"Hey, Kya. Aku tidak akan menertawai dirimu, tenanglah. Tapi sepertinya aku melihat bahwa hubungan kalian bukan hubungan biasa, dan aku menyadari hal itu ketika kamu berteriak keras dengan menyebut namanya. Apa kamu benar-benar memiliki hubungan dengan Gary? Bahkan aku melihatmu pulang ke rumahnya." Lucas berusaha agar bisa membuat Kya aman, tentu saja semua ini demi kebaikan wanita itu sendiri.
Meskipun masih merasa tak nyaman ketika harus menceritakan tentang semua kesedihan dalam rumah tangganya kepada orang lain, namun tentu saja Kya merasa cemas jika terus-menerus menyimpan semua rasa sakit ini sendirian. Bagaimanapun juga dia adalah wanita yang lemah, dan hatinya tak sekuat yang ia pikirkan selama ini.
"Mungkin aku bisa melegakan pikiran dan hatiku sejenak dengan berbagi kisah kepada Lucas," batinnya Kya.
"Aku tidak yakin kalau kau tidak akan menertawai, Lucas. Tapi, sejujurnya aku sudah menikah dengan Gary, jadi aku ini istrinya sekarang," ujarnya dengan perlahan.
Masih membuat Lucas tidak bisa percaya dengan apa yang sedang ia dengar saat ini. Sejujurnya ia merasa sangat kebingungan ketika harus mendengar semua itu, tapi bagaimanapun juga ia semakin mencoba untuk percaya.
"Tunggu dulu, Kya. Jadi, kau ini adalah kekasihnya um ... Maksudku istrinya Gary, begitu? Tapi, kapan kalian menikahi, Kya? Bahkan aku tidak mendapatkan kiriman undangan dari Gary, padahal kamu berteman sangat dekat. Bukan maksudku tidak ingin percaya denganmu, tapi mungkinkah kalian menikah karena sebuah alasan tertentu?" Lucas terlihat ragu.
"Ya aku tidak tahu, tapi aku hanya tahu bahwa kehadiran ku di dalam hidupnya saat kepergian ayahku. Ayahnya dan ayahku dulu adalah teman baik, dan aku sekarang dititipkan oleh ayahnya Gary yang sudah menjadi ayah mertuaku sekarang. Rasanya memang sangat lucu, tapi begitulah kenyataannya. Gary bahkan mengatakan kalau dia mencintaiku, meskipun dulu aku tidak tahu bahwa semua ucapannya itu hanya sekedar sandiwara. Kami juga menikah dengan tiba-tiba, dan tamu undangan hanya beberapa. Tenanglah aku masih menyimpan beberapa foto pernikahan kami," sahut Kya dengan memberikan bukti-bukti.
Saat Lucas melihat dengan kedua matanya sendiri, dan sekarang ia baru sadar bahwa memang benar Kya telah menjadi istrinya Gary. Akan tetapi, Lucas tahu bahwa hubungan Gary bersama dengan Sera masih belum berakhir.
"Berarti benar bahwa kamu dengan Gary telah menikah? Jadi, pantas saja aku melihatmu pulang ke dalam kediaman mereka. Ternyata aku telah salah menduga, Kya. Maafkan aku, Kya. Seharusnya aku tidak perlu menanyakan hanya ini. Hanya saja aku merasa kesal ketika Gary tidak mengundang ku ke acara pernikahan kalian," jelas Lucas.
"Berarti saat itu Gary juga berbohong dengan mengatakan bahwa Kya hanyalah teman biasa? Kurang ajar, pria macam apa dia itu? Ku pikir dia pria yang setia dengan satu kekasihnya—Sera. Tetapi nyatanya aku telah berpikir salah, dia ternyata lebih brengsek daripada diriku ini. Lihat saja, Gary. Aku akan meminta pertanggungjawaban karena kamu tidak mengundangku," batinnya Lucas.
Membuat Kya tersenyum tipis ketika mendengar kata maaf dari Lucas yang seharusnya tidak perlu ia ucapkan. "Hey, ini bukanlah salahmu, Lucas. Kau tak tahu apapun, jadi semuanya tidak perlu katakan maaf. Lagipula semuanya adalah salahku sendiri yang langsung menerima pernikahan ini. Harusnya aku bisa melihat lebih lama lagi tentang keseriusan Gary padaku, tapi sudahlah semuanya juga tak ada artinya."
