Chereads / Dokter Baik ku Selamatkan hidupku / Chapter 17 - Sedikit Kekaguman

Chapter 17 - Sedikit Kekaguman

Sore itu Dokter Bailly sangat sibuk sekali. Apa lagi, waktu itu ada pasien yang kritis. Pasien yang mengalami sesak sesaat di ruang pendaftaran. Sehingga para pasien pun, terpaksa harus menunggu pemeriksaan Dokter Bailly. Sampai larut malam. Tepat pukul 9 malam Dokter Bailly pun, baru saja beres Memeriksa para pasiennya.

"Sus, saya duluan ya!" ucapnya seraya membereskan alat pemeriksaannya. Suster Cathy dan Suster Keira pun, hanya memperhatikan Dokter BaiLy, yang hendak keluar dari Ruangan Dokter nya. "Baik-baik Dok," ucap para Suster kepadanya. "Hmm..! suster-suter itu pada aneh ya." tanya hati Dokter BaiLy dengan sedikit senyumannya, seraya melangkahkan kakinya itu.

Sementara di Ruangan tunggu pasien, sudah sepi pengunjung. Tanpa terlihat seorang pun, melangkahkan kakinya. Seketika terdengar jelas, suara langkah kaki seseorang berada tepat di belakangnya. "Sepertinya... saya mendengar langkah kaki berjalan melambat di belakang saya." tanya Dokter BaiLy seraya menghentikan langkah kakinya sejenak. "Hei..! siapa di sana?" tanya Dokter BaiLy, seraya menghentikan langkahnya.

"Namun" tiba-tiba saja seseorang ada di depannya, sesaat beliau melihat ke arah belakang, untuk mencari asal suara langkah kaki tersebut. "Siapa sih, yang mengikuti saya..?" tanya Dokter BaiLy seraya, melihat ke arah sana, kemari mencari asal suara itu. "Selamat malam Dokter so' baik." tegur seseorang yang sudah ada di depannya. Dokter BaiLy pun, serentak kaget melihat seorang laki-laki mengenakan jaz Dokternya, berada di depannya. "Dokter... Samuel," ketus Dokter Baily seraya menghampiri orang itu. Ternyata orang yang mengikuti Dokter BaiLy adalah Dokter Samuel. Lalu... apa maksud Dokter Samuel, mengikuti Dokter BaiLy?

"Hai... Anda masih ingat saya kan, bagus deh!" tukasnya seraya mendekati Dokter BaiLy. "Tidak usah pede deh! tidak di beritahu juga saya tau ko. Dokter Sok hebat!" ejek Dokter BaiLy padanya. "Hahaha, jenius banget sih anda. Dokter So' baik." ujarnya seraya sedikit tawanya, yang puas mengejek Dokter BaiLy. Serentak Dokter BaiLy pun hanya tersenyum sinis. Mendengar ucapan Dokter Samuel. Kemudian, beliau membalas perkataan Dokter Samuel. "Oh iya? apa benar saya jenius, bukankah anda orang paling jenius?" sungkun Dokter BaiLy, seraya mendilakan kedua matanya ke arah Dokter Samuel. "Tepat! anda memang jenius. Tapi... saya lebih jenius dari pada anda." ujar Dokter Samuel dengan sedikit kata sombongnya yang terlontar.

Dokter BaiLy pun kembali tersenyum sinis, melihat Dokter Samuel yang selalu tersenyum sinis. "Ya baiklah. Terserah anda saja! Yang saya ingin tau, Kenapa anda selalu membuntuti saya?" tanya Dokter BaiLy kepadanya. "Apa saya harus ceritakan maksud saya terhadap anda?" tanya Dokter Samuel, seraya sedikit nyinyir kepada Dokter BaiLy. "Ow..' tentu, saya harus tau! apa maksud anda selama ini mengikuti saya, dan apa sebabnya anda, sangat menginginkan saya keluar dari Rumah Sakit ini?" tanya Dokter BaiLy seraya mendekatkan bibirnya ke telinga Dokter Samuel.

"Namun" Dokter Samuel pun, tidak mau mengungkapkan sesuatu padanya. "Anda... tidak perlu tau, apa yang menjadi penyebab saya. Sampai saya' ingin melihat anda keluar dari Rumah Sakit ini. Tapi, suatu hari nanti anda akan tau." balas Dokter Samuel seraya menatap penuh jemu padanya. "Oh iya, saya saat ini hanya mengingatkan kepada anda. Jangan sekali-sekali anda merebut perhatian Pak Direktur. Karena itu, akan menjadi sebuah kecelakaan untuk saya!" kenapa Dokter Samuel seperti takut pada Pak Direktur.

