Chapter 3 - Saham

"Kakak." Qin Churou menggigit bibir bawahnya dan ekspresinya terlihat sedih.

Qin Sheng melirik Qin Churou, dan mengatakan, "Kotor."

Tak!

Qin Hai melemparkan sumpitnya ke atas meja, "Qin Sheng, apakah kamu tidak punya tata krama?"

"Aku tidak pernah diajari oleh orang tuaku. Jadi wajar saja jika sikapku tidak begitu baik."

Qin Sheng tidak berpikir untuk menjalin hubungan baik dengan keluarga Qin. Di kehidupan sebelumnya, walaupun dia telah melemparkan harga dirinya ke tanah dan membiarkan mereka untuk menginjaknya. Tetapi mereka tetap tidak bisa memberikannya sedikitpun ketulusan. Di mata mereka hanyalah cara untuk mendapatkan keuntungan.

Ketika dia kembali kali ini, hanya ingin mengacaukan kedamaian keluarga Qin.

"Kamu!" Wajah Qin Hai menjadi biru dan putih.

Qin Sheng makan dengan suasana hati yang baik.

Melihat penampilan Qin Sheng, Qin Hai kehilangan nafsu makan. Dia berdiri dan berjalan ke atas.

"Sheng'er, lihat ayahmu jadi marah." Lin Shuya memelototi Qin Sheng.

Dengan cepat, tatapannya tertuju pada Qin Churou lagi. Kemudian tatapannya berubah lembut, "Churou, kakakmu tidak mengerti etika. Bantu ibu mengajarinya."

"Baik, ibu," Qin Churou dengan patuh menjawab.

"Terima kasih ya." Lin Shuya mengangguk dengan puas, dan naik ke atas.

Dia juga memandang Qin Sheng dengan tatapan yang meremehkan. Dia tidak bisa membiarkan orang lain tahu bahwa anak ini adalah putrinya.

"Kakak, jika kamu sudah selesai makan, aku akan mengantarmu berbelanja. Pakaianmu..." Qin Churou mengatakan ini karena dia merasa prihatin dengan penampilan Qin Sheng saat pertama kali melihatnya.

Dia memakai T-shirt putih, jaket sederhana, dan celana jeans putih. Kakinya lurus dan ramping. Sementara pakaiannya yang sederhana tetap tidak bisa menyembunyikan aura Qin Sheng.

Qin Churou memandang Qin Sheng dengan sungguh-sungguh. Rambutnya tergerai, matanya jernih, dan wajahnya terlihat muda nan indah. Bisa ditebak jika postur tubuhnya akan sangat bagus di masa depan.

Qin Churou diam-diam menggigit bibirnya. Sebelumnya dia tidak menyukai Qin Sheng, tapi Qin Sheng datang dari desa, bagaimana mungkin dia pantas dibandingkan dengan nona muda keluarga Qin, yang telah dididik dengan baik sejak masih kecil.

Hanya saja, sekarang, ada alarm tanda bahaya yang berbunyi di hatinya.

Dengan wajah dan auranya itu, tidak akan ada yang mengira dia hanya orang desa.

Bahkan dia bisa dibilang tidak lebih buruk dari Qin Churou.

Dia tidak boleh membiarkan Qin Sheng mengambil miliknya!

Qin Churou menyesuaikan suasana hatinya, dan berkata "Aku akan membantu kakak membeli pakaian."

Qin Sheng mengambil tisu, menyeka mulutnya, dan tersenyum tipis, "Qin Churou, sekarang Qin Hai dan Lin Shuya tidak ada di sini. Kamu tidak perlu berpura-pura denganku."

Qin Churou baru berusia tujuh belas tahun sekarang, dan dia belum bisa berpikir jauh. Tiba-tiba, wajahnya berubah, dia tidak bisa menyembunyikan perasaannya lagi.

Qin Sheng berhenti ketika melewati Qin Churou, "Apa yang bukan milikmu tidak akan pernah menjadi milikmu."

"Qin Sheng!"

Qin Churou menggertakkan gigi, "Aku adalah satu-satunya anak perempuan bagi mereka. Dan aku adalah satu-satunya nona muda di keluarga Qin. Kamu bukan siapa-siapa."

Nona muda keluarga Qin?

Qin Sheng tertawa mengejek, dia tidak pernah menginginkan identitas ini.

Dia ingin mencari kesuksesannya sendiri di dunia ini.

Qin Sheng naik ke lantai dua dan memilih kamar di paling pojok.

Dia mulai mengemasi barang-barangnya dan mulai memikirkan rencana selanjutnya.

Yang paling dia butuhkan sekarang adalah uang.

Untuk memulai sebuah perusahaan, dia membutuhkan modal awal yang besar.

Tidak mudah mendapatkan dana ratusan juta dalam waktu singkat. Tapi tiba-tiba dia menemukan sebuah cara.

Saham!

Pasar saham bisa membuat seseorang bangkrut dalam semalam, atau membuat seseorang kaya dalam semalam. Kekayaan mereka bisa berlipat ganda beberapa puluh kali lipat. Qin Sheng adalah dewa saham di antara investor saham. Dia tidak pernah melakukan kesalahan dalam perdagangan saham.

Ketika rantai modal Grup Qin putus, dia membawa satu-satunya dana keluarga Qin yang tersisa ke pasar saham, melipatgandakan dana keluarga Qin lebih dari sepuluh kali lipat, dan menyelamatkan keluarga Qin.

Tentu saja Qin Churou yang mendapatkan pujian atas kerja kerasnya itu.