Netra Alexa membulat sempurna setelah mendengar permintaan Fajar yang begitu tiba-tiba, otak gadis itu masih mencerna setiap perkataan Fajar yang sangat tidak masuk baginya. Begitu pula dengan Daniel, pria itu hanya diam dan menjadi pendengar saja.
"Apa?! Saya benar-benar tidak mengerti dengan ucapan Om Fajar, i–ini bukanlah laporan milik Om Fajar, 'kan? Pasti ada kesalahan di sini," tanya Alexa tidak percaya.
"Tidak, awalnya saya pikir kalau semua ini adalah kesalahan. Tapi pada akhirnya aku harus menerima kenyataan kalau sel-sel kanker sedang menggerogoti otakku, dan sebelum nantinya keadaanku semakin parah hingga aku mati. Aku ingin menyerahkan tanggung jawab ini kepadamu," jelas Fajar.
"Kenapa Om Fajar bilang begitu? Semua akan baik-baik saja, Om Fajar masih bisa sembuh tapi kenapa Om malah bersikap pesimis dan ingin menyerah begitu saja? Raka, apakah sudah tahu? Apakah dia masih belum pulang juga?" tanya Alexa.