"Memangnya, kenapa saya tidak boleh mendekatinya? lalu bagaimana kalau ada berkas penting mengenai pasien. Apa saya tidak boleh bicara? anda gila ya, masa saya harus berdiam diri." ujar Dokter BaiLy seraya kembali duduk.

"Itu hal bodoh, yang ada di diri anda!" ujar Dokter Samuel. "Apa, anda menganggap saya bodoh! enak sekali mulut Anda. Apa anda tidak punya etika, di dalam berbicara." Ejek Dokter BaiLy padanya.

Sekejap Dokter Samuel ingin mengepal tangannya. Rasanya dia sudah tidak sabar ingin menghajar Dokter BaiLy. Akan tetapi, "Ayo! hajar saja. Jika anda berani. Apakah anda tidak takut pak Direktur tau. Karena... seluruh ruangan ini di lengkapi cctv." Ancam Dokter BaiLy padanya.

"Ok! jika itu mau anda, tapi lihat..! suatu saat saya tidak akan main-main dengan ucapan saya." ujarnya seraya menatap penuh kebencian padanya.

"Astagfirullah... ada-ada saja sih Dokter yang satu ini. Hehehe.." pekiknya seraya tertawa menuju luar halaman. "Namun" Sesaat Di luar Dokter BaiLy melihat Suster Keira sendirian menunggu Angkutan perkotaan menghampurinya. "Suster Keira, loh lagi ngapain sih itu Suster?" tanya hati Dokter BaiLy, seraya mendekati arahnya ke dekat Suster Keira.

"Aduh mana nih kendaraan, mana sudah malam ini..." keluh Suster Keira pun terpotong oleh seru Dokter BaiLy. "Sus, anda ko belum pulang?" tanya Dokter BaiLy dengan sedikit senyum manisnya itu. "Dokter BaiLy... Anda, anda belum pulang ya?" tanya Suster Keira pada beliau. "Anda juga kenapa belum pulang?" tanya balik Dokter BaiLy kepadanya. "Saya, sedang menunggu angkutan Umum Dok!" jawab Suster Keira.

Dokter BaiLy pun hanya tersenyum sedikit bergurau padanya. "Anda pulangnya kemana Sus?" tanya Dokter BaiLy kepadanya. Suster Keira pun, hanya tersenyum. "Saya...saya pulangnya..." jawaban Suster Keira pun terpotong oleh ajakan Dokter BaiLy.

"Ya sudah kamu ikut saya saja Sus, dari pada keburu malam. Ya... lebih baik anda ikut saya saja gimana?" tanya Dokter BaiLy seraya membuka pintu mobilnya sebentar.

Suster Keira pun sedikit kebingungan menjawab tawaran Dokter BaiLy, yang sangat di kagumi temannya itu. "Baiklah Dok," balas Suster Keira padanya, walaupun hatinya yang agak sedikit ragu pada ajakan atasannya itu. Di sisi lain dia tidak enak dengan Suster Cathy. Yang selama ini sangat mengagumi Dokter BaiLy. Tapi' Dokter BaiLy malah berbalik memperhatikannya di banding Suster Cathy.

Tanpa di sadari sesosok mata memperhatikan mereka, dari kejauhan.

Orang yang selama ini mengaguni Dokter BaiLy. "Suster Keira, Dokter BaiLy... tidak! ko Dokter BaiLy sangat dekat sekali ya. dengan Suster Keira?" tanya Hati Suster Keira bertanya. Seraya memperhatikan nya. Dengan hati sedikit kesal melihat mereka.

"Aku sama sekali tidak menyangka dengan Suster Keira, dia berani-beraninya dekat Dokter BaiLy. Bukannya dia selama ibu sangat mendukung harapan aku dan Dokter BaiLy?" gumam hati Suster Cathy dengan sedikit pertanyaan hatinya.

Suster Cathy yang selama ini mengharapkan bisa dekat dengan Dokter BaiLy, tidak bisa seperti yang di bayangkannya. Dokter BaiLy selalu bersikap dingin padanya. Dan yang bikin makin parah saat ini, Dokter BaiLy malah dekat dengan sahabatnya sendiri. Sahabat yang sudah lama sangat mensufort setiap keinginan Suster Cathy. Akan tetapi, sekarang sikap Suster Keira mendadak berubah. kepadanya seakan mengingkari janjinya. Untuk menjadi sahabat sebenarnya.

bersambung...