kita seumuran loh. Salam kenal yah."
Devan mengangguk. "Salam kenal juga. Memangnya kalian mau pergi ke mana sekarang?"
"Biasa, cacing di perut kami sudah meminta diisi jam segini. Tapi anehnya pacarmu itu betah sekali lapar. Bisanya hampir tak pernah sarapan di kontrakan. Raya kalau urusan diet no makan mah ahlinya."