Daniel yang baru saja pulang, berjalan pelan memasuki apartemennya. Langkahnya terhenti tatkala melihat pintu apartemennya terbuka sedikit, awalnya dia pikir bahwa Gladis yang membuka pintu tersebut, menelisik tajam sampai ke depan pintu kamar Gladis, dia tidak mendapati gadis itu namun mendapati ruangan depannya yang berantakan Daniel mulai menelan salivanya kasar, "Mungkinkah Gladis diculik," gumamnya langsung merogoh saku jaketnya dan mengambil benda pipih berwarna hitam.
Dia meneleppon anak buahnya untuk memastikan di mana lokasi terakhir Gladis, ketika ingin pergi keluar untuk mencari Gladis, pria tampan dengan manik coklat bening itu sontak mundur satu langkah ketika mendapati sebuah ertas yang tertempel di balik pinut apartemennya, sebuah tulisan yang menyatakan bahwa Gladis telah diculik. ada satu hal yang paling membuat Daniel kesal adalah di situ si penculik memintanya untuk menghubungi nomor telepon yang tertera di kertas tersebut.