"Tolong bangun, jangan pergi sekarang. Berdetaklah, Om Fajar bangun."
Alexa melakukan CPR, karena tiba-tiba saja jantung Fajar berhenti berdetak. Air mata gadis itu terjatuh, dan ia terus saja berdoa agar jantung Fajar bisa kembali berdetak. Bayang-bayang kepergian mendiang nenek dan juga Hendra terus saja bergelayut di otak Alexa dan membuat tubuh gadis itu gemetaran.
"Alexa, tulangmu masih belum sembuh. Cepat menyingkir, biar aku saja yang menggantikanmu melakukan CPR," perintah Erick.
Akan tetapi Alexa bergeming, gadis itu tidak memperdulikan perintah Erick dan terus saja melakukan CPR.
"1,2,3 ... 1,2,3." Alexa menatap monitor dan tanda-tanda vital Fajar masih belum juga kembali sehingga Alexa terus saja memijit jantung Fajar agar bisa kembali berdetak.
"Alexa, stop!!"
"Tidak!! Aku mohon, tolong berdetak berdetak kembali. Aku masih belum sempat mengatakan terima kasih kepada Om Fajar," lirih Alexa.