"Kalian kenapa ada di rumahku?" tanya seorang gadis dengan tatapan sinisnya.
"Kami sudah meminta izin dari Tama karena ada sesuatu barang yang ingin dia minta tolong ambilkan," jawab Daniel dengan ketus karena dia takut bila gadis itu akan menghujat mereka karena asal masuk tanpa izin.
Gadis itu langsung tertegun dan melirik semua laci yang masih terbuka dan tangannya terus saja meremasrok mininya dan berusaha menampakkan wajah sikap santainya, "Oh, apakah kalian sudah menemukan barang tersebut?"
"Iya, kami sudah menemukan siapa pembunuh Silvia sebenarnya."
Sontak saja apa yang keluar dari bibir Daniel membuat Boy dan Putri begitu terkejut. Gadis itu berdiri terpaku setelah mendengar hal itu, lidahnya terasa kelu namun dia tetap berusaha untuk terlihat baik-baik saja dengan menyajikan dua gelas teh hangat untuk mereka.