Hari pertunangan yang dinanti telah tiba, semua tertata dengan apik. Hiasan mawar putih menghiasi hampir seluruh halaman pesta berlangsung. Terlihat semua tersenyum dengan penuh kebahagiaan entah palsu atau tulus.
Elvino berjalan dengan mengenakan setelan jas putih yang rupawan. Menyalami para tamu undangan yang hadir sambil terus menerima ucapan selamat atas pertunangannya. Tidak ada kesedihan yang terlintas, semua terlihat baik-baik saja.
Berbeda halnya dengan Titania yang masih resah dengan apa yang telah terjadi semalam dia sama sekali tidak mengingatnya. Kenang memang tidak seperti kali pertama yang dia kenal. Sekarang dia menjadi lebih liar dan pemberani untuk melakukan apa pun sesuai dia inginkan.
Elvino yang melihat Titania berdiri sambil melamun segera menghampiri calon tunangannya itu. "Halo, Tita, kamu lagi ngapain? Kok, sendirian aja?"
Titania menatap Elvino dengan tatapan penuh tanya. "Apa kamu menyukai pertunangan ini?"
"Tentu dari awal ini yang aku inginkan."