"putri ibu~ ibu mau bicara ini. maaf ibu baru bilang" ujar ibu ketika aku duduk di sofa depan. ibu datang bersama 1 orang wanitayang lebih muda dari ibu. "kenapa bu? bilang saja" ujarku. "ini ibu kandungmu" ucap ibu memperkenalkan wanita itu. usianya sekitar 27. sedangkan ibu sudah 33. "apa?? mana mungkin bu" bantahku. "nak, golongan darah mu dan aku itu sama. apa perlu tes dna??" ucap wanita itu. aku tak yakin. "jadi ceritanya panjang. sekarang kamu ikut mama ya nanti, kita tinggal sama sama. nama mama, Kang Yoonji. maaf ya Kang Sinyoung. nanti mama ceritakan pas sampai rumah kita saja ya" ucap wanita muda bernama Kang Yoonji itu. Kang Sinyoung? siapa? bukannya aku Choi Juhan?. "sebentar, si..siapa Kang Sinyoung itu?" tanyaku bingung. "juhan, dengar ibu ya nak, Kang Sinyoung itu nama asli kamu yang diberikan ibumu langsung. jadi saat kamu masih bayi, kamu dititipkan sama ibu, mama kamu bilang, suruh ganti nama sementara dulu. jadi nama kamu itu Kang Sinyoung" ujar ibu. "maafkan mama ya Sinyoung, mama nggak bermaksud mau buang kamu nak, mama hanya tertekan saat ditinggal papa. jadi sementara kamu mama titipkan ke ibu dulu". "bu, benar ya yang dibilang orang ini?" tanyaku. ibu mengangguk. "ha..ya sudah. Sinyoung ikut mama. ibu, aku pergi dulu ya. ibu jaga kesehatan, dan..makasih sudah merawat aku sampai usia 17. aku akan sering sering main ke sini" ujarku.
di rumah baru:
"nah Sinyoung, sekarang ini rumahmu. nggak kalah mewah sama rumahmu dulu hahaha. kamar kamu nanti di lantai 3 yaa, rumah ini ada 5 lantai. hm..rencana nya sih, mau dibangun 10 lantai dan 1 rooftoop di paling atas. dan~ sekaligus dibangun lift biar kamu nggak capek naik turun" ujar mama. "iya" jawabku pelan. "kamu kenapa? nggak papa kok belum terbiasa dengan suasana rumah barumu. nanti kamu sama mama rutin ke salon buat perawatan ya. kalau mau operasi wajah juga boleh bilang aja, nanti uangnya langsung transfer. dann..Sinyoung harus pindah sekolah. kamu harus sekolah di sekolah elite dan berkelas. oke?" ucap mama. aku hanya mengangguk. "ma, aku ke kamar dulu" ujarku. "wahaha senangnya dipanggil mama. iyaa sana selamat istirahat". aku menaiki tangga pelan pelan. rumahnya besar sekali. begitu sampai kamar aku langsung mengeluarkan Cheonsang. (maaf episode sebelumnya salah ketik nama). "hei, keluar lah" ujarku. tring! dia berubah. "dimana ini juhan?" tanyanya pelan. "sstt, nama asliku bukan juhan tapi..sinyoung. kang sinyoung. dan ini rumah asliku" jawabku. dia hanya ber-oh saja. "ngomong ngomong kenapa manggil aku sinyoung?" tanyanya. "ah-" "kang sinyoung~ makan dulu yuk, mama tadi pesan pizza sama burger nih. turun dong" teriak mama dari luar. "ah..nanti aku sambung lagi ya, aku makan dulu" "sinyoung..apa kau..ah sudah sana makan saja". apa sih? apa yang mau dikatakannya?.
aku duduk di meja makan, melihat menu yang ada di depanku. ada pudding milk, cheesecake moon, selai kacang, jus alpukat, pizza mozzarela, cheese beef burger, rice box. sungguh, siapa yang makan semua ini. "ma" panggilku. "ini siapa yang akan makan semua?" tanyaku. "kamu dong, sama mama juga. kalau perlu nanti makan malam ganti menu lagi, gimana mau?" tawarnya. "eng..enggak usah, aku orangnya hemat". di sela sela makan, mama buka suara. "sinyoung, di lemari kamarmu ada 4 lemari kan? yang paling pojok itu lemari kosong, terserah mau kamu buat apa. lalu di lemari tengah ada baju dan rok buat kamu, dibawahnya ada sepatu heels. OH IYA MAMA LUPA BELIIN KAMU MAKE UP ADUUH~ HABIS INI KITA PERGI BELI YA" ujar mama tersentak kaget. "ma, sinyoung bukan anak feminin, jadi nggak usah dibeliin rok sama sepatu heels segala, sinyoung geli ma" ujarku cuek. "eh?? apa?? sinyoung bukan anak feminin? berarti?" tanyanya. "tomboy. aku geli sama hal hal yang berbau heels sama rok. mending buat mama aja. dan dikamarku jangan ada aksesoris yang namanya bando. apalagi yang ada telinga kelinci kucingnya. tambah geli" ucapku lalu meneguk segelas jus. "oh haha begitu yaa, yaudah deh nanti mama suruh ibu Lee asisten rumah tangga kita untuk beresin semua. tenang aja" ujar mama.