Raya masih sibuk mengelap meja dan sofa ketika Devan mulai bangun dan kebingungan mencari wanitanya. "Sayang, Raya!" teriaknya. Tapi dia tak menemukan sosok Raya. "Raya!"
"Iya, Dev. Aku ada di bawah," serunya menjawab teriakan Devan.
Devan berlari kecil menuruni tangga. Dilihatnya wanita itu sedang membersihkan sofa. "Aduh, aku pikir kamu sudah pulang. Bikin panik saja."
Raya tersenyum ketika Devan memeluknya dari belakang. "Mana mungkin aku membiarkan kamu sendirian waktu sakit begini. Hm, kamu pasti lapar. Ayo makan. Aku sudah susah payah membuatkannya untukmu," ajaknya menarik tangan sang pacar.
Devan mengikuti saja hingga ke dapur. "Biar aku bantu panaskan lagi buburnya. Kamu cuci tangan dulu sana, Ray."
"Oke." Raya bergegas masuk kamar mandi. Membersihkan tangan dan mencuci wajahnya. Lalu memperhatikan bajunya yang kotor bukan main.
Devan mengetuk pintu kamar mandi. "Ray, pakai saja bajuku ini. Aku yakin bajumu kena debu."