Chereads / Alexa's Dream And Love / Chapter 54 - Bab 54. Percayalah Kepadaku.

Chapter 54 - Bab 54. Percayalah Kepadaku.

Daniel memeluk erat tubuh Alexa dan membiarkan tubuhnya menjadi tameng peluru yang ditujukan kepada Alexa. Tubuh Daniel pun akhirnya roboh, jatuh di atas tanah karena Alexa tidak mampu menopang bobot tubuh Daniel.

Netra Alexa membulat sempurna ketika melihat telapak tangannya berlumuran darah Daniel. Lidah Alexa kelu, tak mampu berkata apa-apa, namun air matanya terjatuh saat melihat tubuh Daniel kini telah berada di atas pangkuannya.

Alexa menatap tajam ke arah Pria yang telah menembak Daniel lalu tatapannya beralih ke arah anak buah papanya yang sedang bersiap untuk menembak dan ....

DORR!

Terdengar desingan peluru yang membuat penjahat itu tewas seketika, semua sindikat klan Camora telah tewas. Indra telah mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari dan menghabisi seluruh klan Camora agar dikemudian hari, mereka tidak lagi menyerang Alexa.

Indra yang tadinya telah keluar dari gudang, segera masuk lagi ke dalam.

"Daniel!! Cepat kalian panggil ambulance," perintah Indra kepada anak buahnya.

''Kenapa?! Kenapa kak Daniel melakukan ini? Kenapa?!" tubuh Alexa gemetaran dan air matanya menetes membasahi wajah cantiknya.

"Bukankah aku sudah bilang, kalau aku akan selalu melindungimu. Bagiku, yang terpenting adalah keselamatanmu. Selama aku masih bernafas, aku tak akan pernah membiarkanmu terluka," jawab Daniel lemah.

"Bodoh! Kenapa kak Daniel bisa sebodoh ini?! kenapa kak Daniel mau berkorban untuk Alexa sampai sejauh ini?! Kak Daniel sudah berkali-kali menyelamatkan Alexa!"

"Tidakkah kamu tahu betapa besarnya rasa cintaku kepadamu?! Lex ... Jangan marah lagi kepadaku, jangan diamkan aku, aku tidak pernah menyukai Shella. Jangan membuatku menjadi gila dengan mendiamkanku,"

"Aku tahu, jangan bicara lagi. Alexa janji tidak akan marah lagi, jangan bicara lagi nanti kak Daniel kehilangan banyak darah." Alexa merengkuh tubuh Daniel sambil menangis.

Mata Daniel pun langsung terpejam.

"Kak Daniel!! Kak Daniel!!" tangis Alexa kembali pecah.

****

International Hospital ....

Bila biasanya Daniel yang selalu menjaga Alexa, kali ini gantian Alexa yang menjaga Daniel. Gadis itu tak sekalipun beranjak dari kursinya, yang ia lakukan hanya duduk sambil menggenggam tangan Daniel dan menatap wajah Daniel yang masih tidak sadarkan diri setelah menjalani operasi pengangkatan peluru.

"Kak Daniel ....?!"

Kelopak mata Daniel terbuka perlahan-lahan, pria itu mengerjap-ngerjapkan matanya, dan bau menyengat khas rumah sakit seketika menyergap hidungnya. Saat matanya sudah benar-benar terbuka yang ia lihat pertama kali adalah wajah Alexa.

"Kak Daniel sudah sadar? Kak Daniel baik-baik saja, 'kan?"

Daniel mengangguk pelan.

"Ini apa?" tanya Alexa sambil menunjukkan telapak tangannya.

"Itu telapak tanganmu yang menunjukkan 5 jari," jawab Daniel dengan suara parau.

"Ah, benar. Berarti kak Daniel sudah benar-benar sadar," ucap Alexa seraya tersenyum lebar dan menunjukkan deretan giginya yang putih dan bersih.

"Sudah bercandanya?" tanya Daniel dengan suara lirih dan meringis menahan rasa sakit.

Alexa mengangguk cepat, ia menutupi rasa kekhawatiran dan ketakutannya dengan sedikit bercanda. Namun, ekspresi wajah Alexa terlihat sangat sedih.

"Tunggu sebentar, Alexa mau panggil dokter dan suster dulu ya, Kak."

Saat Alexa berbalik, Daniel langsung mencengkeram pergelangan tangan Alexa dan menariknya ke dalam pelukannya.

"Aak! Kak Daniel apa-apaan, sih? Nanti kalau ada yang lihat bagaimana, kak?"

"Biarkan saja! Aku tidak peduli dengan orang lain," ucap Daniel seraya mengeratkan pelukannya dan Alexa hanya bisa pasrah menerima pelukan Daniel.

"Yang aku tahu hanyalah, aku sangat merindukanmu. Aku selalu saja merasa ketakutan kalau kamu jauh dariku, dadaku terasa sangat sesak setiap kali kita bertengkar. Alexa, bisakah kamu mempercayaiku? Aku hanya ingin kamu percaya kepadaku, Lex."

" ...." Alexa hanya mengangguk dan tidak berkata apa-apa, ia juga merasa sangat tersiksa setiap kali bertengkar dengan Daniel.

"Kamu sudah tidak marah lagi sama kak Daniel, 'kan? Kamu masih mau berbicara dan tersenyum kepadaku, 'kan?" tanya Daniel.

"Hmm ...." Alexa mengangguk cepat.

"Syukurlah! Kak Daniel bisa kembali tenang sekarang," ucap Daniel seraya tersenyum lega.