"Aku rasa dirimu tidak salah, Kya. Tapi, Gary lah yang tidak bisa bertanggung jawab atas apa yang sudah ia lakukan. Baiklah sebagai teman yang baik untukmu dan Gary, maka aku akan menjadi penengah diantara kalian berdua. Dengan begitu kalian tidak perlu merasa khawatir karena aku sendiri yang akan menegur Gary dengan semua sikapnya itu, tenanglah, Kya. Aku akan membantumu," ujar Lucas dengan cepat.
Dengan perlahan Kya menggelengkan kepalanya di saat mendengar kata-kata itu, tentu saja ia merasa tidak senang ketika harus mendengarnya. Bagaimanapun juga ia tak ingin melibatkan orang lain dalam masalahnya ini.
"Lucas, jangan lakukan itu, dan aku tidak mau kalau sampai membuat Gary menjadi tahu bahwa aku telah membuka rahasia kami tentang pernikahan ini. Sejujurnya aku merasa bahwa diriku seperti seorang istri bayang-bayangan saja. Tapi, sudahlah tak ada yang perlu aku takutkan karena bagiku semuanya hanya perlu waktu agar bisa membuat Gary bisa mencintaiku," tahan Kya dengan perlahan. "Meskipun sejujurnya aku belum tahu kapan waktu itu akan tiba," batinnya.
"Aku sungguh kagum denganmu, Kya. Kamu sampai rela menjaga perasaan suamimu sendiri, padahal dia dengan terang-terangan membenci dirimu. Baiklah aku tidak akan membuat hubungan kalian terganggu, tapi aku harap kamu bisa menerima sebuah kebaikanku kali ini." Lucas terlihat seperti ingin memberikan sesuatu, tangannya berada di belakang.
"Apa maksudnya, Lucas?" Kya sampai kebingungan.
"Ini untukmu, Kya. Sebuah buku diary. Meskipun aku tahu bahwa mungkin saja kamu tidak akan bisa selalu menceritakan setiap permasalahan yang sedang kamu hadapi ini, tapi di dalam buku ini kamu bisa bebas mengatakan apapun itu, dan juga kamu bisa mengambil hearphone milikku ini. Ambilah aku rasa cocok untukmu kenakan jika kamu sedang mengambil kesedihan," ucap Lucas dengan baik hati sembari ia memberikannya.
"Ya ampun, semua ini sangatlah berharga, dan kenapa kamu memberikannya untukku, Lucas? Sudahlah aku tidak perlu barang mu ini karena tentu saja aku tidak berhak menerimanya." Kya berusaha menolak.
"Hey, tenanglah, Kya. Ini penting untukmu agar kamu bisa lebih banyak membagi kisah sedih mu ini ke dalam buku diary ini beserta mendengar musik atau sekedar kata-kata motivasi demi menguatkan kamu. Terimalah, dan anggaplah bahwa pemberian aku ini adalah sebuah tanda pertemanan kita. Jika kau menolaknya, maka aku akan bersedih," ujar Lucas sembari ia tersenyum agar bisa semakin membuat Kya percaya.
Hingga akhirnya Kya pun ikut tersenyum ketika mendengar ucapannya itu, dan tentu saja ia menerima setiap pemberian dari Lucas demi menghargai upayanya sebagai seorang teman.
"Baiklah, Lucas. Aku akan menerimanya, dan aku akan gunakan pemberianmu ini agar bisa membagi kesedihan ku. Tapi bisakah aku tahu kenapa kamu melakukan hal ini, Lucas? Bukankah kita belum lama ini bertemu? Tapi kamu sudah begitu baik denganku." Sedikit membuat Kya merasa ragu.
"Ya ampun, tentu saja aku akan baik denganmu, Kya. Bagaimanapun juga kau ini adalah istri dari temanku, ya meskipun aku baru tahu tentang pernikahan kalian. Tapi, aku yakin bahwa kamu membutuhkan teman untuk berbagi dengan setiap kesedihan mu ini, Kya. Meskipun jujur aku memiliki sifat yang buaya, tapi aku tidak akan membuat wanita baik-baik merasa hancur, dan ya aku hanya ingin bersenang-senang dengan wanita yang menurutku pantas mendapat perlakuan rendah seperti itu. Jadi, aku akan lebih menyayangi dan membantu wanita baik-baik seperti dirimu, apalagi kamu adalah istri dari temanku, tentu saja aku juga temanmu," ujar Lucas dalam kebenarannya.