Seperti rutinitas hari-hari yang lalu, Kenang setiap pagi selalu pergi ke kios untuk membuka toko payungnya. Namun, berbeda setelah menjalin perjanjian dengan Titania, pagi ini Kenang harus datang kerumahnya dan berlagak seperti kekasih sungguhan dari gadis itu.
Titania yang melihat Kenang ada di depan pintu pagar sangat senang dan buru-buru untuk turun ke lantai dasar. Kenang tidak berani untuk masuk ke pekarangan rumah Titania karena ini kali pertamanya dia datang ke situ. Hanya butuh waktu lima menit hingga Titania sekarang sampai di pintu gerbang rumahnya lalu buru-buru membuka untuk menyambut kedatangan Kenang.
"Akhirnya kamu datang juga, nggak tersesat, 'kan?"
"Nggak, kok, rumahmu mudah banget untuk ditemukan."
"Syukur kalau nggak tersesat, ayo masuk!" Ajak Titania sambil menggandeng tangan kanan Kenang.
"Aku nggak enak, deh, kan aku belum pernah datang ke sini sebelumnya."