"PEREMPUAN SIALAN!"
"KURANGAJAR!"
"Aarrrgghhh!"
Si botak mengucek matanya yang pedih di tengah makiannya. Menggunakan kedua punggung tangannya. Dengan kasar, sambil menahan perih yang menyerang kedua bola di wajahnya itu.
Ratu sendiri menutup mulutnya dengan tangan kirinya. Menahan tawa yang hampir meledak. Satu tangannya lagi masih teracung dengan botol sabun terarah ke muka si botak.
"Kau mau nyari mati, HEH? gadis sialan!"
Si botak menarik paksa tangan Ratu. Menyeretnya kasar dan menjatuhkannya ke atas kasur.
Mata si botak nampak merah. Antara marah karena dikerjai oleh Ratu, atau mungkin efek sabun yang Ratu semprotkan ke wajah si botak. Sabun yang dicampur sedikit air. Lumayan untuk membuat si botak merasakan sakit.
Ratu berusaha memasang wajah datar di tengah usahanya menahan tawa. Tidak, dia tidak takut dengan kemarahan si botak. Karena Ratu yakin, Frans pasti sudah memberi pesan untuk tidak menyakiti Ratu. Jadi Ratu bisa sedikit menjahili penculiknya.