"SIALAN!"
"BRENGSEK!"
"Semua gara-gara perempuan busuk itu!"
Si botak memaki-maki geram saat sebuah dahan pohon jatuh. Dahan yang telah kering. Beruntung si botak waspada. Hingga dahan itu tidak menimpanya. Andai iya, sudah barang tentu kepalanya bocor.
Si botak menendang dahan yang jatuh tak jauh darinya itu dengan kencang.
"Aarrrgghhh! Dimana kalian sembunyi perempuan sialan? Menyusahkan saja!" teriak si botak.
Lalu dengan langkah penuh amarah, si botak melanjutkan pencariannya.
Beberapa saat setelah si botak pergi, debat jantung Ratu masihlah kencang. Hampir saja si botak mendapatkan Josi. Andai dahan kering itu tidak patah dan jatuh. Sudah pasti Josi akan tertangkap.
Ratu mengucapkan syukur di dalam hatinya. Tuhan masih melindungi mereka. Semoga saja mereka bisa selamat dari hutan ini.
Merasa keadaan mulai aman, Ratu bergegas menghampiri pohon tempat Josi berada.
"Jos? apa kau mendengarku?" tanya Ratu pelan.