"Kamu kira-kira ada waktu kapan, ya, untuk aku? pengen banget, nih, jalan-jalan ke luar kota lagi."
"Kalau aku, sih, selalu ada waktu untuk kamu, kapanpun dan di manapun aku akan siap, Sekar, sayang."
"Tapi waktu kamu bersama Almira akan semakin berkurang. Aku enggak mau dong Almira itu semakin cemburu sama hubungan kita."
"Ya, enggak apa-apa, nanti aku akan kasih pengertian ke dia kalau aku sedang ada bisnis lagi di luar kota. Kamu enggak usah takut, ya, yang penting kita bisa memainkan peran kita dengan baik."
"Oke, aku tunggu, ya."
Hubungan Sekar dan Bima memang tidak begitu baik, namun mereka percaya apa yang mereka lakukan akan bisa memberikan dampak pada kehidupan yang akan datang. Terlebih pernikahan yang pernah mereka rencanakan kemungkinan akan segera terealisasikan, tidak peduli seperti apa hambatan dan rintangan yang akan menghadang, mereka telah siap untuk menempuh kehidupan yang lebih menantang di masa depan.
"Kakak telepon siapa, sih, kayaknya serius banget?"