Dion menyugar kasar rambutnya. Setelah kepulangannya dari perusahaan Sanjaya untuk bertemu dengan Aksara, Dion merasa kegalauan yang luar biasa. Entah kenapa, Dion merasa Aksara benar-benar tidak mengetahui perihal penculikan Ratu.
Atau pria tua itu sedang memainkan sandiwara?
Dion menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Televisi yang menyala dan tengah menayangkan berita dalam negeri tak digubrisnya. Pikirannya penuh dengan pertanyaan siapa penculik Ratu.
Apa Dion harus melaporkan kasus ini ke kepolisian? Tapi jika demikian, otomatis Ratu akan terliput media. Bukan tidak mungkin si penculik akan meradang dan berbuat melampaui batas. Dion tidak mau itu. Karena dia yakin, penculik Ratu bukanlah orang asing.
Pasti mempunyai hubungan dengan Ratu. Atau menginginkan hubungan kepada Ratu. Tapi siapa???...
Tiba-tiba, beberapa nama tercetus di kepala Dion. Ya, bukankah bisa saja salah atau dari mereka yang menculik Ratu?