setelah 2 jam pelajaran, akhirnya kelasku pulang.
duarrr!!! drssss
yah? sudah hujan? aku harus segera ke kelasnya Sungbin. "Hayoung, aku duluan ya" ujarku berlari. "yah! ditinggal nih?". aku langsung di depan kelas Sungbin. ternyata sebentar lagi akan pulang. "kak Sinyoung!" panggil Yoo Sungbin. aku menoleh. "Sungbin! akhirnya kamu keluar juga" ujarku kegirangan sampai tak sadar memegang tangan Sungbin. "eh? maaf ya. refleks aja kakak" ucapku. dia tersenyum tipis. "nggak papa kak hehe". "wah Yoo Sungbin, siapa orang yang di sampingmu dia cantik banget. besok kalau aku udah sma dia buat aku ya" ucap teman Sungbin. " nggak boleh dia kan punya aku. kakak nggak pulang kok masih disini nungguin siapa?" tanyanya. tadi yang dibilang Sungbin itu cuma bercanda kan ya hehe. " kakak kesini karena nunggu kamu. ayo pulang di sini hujannya sangat deras lo. kamu kan nggak bawa payung juga jadi barengan sama aku aja" ajakku.
Sungbin scene:
kok aku merasa se deg degan ini. apa kakak suka padaku ya sampai perhatian begini.
aku menegakkan payung. "Sungbin, ayo sini mendekat" ucapku menggandeng tangan Sungbin hingga pas sampai tertutupi payung kami berdua. akhirnya aku bisa positive thinking. nggak mungkin anak ini suka padaku kan? sikapnya juga biasa. duh dasar kamu kemakan omongan Hayoung kan haha. aku memayungi dia. bahkan aku sampai basah kena air hujan pun tak masalah. asal dia baik baik saja. "Yoo Sungbin, kamu lapar? mau ke fursburcks?" tawarku. "bo..boleh ya kak? iya! aku mau" jawabnya semangat. aku tersenyum. "tentu boleh~ ayo, kesana".
di fursburcks :
aku meletakkan payung ke tempat payung lalu masuk bersama Sungbin. untung aku masih ada jaket, jadi bisa menutupi seragamku yang basah. "kakak, seragam kakak basah..apa tidak masalah? karena aku ya? maaf ya kak, jadi ngerepotin kak Sinyoung" ucap Sungbin duduk di depanku. "nggak kok. Sungbin nggak salah apa apa. ini kan kakak memang agak menyingkir tadi, biar apa? biar Sungbin nggak kehujanan. kakak kehujanan pun nggak papa, asal Sungbin enggak" ucapku tersenyum. "syukurlah, tapi tetap saja aku tak enak pada kakak. bagaimana balas budi nya" ucapnya. wah..anak ini baik sekali. "kenapa kamu berpikir untuk balas budi? nggak papa kok. serius, kakak baik baik saja. khawatirkan saja dirimu ya" ucapku. dia mengangguk. "ngomong ngomong..tadi bercandamu lucu sekali ya? aku tertawa dalam hati haha" ucapku tertawa. "bercanda?" tanyanya. "itu yang tadi temanmu, bilang kakak cantik terus pas sudah SMA kakak jadi miliknya, terus kamu bilang, nggak! dia kan punyaku. serius deh, kenapa bisa terpikir lelucon seperti itu?" jawabku masih tertawa. tiba tiba saja wajahnya murung dan terlihat sedih.
Yoo Sungbin scene:
jadi..yang tadi aku ucapkan itu cuma dianggap bercanda sama kakak?. apa kakak cuma anggap aku sebagai adik kelasnya saja?. apa kak Sinyoung sudah punya teman dekat laki laki?. kapan aku SMA? rasanya ingin cepat cepat SMA dan bicara terus terang dengan kakak. kalau dari dulu aku menyukainya tapi tak berani bicara takut kakak ilfeel. apa saatnya aku meletakkan surat coret coretan ku tadi di kelas ya, yang kutulis tentang sedikit isi hatiku di depan rumah kakak.
"Sungbin, kenapa tiba tiba murung?" tanyaku heran. dia menggeleng. apa aku salah bicara ya. setelah 20 menit makan kami pulang. kebetulan hujannya juga agak reda. kami berdua diam dan rasanya canggung saat jalan bersama. duh ngomong sesuatu kek. "Sungbin, kakak masuk dulu ya" ucapku masuk rumah. "ya"
Yoo Sungbin scene:
nah! sekarang saatnya meletakkan kertasku itu disini. kuharap kakak membacanya dan paham. aku meletakkan surat itu di depan gerbang. nah beres, sekarang pulang dulu kali ya.
eh? payungku diluar kan?? wah apa sih sampai lupa. aku menuruni tangga dan keluar rumah mengambil payung. "untuk tidak hi..apa ini?" ucapku mengambil kertas yang ada di bawahku.
isi surat: aku menyukainya, dia yang cantik dan keren waktu pertama kali menolongku. dia memang usianya lebih tua dari aku. tapi aku sangat nyaman berada di sampingnya. padahal aku siapa? tapi aku sangat tak ingin kehilangannya. aku ingin cepat cepat SMA dan bicara soal perasaanku padanya.
su..surat siapa ini? apa aku bawa maduk saja ya?. tapi kan aku nggak tau ini milik siapa.
tlilit tlilitt (suara telepon hp)
segeralah kuangkat telfonnya. "halo ma?" "Sinyoung~ di kulkas ada pudding milk tolong kasih ke mama nya Yoo-" "Sungbin?" "loh? kamu tau darimana Sinyoung?" "kami satu sekolah dan berteman akrab" "oh kalau gitu cepat kasihkan ya". aku langsung menutup telepon. ya, aku masih agak marah. lalu aku ambil pudding yang di kulkas dan saat keluar rumah gerimis. lalu aku segera lari ke rumah Yoo Sungbin. ting tong! belum ada yang keluar.
bressss (hujan deras)
lalu beberapa saat Yoo Sungbin keluar. "kakak!!! kenapa hujan hujanan di rumahku??" teriakknya. "a..aku cuma bawain ini buat kamu, mamaku yang suruh" jawabku. "duh tidak usah repot repot kakak. sebentar aku ambilkan payung dulu" ucapnya menerima puddingku dan msuk mengambil payung. saat dia keluar, tiba tiba Cheonsu (kameraku yang jadi manusia) disampingku memberiku payung. "eh? Cheonsu.." ucapku menatapnya. Yoo Sungbin menjatuhkan payung yang dia bawa. "jangan hujan hujanan, tuan putri" ujarnya tersenyum. "hei apa yang kau lakukan?!!! kalau kau rusak, aku harus membawamu lagi kan?! ayo pulang!!" teriakku.
Sungbin scene:
padahal kakak sudah janji bahwa tidak akan pacaran..tapi laki laki yang tadi siapa?