Tanpa Daniel dan Alexa sadari, ternyata Shella sedang mengintip dari balik pintu. Kini ia sudah benar-benar sadar kalau cinta dan hati Daniel hanyalah untuk Alexa seorang, cinta Daniel kepada Alexa tanpa celah, sehingga tak ada seorang pun yang bisa menembusnya.

Bukan hanya Shella saja, tapi juga untuk semua perempuan.

"Kamu beruntung sekali, Alexa. Karena kamu bisa mendapatkan cinta Daniel yang rela berkorban nyawa demi kamu, Kalaupun aku tidak bisa memiliki Daniel. Asal aku bisa melihatnya tersenyum bahagia, itu sudah lebih dari cukup," batin Shella sembari mengusap air matanya.

Tok tok!!

Shella mengetuk pintu yang sudah dari tadi sedikit terbuka.

Hei! Ini rumah sakit, bukan tempat untuk berkencan!" Shella tiba-tiba saja masuk ke ruangan Daniel.

Melihat kedatangan tamu tak diundang, Alexa dengan cepat melepaskan diri dari pelukan Daniel. Wajah gadis itu merona bagaikan tomat, sedangkan ekspresi wajah Daniel terlihat cuek.

"Mau apa kamu datang ke sini?! Aku tidak mau lagi melihat wajahmu," ucap Daniel ketus yang dihadiahi Alexa cubitan di pinggang. "Lex ... kenapa kamu mencubitku?! Aku tidak mau bertengkar lagi denganmu hanya gara-gara dia," protes Daniel cepat yang langsung direspon dengan pelototan mata Alexa.

"Makanya jangan protes terus dong, Kak. Sssttt!"

Alexa meletakkan jari telunjuknya tepat di depan bibirnya agar Daniel berhenti mengomel, kedua insan yang sedang dimabuk asmara itu kini terlihat saling berdebat dengan suara yang sangat pelan. Ingat masih ada Shella yang duduk di hadapannya, Alexa seketika tersenyum ke arah Shella dan segera mengakhiri perdebatannya dengan Daniel

Melihat kemesraan Alexa dan Daniel, Shella pun terkekeh. Sekarang ia sudah sepenuhnya bersalah karena telah berusaha memisahkan pasangan yang saling mencintai itu.

"Masuk sini, Shell. Silahkan duduk, dan jangan dengarkan omongan kak Daniel ya, hehehe."

Alexa mengambilkan sebuah kursi untuk Shella dan gadis yang pernah menjadi musuh bebuyutannya itu langsung mendaratkan bokongnya di kursi yang berada tepat di depannya itu.

"Kak Daniel tenang saja, aku tidak akan pernah berbuat jahat lagi kepada Alexa. Aku hanya ingin meminta maaf atas semua perbuatanku kepada Alexa," ucap Shella tulus.

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan untuk menebus kesalahanmu yang telah mendorong Alexa dari tangga dan menyebabkannya celaka," timpal Daniel.

"Aku akan melakukan apa pun untuk menebus semua kesalahanku," ucap Shella dengan kepala yang tertunduk.

"Aku akan menerima semua konsekuensinya, aku akan terima semua hukuman yang akan kalian berikan kepadaku. Tapi tolong, maafkan semua kesalahanku," imbuhnya cepat.

Alexa menghela napas panjang. "Jadilah temanku! Lupakan semua yang telah terjadi, aku sudah memaafkan semua kesalahanmu. Aku hanya ingin kamu berubah menjadi lebih baik lagi, Shella. Pikirkan tentang orang lain kalau kamu mau berbuat sesuatu," pinta Alexa dengan tulus dan berlapang dada.

"Baiklah," ucap Shella setuju.

Shella langsung berdiri dan tiba-tiba memeluk tubuh Alexa. Kini keduanya telah resmi berdamai, dan tidak akan ada lagi pertengkaran diantara Shella dan Alexa.

"Oh, iya. Lusa kita sudah mulai kuliah, Lex. Bukankah kita kuliah di universitas dan jurusan kita juga sama, 'kan?"

Alexa hanya mengangguk dan tersenyum getir.

"Pasti seru banget! Oh, iya. Di sana 'kan pasti ada banyak cowok-cowok ganteng, kita berdua 'kan cantik dan kaya. Pasti kita bisa dapatin senior terkeren," ucap Shella bersemangat.

Daniel seketika menoleh dan menatap tajam ke arah Alexa, belum apa-apa Daniel sudah dibuat cemburu.

"Ssstt, diam Shella!" Alexa berusaha menghentikan ocehan Shella.

"Kenapa memang? Pasti banyak mahasiswa senior yang cakep-cakep, 'kan? Pokoknya kita harus dapat pacar yang super kece," cerocos Shella tanpa henti yang membuat Daniel semakin terbakar cemburu.

"Alexa! Kamu tidak akan berani macam-macam, 'kan?'' tanya Daniel dengan sorot mata penuh kecurigaan kepada Alexa.

Alexa menggeleng cepat, netranya membulat. Ia berusaha untuk meyakinkan Daniel dengan gerakan tubuh kalau ia tidak akan pernah melakukan hal yang macam-macam.

"Lah kenapa sih, Kak? Kan kalian belum bertunangan dan belum menikah, jadi Alexa masih bebas dong," gurau Shella.

Alexa langsung membungkam mulut Shella agar tidak terus mengoceh dan membuat Daniel semakin terbakar cemburu. Namun, Shella malah menyingkirkan tangan Alexa mulutnya.

"Kak Daniel tenang saja, aku akan mencarikan cowok yang super ganteng dan lebih macho dari kak Daniel," cerocos Shella.

Dan ucapan nyeleneh Shella berhasil membuat Daniel kesal serta berhasil membuat Alexa pusing tujuh keliling.

"SHELLLAAAAAAA!!"

To be continued.